Notes

Poison ivy atau dalam bahasa Indonesia disebut jelatang masuk ke dalam famili Anacardiaceae. Tumbuhan yang punya nama lLtin Toxicodendron radicans merupakan tumbuhan menjalar yang terkenal karena kemampuannya memproduksi urushiol, sejenis zat yang bisa menimbulkan iritasi pada kulit sehingga kulit menjadi gatal dan kemerah-merahan pada kebanyakan orang. Nama zat yang dihasilkan tumbuhan yang juga bernama Latin Rhus toxicodendron ini secara teknis dikenal dengan urushiol induced contact dermatitis. Pada kasus-kasus yang ekstrem kortikosteroid dapat digunakan untuk menyembuhkan ruam yang terjadi.



Tumbuhan ini tumbuh pesat di sebagian besar Amerika Utara. Kemampuan tumbuhnya bisa mencapai sekitar 1,2 meter. Sementara itu di tanah datar, jelatang ini mampu tumbuh setinggi 10-25 cm. Poison ivy saat ini lebih umum dilihat dibandingkan ketika pendatang Eropa masuk ke Amerika Utara. Tumbuhan ini sangat jarang bisa tumbuh pada ketinggian di atas 5.000 kaki.



Umumnya orang yang terkena racun poison ivy akan memperlihatkan reaksi alergi. Namun, ada pula yang kebal terhadap efek beracun poison ivy. Pada intinya orang yang terkena racun ini akan mengalami efek gatal dan iritasi pada kulitnya. Terkadang racun ini bisa menimbulkan kesakitan yang amat sangat. Jika poison ivy tidak sengaja termakan, akan terjadi iritasi pada perut, yang dalam beberapa kasus akan menimbulkan kematian.



Secara umum, bentuk daun poison ivy terdiri dari 3 lembar daun berbentuk almond. Warna daun bervariasi dari hijau muda untuk daun-daun yang berusia muda hingga hijau tua untuk daun yang sudah dewasa. Terkadang, ketika musim gugur datang daunnya akan berwarna kemerah-merahan. Lembaran daun memiliki panjang sekitar 3-12 cm, tak jarang pula hingga 30 cm. Setiap lembarnya memiliki gerigi di sekeliling lembaran, khususnya yang mendekati ujung lembaran. Sementara itu permukaan daun umumnya sangat mulus, bila dibandingkan dengan tumbuhan merambat seperti raspberry dan blackberry.