Notes

Terbangun karena suara alarm, memang tidak nyaman. Namun, tidak selalu atau tidak tiap orang merasakan kata 'tidak nyaman' tersebut. Pasalnya, usai melakukan kerja part time hingga sore, pria bermarga Im itu segera pulang ke dorm-nya. Dia sama sekali tidak berpergian untuk sekedar makan atau datang ke cafe guna menikmati indahnya sore.

Kwangmin memilih untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya dari segala macam kejadian di dunia ini. Sebab itulah, Kwangmin sengaja menyalakan alarm beberapa menit sebelum kelas di mulai.

Dia bangkit dengan setengah nyawa—karena dia belum sepenuhnya sadar. Kemudian bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi.

"Berbersih diri itu penting."

Begitulah pesan ibunya sejak dulu, yang selalu teringat dan akan terus teringat olehnya.

Usai membersihkan diri, Kwangmin keluar dari kamar mandi dengan kaos putih polos menutupi tubuhnya, juga celana jeans panjang sebagai pasangannya. Dia mengeringkan rambutnya lebih dulu menggunakan hair-dryer. Setelahnya, baru menyiapkan segala barang yang akan di bawanya.

Kwangmin meletakkan buku dan alat tulisnya ke dalam tas yang biasa digunakan. Dia juga memasukkan ponselnya dan beberapa barang lainnya.

Sebelum dia keluar dari dorm, adam yang belum genap berusia 27 tahun itu memakai hoddie yang telah disiapkannya. Selepas itu, dia memakai sepatu dan berjalan keluar dari kamar.

Kelas hari ini adalah kelas Manner dan Sharing, tutornya adalah DEJAVU Jinho. Seingatnya, tutornya ini memiliki beberapa aturan sendiri. Salah satunya dengan tidak menggunakan ponsel di dalam kelas.

Maka, ketika dia tiba di WM Study Hall, tepat saat dia benar-benar sudah masuk ke dalam kelas, Kwangmin mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan segera meletakkan pada sebuah tempat yang memang disediakan. Dilihatnya, sudah ada beberapa ponsel di sana.

Saat menatap sekeliling, beberapa trainee lainnya sudah tiba lebih dulu ketimbang dirinya. Beberapa tempat juga telah diduduki. Tempat yang menjadi pilihannya sejak awal juga sudah diduduki. Alhasil, Kwangmin duduk pada bagian tengah.

Dia meletakkan tasnya di bawah meja, selagi mengeluarkan sebuah buku dan pena. Kwangmin tak banyak bicara saat itu, bahkan tak banyak berinteraksi—karena dia bingung harus melakukan apa sembari menunggu tutornya hadir di kelas.