Notes

DYOPOFIDO


Spesifikasi:


- Etimologi : berasal dari bahasa Yunani "dyo(δυο)" yang artinya "dua", "pouli(πουλί)" yang artinya burung dan "fidi(φίδι)" yang artinya ular. Hewan ini dapat hidup di dua alam (udara dan air) juga berbentuk setengah burung setengah ular.

- Klasifikasi Kementrian Sihir : XXXX (berbahaya, dapat dijinakkan butuh penanganan ahli)

- Status : Beast

- Ciri fisik :
1. Separuh badannya bagian atas adalah burung rajawali besar, sedangkan bagian tengah ke bawah berbentuk ular. ✔
2. Matanya berwarna merah ✔
3. Mempunyai sayap yang lebar, hampir selebar sayap naga dengan bulu yang lembut dan berwarna tembaga ✔
4. Mempunyai insang di kedua sisi leher nya.
5. Kulitnya keras seperti logam berwarna putih pada bagian atasnya dan bersisik pada bentuk ularnya berwarna tembaga
6. Paruhnya tajam dan seperti perunggu✔
7. Mempunyai 2 buah kaki di badan depannya dan cakar yang panjang serta tajam ✔
7. Dyopofido dewasa bisa berukuran 5 meter. ✔

- Asal : Ditemukan pertama kali di dataran Turki, dipercaya berasal dari Yunani.

-Kebiasaan :
1. Dyopofido mempunyai dua insang, ketika Dyopofido menyelam insang tersebut otomatis akan terbuka, dan sayapnya akan terlipat dan menempel di kedua sisi tubuhnya.✔ Sedangkan ketika terbang kedua insang itu akan menutup, dan ekor ularnya akan menggulung sendiri sedemikian rupa.✔ Para ahli sepakat bahwa ini cara Dyopofido untuk menyeimbangkan berat tubuhnya ketika terbang.
2. Dyopofido tidak memiliki racun seperti halnya ular, namun gigi-giginya sangat tajam dan mampu mengoyak daging sekeras apapun. Biasanya ia akan membelit mangsanya dengan bagian ekornya lalu menggigit kepala mangsa hingga putus baru kemudian dimakannya.
3. Karena badannya yang setengah-setengah seperti itu, Dyopofido terkenal kesensitifannya (hampir sama seperti hippogriff), ia tidak suka didekati manusia. Dalam situasi bagus ia hanya akan mengepakkan sayapnya dan menjerit, dalam situasi parah ia akan memangsa manusia tersebut. Dibutuhkan belasan tahun agar dapat dikenali oleh satwa ini.

-Makanan : Dyopofido dewasa biasa memangsa hewan-hewan lain yang berukuran besar, seperti singa, rusa, gajah, kerbau, dll. Namun bukan tidak mungkin dalam situasi tertentu mereka memangsa manusia.

-Info tambahan :
1. Telur Dyopofido hanya satu dalam 5 tahun, telur itu akan menetas 9 bulan kemudian. Dyopofido akan mendiami suatu tempat sejak ia bertelur hingga bayi dyopofido berusia 1 tahun,✔ kemudian ia akan meninggalkannya untuk kembali berpetualang.
2. Dyopofido adalah hewan yang setia, jika mereka sudah jinak pada seorang ahli mereka akan bersikap baik layaknya kucing peliharaan.
3. Dyopofido diketahui paling takut dengan naga jenis apapun, diduga karena terbang dyopofido yang terlalu lamban dbandingkan naga mereka bisa menjadi sasaran empuk bagi naga ketika terbang. Karenanya Dyopofido mempunyai sejenis sensor (belum ditemukan seperti apa bentuk sensor tersebut) jika mereka terlalu dekat mendiami suatu tempat dengan naga mereka akan langsung menyelam ke dalam air atau mencari tempat persembunyian dan ketika situasi lebih aman mereka akan memindahkan sarang beserta telur atau bayi mereka.