Notes

18:21
Manusia biasanya menyematkan harapannya pada awal bulan. Begitu pula dengan sosok pengajar yang tengah berjalan cepat menuju ruang kelas. Sekilas sudah terlihat cukup ramai.

18:25
Sesampainya, kedua cagaknya terus bergerak menuju pusat atensi. Kini kuasanya memasang dua makanan tipis sembari melihat seisi kelas. “Selamat malam!” serunya. (visualisasi)

18:29
“Kabar saya biasa saja, namun agak sedih karena burung jahat di dunia. Saya harap kalian tetap kuat dan cepat pulih untuk medianya.” Benedictus mengutarakan sisi hatinya dengan penuh umpama. “Malam ini, kita pelan-pelan saja, ya!”

18:33
“Kabar saya biasa saja, namun agak sedih karena burung jahat di dunia. Saya harap kalian tetap kuat dan cepat pulih untuk medianya.” Benedictus mengutarakan sisi hatinya dengan penuh umpama. “Malam ini, kita pelan-pelan saja, ya!” Netranya menangkap X dan X. “Baru tua, maksudnya. Selamat datang!”

18:37
Ia kembali menambahkan, “Jangan sungkan untuk bertanya atau bercanda dengan saya dan kakak tingkat di sini, ya! Pastikan paham dengan aturan main (http://dungeon-5.carrd.co) yang telah diumumkan Tama kemarin.”

18:41
“Hampir sebagian besar kemarin lulus. Selamat! Mau bertanya sebelum masuk materi, soal ujian ala Benedictus Finnian Gaunt termasuk gampang kah?” tanyanya sambil mengusap dagu.

18:45
“Terima kasih pendapatnya,
x!” Ia mengangguk senang kemudian menyeret kursi pengajar untuk duduk. “Salam kenal, semuanya!”

18:49
“Hari ini materinya singkat sekali, loh. Makanya saya banyak basa-basi haha.” Beranjak dari tempatnya, lalu menulis sesuatu di papan tulis. “Ada yang bisa tebak?” (visualisasi)

18:53
“Bukan!” Terkekeh mendengar suara salah satu muridnya. “Mari saya uraikan. Kata orang-orang, keong itu suaranya hah-hah? Seperti orang bingung. Lalu, think itu berhubungan sama akal. Terakhir kata sifat dari pisau itu tajam.”

18:57
“Mantap jiwa!” Ia berseru supaya ramai dan tidak sepi. “Bingung kena efek Mantra Confundus ketika duel? Tenang saja, ada antidote-nya yang bernama Wit-Sharpening Potion.”

19:01
“Lagi-lagi belajar penawar, ya?” Tersenyum ke arah anak senior. “Jangan pernah bosan mempelajari sisi baik dari suatu ramuan apalagi jika kalian suatu saat menjadi healer.”

19:05
“Wit-Sharpening Potion atau yang lebih dikenal sebagai Ramuan Penajam Akal merupakan yang dapat membuat sang peminum dapat berpikir lebih jernih,” ucapnya.

19:09
Ia mengeluarkan sebotol ramuan kemudian memamerkannya. “Ramuan ini berkaitan dengan kecerdasan karena dipercaya dapat menyerap segala informasi yang diterimanya dengan lebih baik dan cepat. Cerdas itu memiliki akal, ya!”

19:13
“Seperti yang kalian lihat, karakteristik ramuan ini berwarna ungu. Tingkat ramuan berada di level moderate alias lumayan. Kira-kira apa saja bahannya yang kalian ketahui, nih?” tanyanya klise.

19:17
“Baik, tolong ingat kembali jawaban yang saya notis tadi. Sisanya terdapat komposisi potongan Akar Jahe dan Newt Spleens.” Benedictus melihat arloji di pergelangan tangannya.

19:21
“Nah, boleh ambil makanan dan minuman di sudut meja belakang untuk apresiasi. Selesai sudah pertemuan kita. Terima kasih atas kehadiran dan antusiae kalian. Semangat selalu!” serunya.

19:24 End.