Notes

SariAgri -  Tanaman jeruk merupakan salah satu tanaman jeruk yang banyak digemari masyarakat Tanah Air. Biasanya masyarakat mengonsumsi buah jeruk sebagai hidangan penutup disamping hidangan utama.Namun, dalam budidayanya, tanaman jeruk juga bisa terserang hama yang dapat menurunkan hasil produksi buah. Salah satu hama yang dapat menyerang tanaman jeruk adalah hama kutu daun.GejalaKutu daun menyerang tunas dan daun muda dengan cara menghisap cairan tanaman sehingga helaian daun menggulung. Koloni kutu ini berwarna hitam, coklat atau hijau kekuningan tergantung spesiesnya, seperti dikutip dari laman Balai Penelitian Tanaman Jeruk san Buah Subtropika.  Kutu daun menghasilkan embun madu yang melapisi permukaan daun sehingga merangsang jamur tumbuh. Di samping itu, kutu juga mengeluarkan toksin melalui salivanya sehingga timbul gejala kerdil, deformasi dan terbentuk puru pada helaian daun.Di antara kutu daun yang menyerang tanaman jeruk, terdapat kutu daun coklat dan hitam yang dapat menular virus penyebab penyakit Tristeza.
Baca Juga: Musuh Petani Cabai, Begini Cara Pengendalian Kutu Kebul Mengenal 4 Musuh Alami untuk Kendalikan Hama Tanaman Jagung
BioekologiSecara umum, kutu daun berukuran antara 1 hingga 6 mm, bertubuh lunak, berbentuk seperti buah per, mobilitas rendah dan biasanya hidup secara berkoloni. Pertanian Perkembangan optimum terjadi pada saat tanaman bertunas. Satu generasi berlangsung selama 6 sampai 8 hari pada suhu 25 derajat Celcius dan 3 minggu pada suhu 15 derajat Celcius.Pada daerah tropis yang perbedaan musimnya kurang tegas, kutu ini tinggal pada inangnya selama setahun sebagai betina-betina yang vivipar partenogenesis. Kutu dewasa biasanya berpindah tempat untuk menghasilkan kutu-kutu baru yang belum dewasa dan membentuk koloni baru.PengendalianPengendalian dilakukan apabila populasi hama ini dinilai bisa menghambat atau merusak pertumbuhan tunas. Sebagai vektor, ambang kendali untuk kutu ini berkisar 25 hingga 30 ekor viruliverous. Secara kultur teknis, penggunaan mulsa jerami di bedengan pembibitan jeruk dapat menghambat perkembangan populasi kutu. Sedangkan untuk pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida berbahan aktif Dimethoate, Alfametrin, Abamektin dan Sipermetrin secara penyemprotan terbatas pada tunas-tunas yang terserang.
Video terkait:
Website: https://chessdatabase.science/wiki/SariAgri_Menteri_Kelautan_dan_Perikanan_KP_Sakti_Wahyu_Trenggono_menyalurkannbspbantuan_alat_budi_daya_perikanan_benih_ikan_dan_hasil_ikan_segar_ke_sejumlah_pondok_pesantren_di_Kabupaten_Probolinggo_Jawa_Timur