Notes

Kakak bodoh macam apa dia?? Sudah tau adiknya akan pulang,bukannya dijemput malah beli gitar baru! Dimana kau oppa? Ditelpon bukannya diangkat malah direject! Aah,,, Bagaimana caranya aku pulang? Alamat barupun aku tak tau! Apa aku harus telfon ibuku? Tapi nanti ibu khawatir,tapi…. Ah,itu dia datang! Tapi ia tampak bingung mencari orang. Langsung saja kulempar ia dengan sepatu hak tinggi yg kukenakan
“Duk” benturannya terdengar sampai telingaku,ia mengarahkan bola matanya pada satu titik yaitu aku. Mulutnya terlihat mengomel sendiri sembari memegang sepatu hak tinggi yg kulempar tadi
“Kau disini?”tanyanya basa basi
“Kalau iya kenapa kalau tidak kenapa?”jawabku ketus dan langsung menarik koperku menjauhinya
“Ini milikmu kan?”Dia mengembalikan sepatuku
“Ne”jawabku dan langsung memasukan koper dalam mobil yg ada didepanku yg tak lain tak bukan milik kakakku
“Marah?”godanya sembari mencolek pinggangku dan membuatku tersenyum kegelian
“Ah… itu tersenyum,berarti tidak marah”Katanya sembari tersenyum puas
“Terserahlah”aku diam tak bersuara hingga akhirnya aku sampai pada suatu rumah yg lumayan besar dan sepertinya baru saja selesai dibangun
“Umma !!!!”Teriakku pada perempuan paruh baya yg sedang membukakan pintu untuk kami
“Omo,kenapa suaramu tambah nyaring?”Jawab beliau yg sekarang memelukku erat
“Em… akukan rindu pada umma”Kami masuk kedalam rumah dan duduk di ruang kelurga
“Appa !!!!!!”Teriakku untuk kedua kalinya setelah kutahui ada pria paruh baya yg sedang menonton Tv
“Aduh… Teriakanmu bisa membuat appa tuli,dasar kau ya”Kata appaku yg memelukku erat
“Aku kan rindu pada appa dan ummaku,masa begitu saja tidak boleh?”Kataku yg langsung diam bermayunkan bibir mungilku
“Oh iya Umma,appa… Kalian apa kabar?”Tanyanya,semua hening
“Kenapa? Akukan ingin tau kabar umma dan appaku”Tanyaku lagi karna mereka bertiga saling melempar tatapan
“Kau tadi manyum dan diam,kenapa sekarang malah Tanya keadaan kami? Dasar Rubah kecil”Panggil Ayahku yg membuatku tersenyum
“Hehehe”Jawabku
“Kenapa kau lama sekali? Tadi kakakmu berangkat sangat pagi,kenapa baru datang?”Tanya umma padaku
“Umma Tanya padaku? Kenapa Tanya padaku? Tanya pada oppa!”Oppa yg sedari tadi diam sekarang jadi menunduk
“Oh,kau pasti asyik dengan band-mu itu dan melupakan adhikmu. Iya? Hongki? Jawab umma!”Tanya umma bertubi tubi karna oppa tak segera menjawab
“Ne umma”jawab Oppa lirih dan masih menunduk
“Hahahaha,ya sudah umma aku ke kamar dulu. Kamarku diatas ya? Tidak apa kan umma?” Aku berjalan dan diikuti oleh Oppaku
“Haah~ Kamarnya indah… Auw”ternyata oppa menoyor kepalaku dari belakang
“Enak bukan melihat kakakmu dimarahi dan diceramahi begitu?”Tanyanya dengan nada menggoda kesal
“Kekekeke… salah siapa? Aku hanya bicara yg sebenarnya kok Wleek”Kataku sembari menjulurkan lidahku
“Ooh… belum pernah menerima kecupan manis dari kakakmuya? Hem… ?? Muacg muach…”Hongki oppapun mendekatiku sembari memanyunkan bibir sexy nya dan seolah ingin menciumku
“Aiih… Ani oppa Ani !!!! “ Aku berlari mengitari kamarku yg cukup luas dan akhirnya tertangkap oleh oppa dan oppapun mencium pipiku bertubi tubi
“Muach muach muach…. Enak bukan? Makanya,jangan macam macam denganku. Tahu ?”Ancamnya yg masih memelukku
“Oppa…?”Panggilku lirih
“Ne Saeng?”
“Aku rindu padamu oppa”Kataku manis
“Aku juga… Muach muach muach…”Jawab Hongki sembari menyium pipiku
“Yak !!! Oppa ini ya! Bagaimana nanti kalau aku dan oppa sudah punya pacar? Apa dia tidak akan cemburu ha?”Marahku padanya yg dibalas denga tatapan hina
“Kekekeke~ sejak kapan kau berfikir sedewasa itu ha? Lagipula pasti mereka mengerti kenapa kita begini. Secara gitu… Kitakan Adik kakak”