Notes

June, 30th 1994

달령.

Itulah nama yang terdapat di secarik kertas di samping sebuah keranjang bayi yang ditinggalkan di depan sebuah panti asuhan. Dinginnya malam itu membuat bibir sang bayi sedikit biru. Rambut hitam nya tertiup angin beberapa kali.
Tidak, bayi itu tidak menangis. Udara dingin tak membuatnya gusar. Tapi saat ada sebuah tangan terulur untuk meraihnya━mengangkatnya dari keranjang itu, barulah tangisannya terdengar. Selayaknya seorang bayi yang belum sempat merasakan hangatnya permukaan kulit orang dewasa hingga bisa membuatnya terkejut.

2004
Dalryung tumbuh menjadi sosok anak perempuan yang periang dan memiliki sifat yang baik karena didikan para pengasuh di panti asuhan yang menaunginya. Senyuman tulus selalu ia berikan tanpa ada beban.
Ia tumbuh tanpa memikirkan siapa orang tuanya, mereka sudah meninggalkan Dalryung dari bayi, jadi ia berpikiran bahwa ia juga tidak harus peduli. Ia sudah hidup dengan cukup baik tanpa ingatan siapa orang tua nya.
Saat itu Dalryung baru berumur sepuluh tahun, saat ada satu tangan yang mengusak puncak kepalanya dan menatapnya dengan penuh harap.

"Dalryung, mau ikut dengan saya?"
Saat itu, ia hanyalah anak polos. Ia tidak tahu siapa sosok itu dan apa yang akan dihadapinya saat mengiyakan ajakan itu.
"Namamu bukan lagi hanya Dalryung, tapi Namgoong Dalryung"
Sesuatu yang Dalryung harapkan terwujud━ia ingin memiliki keluarga.

2009
Namgoong Dalryung━nama baru yang ia sandang, baru berumur lima belas tahun saat dirinya mengetahu