Notes

SariAgri - Anggota Komisi IV DPR RI Muslim mengingatkan kebijakan impor Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebanyak 76.568 ton bawang putih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri pada Mei 2021 tidak dijadikan alasan terus-menerus bergantung pada produk impor. Menurut dia, produksi bawang putih di Indonesia sebenarnya sudah memiliki kualitas bagus.
“Tentu kita berharap juga, jangan pemerintah ini dijadikan alasan untuk impor-impor (bawang putih) terus, padahal potensi bawang putih kita juga bagus, misalnya kayak seperti di Lombok, bahkan di beberapa daerah di Indonesia juga produksi bawang putih bagus,” ujarnya.
https://pattern-wiki.win/wiki/SariAgri_nbspRatusan_rumah_nelayan_di_pesisir_pantai_Desa_Kalibuntu_Kecamatan_Kraksaan_Kabupaten_Probolinggo_Jawa_Timur_di_terjang_banjir_rob_Akibatnya_aktifitas_warga_dan_nelayan_setempat_menjadi_terganggu Baca Juga: Teknologi Pertanian Pintar Dikembangkan untuk Tekan Biaya Produksi 10 Provinsi Penghasil Beras Terbesar di Indonesia - Berita Pangan
Dikatakan Muslim dalam RDP virtual, Selasa (18/5/2021), budidaya komoditas hortikultura perlu terus didorong, khususnya bawang putih yang diprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Potensi alam Indonesia sangat memadai untuk budidaya komoditas holtikultura.
“Makanya kita minta Kementerian Pertanian untuk pro dong kepada petani. Jangan pro kepada pengusaha. Siapapun pasti mau impor, untungnya gede, tapi siapa yang menikmati? Bukan masyarakat, pengusaha lagi. Perikanan Tentu kita berharap pemerintah berpihak pada petani,” kata politisi Partai Demokrat itu.
Jika impor bawang putih terus menjadi solusi pemenuhan kebutuhan dalam negeri, Muslim khawatir petani sulit sejahtera dan ketahanan pangan tidak akan terwujud.
“Kalau itu terus terjadi, sampai kapanpun kita akan bergantung dengan impor, yang pada akhirnya nasib petani kita yang hampir 33 juta itu tidak akan pernah sejahtera, kita bicara ketahanan pangan tidak akan terwujud,” pungkasnya.
Video terkait:
Homepage: https://historydb.date/wiki/SariAgri_Harga_ikan_di_sejumlah_pasar_tradisional_di_Mamuju_Ibu_Kota_Provinsi_Sulawesi_Barat_melonjak_hingga_100_persen_setelah_Lebaran_Idul_Fitri_1442_Hijriah_akibat_nelayan_belum_melaut_pascalibur_hari_raya_dan_adanya_cuaca_buruk_di_perairan_Mamuju