Notes

Jadi Bahan Bakar Etanol Jagung Penting untuk Dekarbonisasi_

SariAgri - Penggunaan bahan bakar bioetanol yang terbuat dari komoditas nabati dianggap dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi energi fosil yang dianggap sebagai penyumbang polusi terbesar di atmosfer bumi. Salah satu bahan nabati pembuatan bioetanol yaitu jagung.

Sebuah analisis baru dari Laboratorium Nasional Nasional Argonne Departemen Energi Amerika Serikat mendapat kesimpulan bahwa emisi gas rumah kaca (GRK) dari bioetanol jagung 44 hingga 52 persen lebih rendah daripada emisi GRK dari penggunaan bensin.

Langkah tersebut diketahui terjadi karena adanya peningkatan efisiensi produksi jagung dan etanol. Berdasarkan data studi retrospektif produksi jagung AS dan produksi etanol pada 2005 hingga 2019 ditemukan adanya penurunan sebesar 23 persen dalam hal intensitas karbon dari etanol jagung.

Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan hasil jagung, pengurangan intensitas pemupukan dan peningkatan hasil etanol.

“Mengandalkan data terbaru dan sains terbaik menunjukkan bahwa etanol benar-benar bahan bakar rendah karbon, dengan potensi menghasilkan lebih rendah karbon, berkat cara petani terus meningkatkan praktik produksi jagung dan meningkatkan hasil dengan lebih banyak jagung dari lahan yang lebih sedikit dan lebih sedikit input pertanian,” kata John Linder, Presiden NCGA dan petani jagung Ohio seperti dikutip Agdaily.

Dalam studi tersebut juga ditemukan bahwa etanol yang diproduksi dari jagung telah diperkenalkan selama 15 tahun ini ke sektor transportasi dengan tujuan menggantikan bensin yang berasal dari minyak bumi.

Dengan peralihan energi, Life Cycle Assessment (LCA) menyimpulkan etanol jagung telah membantu sektor transportasi AS melalui pengurangan emisi GRK sebesar 544 juta metric ton (MMT) selama periode 15 tahun tersebut.

Energi Alternatif “Penelitian tersebut juga mencatat bahwa emisi GRK etanol jagung dapat dikurangi lebih lanjut dengan praktik pertanian berkelanjutan tambahan seperti tanpa pengolahan dan tanaman penutup tanah yang dapat membantu mengurangi input pupuk dan meningkatkan kandungan karbon organik tanah,” katanya.

Kesimpulan analisis pada penelitian tersebut menyatakan bahan bakar nabati, termasuk etanol jagung, dapat memainkan peran penting dalam keinginan AS untuk tindakan dekarbonisasi secara mendalam pada ekonominya.

Video terkait:


Homepage: https://energi.sariagri.id/