Notes

-BURUNG HANTU-

name: owl [burung hantu]
ordo: Strigiformes
golongan : burung buas (karnivora, pemakan daging)
jenis : hewan noktunal (hewan malam)
jumlah species : 222 spesies (menyebar di seluruh dunia kecuali Antartika, sebagian besar Greenland, dan beberapa pulau-pulau terpencil).

Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan, tetapi di beberapa tempat di Indonesia dianggap pembawa pratanda maut, maka namanya Burung Hantu. Walau begitu tidak di semua tempat di Nusantara burung ini disebut sebagai burung hantu. Di Jawa misalnya, nama burung ini adalah darès atau manuk darès yang tidak ada konotasinya dengan maut atau hantu. Di Sulawesi Utara, burung hantu dikenal dengan nama Manguni.

CIRI BURUNG HANTU
- Burung hantu dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, tak seperti umumnya jenis burung lain yang matanya menghadap ke samping.
- paruh burung hantu ini kuat dan paruh burung hantu mengarah kebawah dengan tajam seperti paruh burung elang dan susunan bulu (bulu jambul) di kepala yang membentuk lingkaran wajah.
- tampilan "wajah" burung hantu mengesankan dan kadang-kadang menyeramkan.
- leher burung ini demikian lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang.
- Umumnya burung hantu berbulu burik, kecoklatan atau abu-abu dengan bercak-bercak hitam dan putih
- burung hantu betina lebih besar sekitar 25% dari pada burung hantu jantan.
- Mencari mangsa pada waktu malam hari dan tidur pada waktu siang hari.
- burung hantu memiliki penglihatan yang sangat tajam dengan cahaya yang sangat redup.
- kekurangan burung hantu memiliki penglihatan rabun dekat
- Menggunakan mata dan telinga yang tajam untukmenangkap mangsanya.
- Dapat dengan cepat memusatkan bola mata dalam kegelapan.
- Pupil mata dapat menyerap cahaya yang ada di malam hari, sehingga burung hantu dapat melihat walau cahaya sedikit.
- Ekor burung hantu umumnya pendek, namun sayapnya besar dan lebar. Rentang sayapnya mencapai sekitar tiga kali panjang tubuhnya.
- burung hantu memiliki kemampuan terbang tanpa berisik
- Ketika berburu burung hantu mengeluarkan suara sehingga membuat takut mangsanya. Gerakan mangsa yang ketakutan terdengar oleh burung hantu sehingga dapat menemukan letak mangsanya. [hanya berdasarkan indera pendengaran dibantu oleh bulu-bulu wajahnya untuk mengarahkan suara untuk menemukan tempat mangsanya]
- burung hantu memiliki kaki yang cekatan dan mampu mencengkeram dengan kuat;
- Bulu sayap burung hantu sangat halus dan lembut sehingga burung hantu dapat terbang tanpa suara dan dapat menyambar mangsanya dengan diam-diam.
- Dipadukan dengan perilakunya yang kerap mematung dan tidak banyak bergerak, menjadikan burung ini tidak mudah kelihatan; begitu pun ketika tidur di siang hari di bawah lindungan daun-daun.

RAGAM JENIS BURUNG HANTU
Ordo Strigiformes terdiri dari dua suku (familia), yakni suku burung serak atau burung-hantu gudang (Tytonidae) dan suku burung hantu sejati (Strigidae). Banyak dari jenis-jenis burung hantu ini yang merupakan jenis endemik (menyebar terbatas di satu pulau atau satu wilayah saja) di Indonesia, terutama dari marga Tyto, Otus, dan Ninox.

Beberapa contohnya adalah:

Burung hantu Pere David
Burung hantu elang Andaman
Burung hantu kelabu besar

JENIS Tytonidae
Serak Jawa (Tyto alba)
Serak bukit (Phodilus badius)
ew

JENIS Strigidae
Celepuk reban (Otus lempiji)
Beluk jampuk (Bubo sumatranus)
Beluk ketupa (Ketupa ketupu)
Punggok coklat (Ninox scutulata)
Kokok beluk (Strix leptogrammica)
Bahan Bacaan

KEBERLANGSUNGAN HIDUP BURUNG HANTU
- burung hantu hidup dengan memakan serangga, kodok, tikus kecil, burung lain, dan lain lain
- burung hantu berkembang biak melalui proses bertelur dan dierami di dalam sarang. [Sarang terutama dibuat di lubang-lubang pohon, atau di antara pelepah daun bangsa palem. Beberapa jenis juga kerap memanfaatkan ruang-ruang pada bangunan, seperti di bawah atap atau lubang-lubang yang kosong. Bergantung pada jenisnya, bertelur antara satu hingga empat butir, kebanyakan berwarna putih atau putih berbercak]

PERAN BURUNG HANTU
- Burung hantu merupakan salah satu jenis burung hantu yang kerap digunakan sebagai hewan pembasmi hama tikus di sektor pertanian [Burung hantu lebih efektif dibandingkan pengendalian tikus menggunakan racun tikus, gropyokan (perburuan tikus melibatkan banyak orang secara bersama-sama dan serempak) dan lain-lain.]
- Sebagai predator alam, burung hantu jenis Serak Jawa merupakan pemburu tikus yang paling populer dan andal, baik di perkebunan kelapa sawit maupun di pertanian padi. Dalam pertanian, sepasang burung hantu bisa melindungi 25 hektare tanaman padi. Dalam waktu satu tahun, satu ekor burung hantu dapat memangsa 1300 ekor tikus
- Burung hantu juga merupakan predator tikus yang efektif di perkebunan kelapa sawit. Penggunaan burung hantu bisa menurunkan serangan tikus pada tanaman kelapa sawit muda hingga di bawah 5 persen. Dari segi biaya, pengendalian serangan tikus menggunakan burung hantu lebih rendah 50 persen dibandingkan penanggulangan tikus secara kimiawi