Notes

Pemerintah Dorong Pengembangan Kawasan Hortikultura Berorientasi Ekspor _

SariAgri - Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mendorong Pengembangan Kawasan Hortikultura Berorientasi Ekspor sebagai program prioritas melalui kerja sama kemitraan pemerintah, swasta dan para petani.

Program itu telah dijalankan di tujuh lokasi yang secara khusus bekerja sama dengan PT Great Giant Pineapple (GGP). Tujuh lokasi itu adalah Tanggamus, Jembrana, Blitar, Bener Meriah, Bondowoso, Ponorogo dan Garut.

Selain melalui program pemerintah, pola kemitraan sektor pertanian juga telah dijalankan pihak swasta. Salah satunya PT Cipta Agri Pratama (CAP) pada 2016.

PT CAP telah melakukan kemitraan pada lahan produksi seluas lebih dari 500 hektare, tersebar di Bandung, Purwakarta, Cianjur, Cipanas dan Probolinggo. Selain itu juga dalam persiapan pemanfaatan lahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) seluas 1.300 ha di Jatiluhur.

Komoditas yang dihasilkan pisang kirana, pisang cavendish, pisang barangan, lemon california, jeruk dekopon, jeruk gerga, jeruk siam, jeruk chokun dan manggis.

Baca Juga: Mengenal Burung Curik Bali yang Dilepas di Teluk Brumbun dan Labuan Lalang Teh Tambi dan Pagilaran, Varietas Unggul dari Balittri

Hasil panen dipasok ke beberapa pasar modern dan jaringan supermarket di Indonesia seperti Ranch market, Transmart, Total Buah Segar, Tanihub, Sayurbox, Superindo, Farmers Market, Rezeki, Maxim, dan Lottemart.

Panen perdana pisang cavendish yang merupakan kemitraan dengan mengoptimalkan aset idle seluas 35 ha milik PT Gistex Chewon Shynthetic di Kabupaten Purwakarta telah dilakukan pada Selasa (24/5/2021).

Hasil produksi garapan petani sekitar itu sudah mengikuti permintaan dari perusahaan offtaker yaitu PT Laris Manis Utama (LMU) dan PT Sewu Segar Nusantara (SSN).

"Dalam merencanakan tanam, petani perlu mengetahui kebutuhan pasar serta bermitra dengan offtaker, sehingga tidak khawatir akan terjadinya penurunan harga karena telah memiliki pasar yang jelas,” ujar Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Yuli Sri Wilanti mewakili Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud.

Selanjutnya setelah penguasan sisi hilir, perlu diperhatikan masalah pendampingan intensif untuk petani, khususnya penerapan teknologi yang dapat mendukung agribisnis terpadu dan modern serta skema kemitraan dalam pengelolaannya.

Staf Ahli Menteri Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam Kemenko Perekonomian, Edi Priyo Pambudi menambahkan kemitraan di Kabupaten Purwakarta menunjukkan kolaborasi antar stakeholders dapat membuka peluang baru dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada, serta mendukung pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi.

budidaya tanaman hortikultura Skema yang dijalankan PT CAP dapat menjadi role model yaitu perlu dibuat suatu desain kolaborasi ekonomi antar stakeholders dalam agribisnis hortikultura, khususnya mensinergikan insentif pemerintah dan dukungan pelaku usaha.

“Diharapkan setelah kegiatan panen ini akan makin banyak petani yang turut serta sehingga dapat menambah luas areal pertanaman di daerah lain, meningkatkan kapasitas produksi dan jenis komoditas pertanian, menambah varian produk olahan dengan tetap menjamin kualitas terbaik, dan dapat membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi petani Indonesia,” pungkasnya.

Video terkait:


My Website: https://hortikultura.sariagri.id/73760/tumbuh-subur-di-luar-angkasa-ini-sayuran-yang-berhasil-dipanen-astronot