Notes

HEAD THREAD.

------

tweet 1. Tarik nafas, hembuskan.
Kamu kembali menilik setiap lembaran-lembaran kertas pada beberapa buku dan dokumen satu persatu. Buku yang menjabarkan akan lingkup sosial serta dokumen yang berhubungan dengan tempat yang akan kamu hinggap demi kelangsungan hidup.

tweet 2. Semenjak keadaan rumah yang begitu hening, uluran waktumu terlalu lepas dan bebas untuk mendalami beberapa materi yang akan diajarkan pada mereka; para peserta didik yang haus akan ilmu pengetahuan.

tweet 3. Kemudian, pada sela-sela dirimu menelaah bacaan ... kekehan sempat-sempatnya melolos lepas. Apakah sungguh mereka membutuhkan cara ini?

Dengan beragam cara menelurkan generasi kota yang berkualitas bagi dari segala sisi; apakah masih ada jalan?

tweet 4. Bukannya mengapa, namun apakah wajar bilamana kamu cukup skeptis perihal metode pendidikan ini dengan mengadakan manusia sebagai guru? Mediator? Sedangkan ragam teknologi semakin mumpuni berlomba dengan waktu.

tweet 5. Ah.
Kamu mengerjap kedua mata dengan kencang. Tidak, tidak semestinya begini. Satu pemikiran kecil cukup menggoyahkan konsentrasi akan apa yang sempat dilakukan.

Dilemma ini semestinya dipisahkan dahulu; tidak, tidak untuk saat ini.

tweet 6. Kamu kembali menilik beberapa dokumen yang mampu menunjang aktivitasmu bersama buku-buku tadi. Rencana pembelajaran yang telah kamu susun sebelumnya ... masih terasa cukup janggal. Seperti ada potongan jigsaw yang selama ini salah penempatan.

tweet 7. Heningmu masih menggulung sebelum anggukkan kembali menyalur.

"Basa-basi singkat, eh ... " Telunjuk mengetuk suatu bagian pada dokumen akan rencana pembelajaranmu beberapa kali. Mungkin, setelah satu kegiatan ini, kamu harus kembali menyunting bagian tersebut.

tweet 8. "Tuan Lang." panggilan itu bermuara padamu, berasal dari figur lelaki dengan rentang usia kisaran tigapuluhan (bila memerhatikan dari fisik). Kesannya ramah, walau pada awal pertemuan sempat diberi selamat datang oleh aura mencekam. Biasa, reputasi kakak.

tweet 9. "Ya, Pak Nicholas?" Sapamu tak kalah ramah, mengumbar senyum. Selanjutnya ialah rangkaian potongan ucapan basa-basi antara guru senior dan junior; bersamaan ragam nasehat yang entah bagaimana harus ditanggap.

Usai sudah percakapan singkat, kamu melirik jam.
Saatnya.

tweet 10. Menjadi salah satu pusat perhatian bukanlah hal yang baru bagimu. Tinggi dan postur badan yang mendukung memang menjadi faktor yang mencolok dan kamu memaklumi itu.

Bila menapak tilas kembali, kamu hanya mampu menuturkan tawa pelan akan pilihan menjadi guru sosial

tweet 11. dan bukannya selaras akan guru olahraga.
Heh, kamu hanya mampu memberi tawa kembali. Kamu tidak heran, sungguh tidak heran.

Satu tangan membawa satu tas jinjing hitam berisi ragam perlengkapan yang akan menjadi proses vital belajar pembelajaran, satunya membuka pintu.

tweet 12. Hening mencipta dan menjalar pada segala arah. Dirimu, mereka, dan kelas ini. Kamu tentu tidak patah semangat, malah senyummu dibiarkan terbias pada sekitar.

Kondisi kelas ... kamu katakan cukup nyaman bila menilik dari sarana. Murid-muridnya? Ribut, seperti biasa.

tweet 13. "Siang, anak-anak." Kunci pertemuan kali ini adalah santai, karena ... memang semestinya harus demikian, 'kan?

Lalu, apa selanjutnya?

"BAPAK MIRIP MASA DEPAN SAYA, PAK!"

Ah, sialan. Satu celetukan itu sanggup membuat kelas semakin hidup dengan gelak tawa dan

tweet 14. sorakan. Semua terkena imbas akan tingkah lucu salah satu murid ... perempuan, berambut hitam seleher yang duduk di tengah tersebut. Kamu ikut tertawa, namun hanya bertahan beberapa milisekon saja. Ah, masa depan sepertinya akan sangat berwarna, 'kan?

tweet 15. "Sudah, sudah." Ucapmu cukup tegas, namun masih menyiratkan akan rasa ... bersahabat? Sepertinya begitu. Sesi awal kali ini bermula dengan perkenalan singkat dan cerita agar tidak menjadi kelas yang cukup monoton. Ceritamu ... tidak menarik, sepatutnya. Hanya

tweet 16. berdasar pada beberapa tetanggamu di Amerika dahulu. Kegiatan mereka sehari-hari dan itu mampu membuat mereka terpana sendiri.

"Selanjutnya, tolong buka gadget kalian dan cek bagian IPS, oke? Tugas hari ini hanya mendeskripsikan kondisi alam dari keempat distrik

tweet 17. dan boleh bekerjasama dengan teman kalian. Tapi, dikumpulkan per individu!"

Dan saat ini kamu bersumpah, bahwa ini akan menjadi hari yang cukup panjang. Beruntungnya, kamu menikmati hal tersebut.