Notes

“Junhyung oppa?”siswi itu sangat senang Junhyung datang
“Kau! Tak puaskah kau?”tanyanya padaku,aku terasa terpojok
“Oh.. bukankah kalian ini anak kelas 10 yg pernah meminta nomor HP Junhyung padaku? Haah~ ini!! Nomor hp Junhyung! Kalian bisa menelponya dengan sukarela!”kataku sambil memberikan secarik kertas dan aku menarik Doojoon lalu pulang
Dikamar ini juga banyak kenanganku bersama Junhyung,ada fotoku bersamanya saat aku berulangtahun,ada video saat kami merayakan hari satu tahun kami bersama,ada juga boneka Bear yg dia berikan padaku saat aku berulangtahun ke 17. Aku menangis tak terbendung,ibuku menghampiriku yg sedang bersedih dikamar
“Kakak?”tanya ibuku halus,aku coba melihatnya dan tersenyum
“Kakak gak papa?”aku mengangguk
“Kakak masih pingin pacaran sama Jun jun itu ya?”aku makin menangis
“Ma,kenapa sih peraturan itu musti ada? Emang kalau aku pacaran dengan orang beda agama itu salah? Apa aku akan berubah jika berpacaran dengan orang yg berbeda agama?”tanyaku panjang lebar
“Haduh.. mama juga belum tahu tu… yg penting kamu kejar terus Jun jun itu !! go kakak!”mamaku mendukungku,aku memeluknya dan aku sempat sakit hati
“Mama !!! namanya JUNHYUNG”aku tersenyum dipelukan ibuku,sampai disaat ponselku berbunyi.. terlihat foto JunHyung disana,mungkinkah dia menghubungiku??
“Yoboseo”jawabku singkat
“Ginsa??”tanya sebuah suara dan yg pasti ini bukan suara Junhyung
“Iya,ini siapa? Kau bukan Junhyung kan??”ucapku yg sangat yakin
“Oh,iya aku memang bukan pemilik ponsel ini. Ponsel ini tertinggal dicafeku,anak yg mempunyai ponsel ini lupa membawanya.. bisakah kau mengambil ponsel ini?”jawab sang penelpon.jadi Junhyung kesana?? Untuk apa coba?
“Baik tuan,sebentar lagi aku kesana”aku melepaskan pelukan ibuku,tapi langsung bergegas menuju café tuan itu.sampainya disana,, sang paman bercerita bahwa Junhyung terlihat sangat strees dan seperti banyak masalah,ketika paman itu menyuguhkan Bir Junhyung menolak mentah mentah dan mengembalikannya.
Akhirnya aku sendirilah yg mengembalikan ponsel ini ke Junhyung,paman itu juga cerita bahwa semua smsku masih tersimpan rapi di kotak masuk Junhyung,maka dari itu Paman tadi menelponku untuk mengembalikan ponsel ini ke Junhyung
Saat kupencet bel rumahnya,rumah itu tak dikunci,,, aku masih belum berani masuk,sampai ada seorang anak perempuan menarikku masuk. Tak lain dan tak bukan itu adalah adik sepupu Junhyung yg asli orang Jepang namanya Aiko,dia menarikku masuk dan menunjukan Junhyung yg sedang fitnes
“ fitnes?? Apa benar dia sudah begitu strees? Hingga harus fitnes disiang hari??”kataku dalam hati sembari memikirkan Junhyung
Setelah menarikku,Aiko menghampiri Junhyung dan mengoyak sisi baju Junhyung agar dia tahu bahwa Aiko sedang memanggil karna percuma jika Aiko berteriak (Junhyung sedang menggunakan HeadSet)
“Maaf”aku tersenyum kecut
“Ada apa?”dia turun dari alat olahraganya dan masih tak mau menatapku
“Aku hanya ingin mengembalikan ponselmu yg ketinggalan”jawabku sambil terus menatap matanya
“Oh,terimakasih kau sudah repot repot kesini.. silakan pulang,kau tahu pintu keluarnya kan? Pintunya juga tidak dikunci,atau Aiko perlu mengantarmu??”dia masih saja seperti itu padaku,aku memegang tanganya dan berkata
“Berhenti bersikap seperti ini,aku ini masih berhak kau sayangi!”
“Hak? Ck! Kau bicara tentang HAK? Lalu aku harus kau apakan? Aku juga punya hak untuk mencintai orang yg berasal dari Indonesia!”dia langsung melepaskan tanganku
“Baik baik,aku salah.. kau dan aku sama sama punya hak,tapi kita sama sama tidak bisa mendapatkan hak. Itu kan yg ingin kau katakan??”aku kembali memegang tangannya tapi dia melepaskan peganganku,dia tampak menghela nafas dan pergi meninggalkanku. Aku memegang tangannya lagi,aku berfikir ingin bicara dengannya dengan lebih dekat.. ternyata jarak yg aku perkirakan terlalu dekat dan akhirnya kami tak sengaja berciuman,ciuman itu sebentar dan tak akan mengubah apa pun.. dia kembali meninggalkanku untuk naik keatas (kamarnya)
“Junhyung,ku mohon maafkan aku”aku memohon padanya,tapi hanya ada suara yg teramat keras ‘bruuck’ itu suara bantingan pintu,Junhyung mungkin marah dan membanting pintu
“Baik,aku akan pulang Junhyung…. Aiko.. anggap kakak tak pernah kesini,dan jaga kak Junhyung ya… kau mau kan berjanji pada kakak??”tanyaku pada Aiko adik sepupu JunHyung
“Janji kak!”Aiko mengangguk manis,lalu aku pergi meninggalkannya dan Junhyung sendirian
*Keesokan Harinya
Pagi ini aku dipanggil oleh guru kesenianku. Ternyata aku ditunjuk untuk menjadi perwakilan sekolah dalam bidang menyanyi! Syah Syah aja sih,mengingat aku mempunyaI bakat dalam menyanyi dan bermain piano…. Ngomong ngomong piano,aku jadi ingat Junhyung ! ketika kami masih berpacaran,aku sering diajak ke rumahnya dan sering diajarin bermain piano dan… aah… aku jadi harus mengingatnya! Oh ya… lomba ini dijalani oleh 4 siswa siswi terpilih,aku,Yoseob,Hyunseung,Hayoung. Siang telah menjelang… aku merasakan hal senang,entah itu apa.. tapi aku merasa senang siang ini,tiba tiba guruku menyuruhku untuk maju kedepan,,
“Ginsa,maju”kata beliau
“Iya Mam??”tanyaku sopan
“Itu,dipanggil Miss Ji”kata guruku yg menunjuk seorang ibu ibu diluar kelasku
“Ada apa miss??”tanyaku kembali pada ibu Ji,guru kesenianku
“Yoseob tidak bisa ikut… tangannya patah karna kecelakaan,jadi kamu bantu miss untuk mencari pengganti Yoseob”kata Miss Ji,aku menggangguk dan akhirnya Miss Ji mencari di kelas dimana Yoseob ditunjuk… 11B. disana sedang ada pelajaran Matematika,itu adalah pelajaran yg paling dibenci oleh Junhyung.. apa dia memperhatikan?? Ketika kami memasuki ruangan 11B,Juhhyung tampak tertidur.. lalu saat anak 11B ditanya siapa yg paling pintar memainkan Piano,semua menunjuk “JUNHYUNG” akhirnya Junhyunglah pengganti Yoseob.aku bingung harus lega atau harus khawatir karna Junhyung terpilih memainkan Piano bersamaku
Sore ini aku,Junhyung,Hyunseung,Hayoung berlatih piano dirumahku. Aku memutuskan berlatih dirumahku karna aku punya satu Piano besar dan 2 Orgen yg mungkin bisa dibuat gantian,Hyunseung dan Hayoung memilih menggunakan Orgen,berarti aku dan Junhyung menggunakan Piano besar punyaku. Sekarang Junhyung belum datang,mungkin dia agak terlambat.. aku coba memainkan piano kusam itu karna sudah hampir 3 bulan takku bersihkan. Tiba tiba aku mengingat suatu lirik atau nada yg sangat kuhapal,aku coba untuk memainkannya tapi saat aku asyik memainkan itu tiba tiba Junhyung datang dan menghentikanku bermain piano,dia mengusirku dari tempat duduk dan dia coba memainkan nada itu lagi lalu tersenyum kearahku…… apa? Tersenyum? Dia benar benar tersenyum kearahku! Senyum yg sudah membuatku tergila gila selama 1 tahun belakangan ini,aku coba membalas senyumnya dan akhirnya kami bermain piano bersama
“Oke,jadi itu lagu yg mau kalian bawakan?”tanya Hayoung padaku,aku mengangguk.. Junhyung masih berkonsentrasi
“Baguslah kalau begitu,jadi tinggal dilatih dan akhirnya kita bisa berhasil”semangat Hyunseung mulai membara dan itu membuat kami tertawa
*Hari Perlombaan
Hari ini adalah hari yg menegangkan bagiku,Hyunseung,Hayoung,Junhyung dan teman teman yg lain. Kami menunggu waktu tampil,aku coba menggenggam tangan Hayoung yg sama sama sudah mendingin,tiba tiba ada sebuah oyakan dari sisi sebelah,ternyata itu Junhyung yg menawarkan tangannya untuk kugenggam dan akhirnya aku menggenggam tangannya lalu ia tersenyum padaku.
Waktu tampilku telah tiba,aku semakin deg deg-an Hayoung melepaskan genggamanku lalu Junhyung mendekat dan ia yg menggenggam tanganku. Sekarang aku dan Junhyung harus berduet,lalu kami sangat menikmati duet itu hingga akhir acara… dan akhirnya sekolah kami menang untuk kategori Kolaborasi,kami berempat terlihat sangat senang,terlebih saat kami turun dari panggung dan menikmati kesenangan dibalik layar. Hingga Junhyung menghentikan tawaku dan berkata
“Maukah kau kembali padaku?”tanyanya sambil menggenggam tanganku
“Apa?”aku merasa terkejut
“Aku ingin mengisi lembar buku indahku bersamamu,maukah kau kembali padaku?”dia tersenyum dan berharap aku mengatakan iya,aku takut aku harus bilang apa…
“Em em em…. Uh.. emh… entahlah Junhyung”aku melepaskan genggaman Junhyung
“Why? Apa kau tak mencintaiku lagi?”tanyanya lagi
“Em,tiidak bukan itu,,, tapi kau nyaman jika….”mulutku tertutup oleh jari telunjuk Junhyung yg ia letakan dimulutku
“Ssssttt…. Jangan bicarakan hal itu! Aku tidak akan mempermasalahkan marga mu yg Pratama Kwan dan aku Yong,tidak mempermasalahkan Ras-mu yg Indonesia dan aku Korea,tidak mempermasalahkan agama-mu yg Islam dan aku Katholik! Jangan bicarakan hal itu lagi,jika kita cocok… kita akan bersatu,percayalah”tak pernah kudengar selama satu tahun ini dia bicara sebijaksana itu… aku menangis dan langsung memeluk Junhyung
“Aku sangat mencintaimu!”jawabku sambil terus menangis
“Aku juga mencintaimu!”JunHyung tersenyum padaku
*Keesokan harinya
Kelima cewek ganjen itu masih update tentang masalah Junhyung
“Eh kalian tahu gak? Ginsa eonnie dan Junhyung oppa benar benar putus!!!”kata salah satu dari mereka yg merasa itu adalah sebuah kemenangan
“Benarkah????”tanya keempat lainnya
Lalu kukagetkan mereka dengan lewatnya aku didepan mereka sambil menggandeng Junhyung
“Op op oppa Junhyung??”mereka terbata bata
“Iya?”Junhyung Tersenyum pada mereka
“Kalian sudah …….?”dia sangat kaget,aku tertawa senang dan mencium pipi Junhyung
“Maaf ya adik adik…. Sepertinya aku punya acara kencan dengan Junhyung… bay bay!!!”aku melambaikan tanganku dan pergi kencan dengan Junhyung

THE END