Notes

Indonesia Tertinggal dari Negara Lain Dalam Wujudkan Sustainable Energy_

SariAgri - Pemenuhan kebutuhan energi berkelanjutan menjadi isu terhangat. Indonesia, sebagai salah satu negara yang masih mengandalkan enegi fosil disebut tertinggal jauh dalam pengembangan energi berkelanjutan (sustainable energy).

Menurut Menteri ESDM 2016-2019, Ignasius Jonan penggunaan energi berkelanjutan telah menjadi bagian penting dari pasar global.

energi matahari Langkah tersebut dibuktikan dengan adanya pergeseran jenis perusahaan yang masuk dalam sepuluh perusahaan terbesar di dunia. 

“Pada tahun 2008, dari 10 perusahaan terbesar ada 5 perusahaan yang mengambil sumber daya alam. Namun pada tahun 2010, dari 10 perusahaan terbesar hampir tidak ada perusahaan yang mengambil sumber daya alam,” kata Jonan, dalam webinar yang digelar Unair.

Pada tahun 2008, imbuhnya, ada lima dari sepuluh perusahaan terbesar didunia yang merupakan perusahaan yang mengambil sumber daya alam tersebut antara lain adalah PetroChina, Exxon, Royal Dutch Shell, Gazprom, dan Sinopec.

Tren tersebut kemudian bergeser pada tahun 2018, dimana hampir sepuluh perusahaan terbesar di dunia tidak mengambil sumber daya alam untuk dijual-belikan. Perusahaan tersebut antara lain adalah Apple, Google, Microsoft, Amazon, Facebook, Tencent, Berkshire, Alibaba, J&J, dan JP Morgan. 

Jonan mengatakan tren penggunaan sustainable energy sudah mulai berkembang dengan adanya data yang menunjukkan pada 2020. Salah satu perusahaan yang menerapkan energi berkelanjutan, Tesla, yang memproduksi mobil listrik, bahkan masuk dalam 10 besar perusahaan di dunia berdasarkan nilai pasar pada Desember 2020.

Baca Juga: Tak Hanya Vitamin C, Ternyata Ini Anjuran Dokter untuk Jaga Imunitas Tubuh Hanya di Kota Ini, Warganya Sibuk Kuliner Sarapan pada Pukul 4 Pagi

Tesla bahkan menempati urutan ke-9, mengalahkan perusahaan produsen mobil yang masih memanfaatkan minyak bumi untuk bahan bakar. Padahal, jumlah mobil yang diproduksi oleh Tesla tidak lebih banyak dari perusahaan produsen mobil yang masih memanfaatkan minyak bumi untuk bahan bakar tersebut. 

Tidak hanya Tesla, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company Limited yang didirikan pada tahun 1987 juga menempati Top 20 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar. Jonan menjelaskan, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company Limited itu sendiri merupakan perusahaan yang memproduksi micro chip untuk kendaraan listrik dan untuk artificial intelligent (AI).

“Data list perusahaan terbesar di dunia tersebut menunjukkan prediksi masa depan yang mendorong sustainable energy,” kata dia.

Video terkait:


Read More: https://energi.sariagri.id/