Notes

Menghadapi Doksa Orang Tua, Budaya Patriarki, dan Kelas Sosial dalam Pendidikan: Kajian Tren TikTok “I Wish That It Was Me”

Belum lama ini beredar sebuah video di media sosial TikTok yang menampilkan sesosok perempuan muda yang berbaring di atas ranjangnya, ditemani lampu warna ungu tua sembari menyanyikan lagu milik TV Girl yang berjudul “Not Allowed.” Pemilik akun ber-username @amlhlw ini berhasil mendapatkan kurang lebih 700 ribu kali penayangan. Di dalam video tanpa bertagar tersebut, terpampang jelas tulisan “orang-orang yg bisa belajar tanpa mikirin harus beberes rumah + nyuci baju setiap hari, krn udh ada yg ngerjain semuanya,” berwarna putih.
Dilengkapi kalimat deskripsi “kata mama cewe gabole pemales ,” dan beberapa komentar keluhan serupa, video yang berdurasi 15 detik ini viral dalam waktu yang cukup singkat sejak dua hari perilisannya. Komentar serupa pun bermunculan, mengeluhkan hal yang sama terjadi pada nasib mereka yang tidak memiliki modal sosial sempurna. Oleh karenanya, secara terang-terangan tren ini menunjukkan bagaimana sulitnya pendidikan bagi anak perempuan Indonesia yang masih berbalut budaya patriarki, di dalam keadaan keluarga ber-kelas sosial menengah.
Kapital,