Notes

SariAgri - Bogor saat ini memiliki kampung penghasil komoditi pala, lokasinya berada di Kampung Buntar, Kelurahan Muara Sari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Bahkan di tahun 2020, secara resmi Kampung Buntar dijadikan kampung tematik komoditas pala.
“Tapi sebelumnya (sebelum dijadikan kampung tematik) di Kampung kami juga emang penghasil pala, karena banyak warisan tumbuhan pala dari nenek moyang kami,” ujar Petani dan Pengolah Buah Pala, Nurhasana, dikutip dari channel Youtube Kementerian Pertanian.
Nurhasanah mengatakan bahwa tanaman pala menyebar luas di pekarangan belakang rumah warga setempat, yang jumlahnya mencapai 200-300 pohon pala. Dikatakannya, komoditas hortikultura yang satu ini ketika panen hanya dimanfaatkan bagian bijinya saja, namun di tangan kreatifnya daging buah pala dapat disulap menjadi aneka makanan dan minuman.
“Semua bagian dari buah pala itu dapat dimanfaatkan seperti untuk minyak, buahnya untuk bikin sup, daging buahnya kita jadikan makanan yang enak, segar. https://trade-britanica.trade/wiki/SariAgri_Seorang_pengguna_Tiktok_Out_West_Couture_membagikan_video_yang_membuat_warganet_takjub_Perempuan_Australia_yang_biasa_dipanggil_Kindil_itu_membagikan_seekor_ikan_hias_yang_menjalani_operasi_di_North_Queensland_Vetenary_Service_Australia Kulit pala ternyata masih bisa dimanfaatkan untuk bahan baku obat nyamuk kalau di Bali sama untuk aroma terapi,” jelasnya.
Nurhasanah menceritakan, sebagai anggota kelompok wanita tani, dia diminta untuk membuat olahan khas kampung di mana ia tinggal. Melihat banyaknya daging buah pala yang tak dimanfaatkan dia pun mengolahnya menjadi sirup dan diharapkannya dapat menjadi salah satu oleh-oleh Kota Bogor.
Hortikultura “Saya punya keinginan mengangkat kembali buah pala, Bogor kan terkenal juga sama buah pala selain talas dan lain-lain. Dari situ saya punya mimpi bahwa olahan pala dari Kampung Buntar ini bisa masuk ke toko oleh-oleh, pengennya juga masuk ke toko oleh-oleh di Bandara seperti itu,” terangnya.
Untuk diketahui, Buah pala merupakan tanaman asli dari Kepulauan Banda, Maluku. Sedangkan tanaman pala di Bogor dibudidayakan dan dilestarikan oleh masyarakat setempat. Menurut Nurhasanah terdapat beberapa perbedaan antara pala Maluku dan Pala Bogor.
“Pala Bogor dan pala maluku itu ada perbedaan, kalau Maluku itu biasanya mereka lonjong dan asamnya kurang ya. Perikanan Kalau di Bogor itu palanya bulat, asamnya tajam,” tandasnya.
Video Terkait:
Read More: https://algowiki.win/wiki/Post:SariAgri_Produksi_perikanan_tangkap_di_Kabupaten_Minahasa_mencapai_1016568_ton_dengan_beragam_jenis_ikan_pelagis_dan_demersal_Namun_seringkali_pembudidaya_kesulitan_mempertahankan_kualitas_ikan_hasil_tangkapan