Notes

Akhir.



Emang aku nggak nyesel kenal kamu? Kan kamu duluan yang dari awal deketin aku berarti salah kamu ^^ aku sampe beneran benci sama kamu. Hebat banget ^^ udahlah, udah ya? Nggak usah saling senggol saling sindir lagi. Hidup di kehidupan masing-masing aja. Makasih. 242 hari kenal kamunya.

Oh iya. Cerita itu nggak cuma dari satu sisi aja. Ada tiga sisi. Di sisi kamu, di sisi aku, dan di sisi kebenaran cerita itu sendiri.

Jangan memutar balikan fakta maupun mengelak kenyataan ya jangan playing victim seolah kamu yang paling tersakiti juga, bagaimana pun kamu banyak kesalahannya kan? Mungkin kamu tidak mengakuinya saat kamu bercerita kepada mereka agar mereka percaya padamu ^^ semoga kamu cepet berubah dari kebiasaan kamu yang buruk itu.

Soalnya kalo kamu nggak berubah. Kasihan cewek ataupun cowok yang nanti sama kamu. Ya gimana nggak aku sebut kebiasaan ya?

Kamu ngelakuin ini juga sama mantan kamu, terus sama aku, tinggal tunggu aja siapa yang berikutnya.

Tenang aja. Udahan kok. Nggak akan aku spill juga.

Tapi inget ini baik-baik. Aku nggak tau kapan bisa maafin kamu. Kalo kamu tanya luka kamu sedalam itu? Iya. Jawabannya iya.

Aku jadi takut percaya dan tulus lagi ke orang lain gara-gara kamu. Tapi kamu nggak usah pergi, cukup nggak usah saling anggap ada masing-masing aja.

Kita jadi stranger aja ya? Nggak usah saling kenal dan saling sapa aja. Aku akan anggap kamu nggak ada. Kamu juga akan anggap aku nggak ada. Simpel kan?

Oh ya. You will never forget the name, Nathania.

Kenal kamu. Di satu sisi aku nyesel karena aku dapet rasa sakit sesakit ini, karena aku kenal dengan orang se-player kamu. Tapi di sisi lain aku seneng, karena aku dapet pelajaran baik biar nggak terlalu tulus kasih perasaan ke orang lain.

Dan baru kali ini aku membenci orang sampai segininya. Baru kali ini aku nggak bisa maafin orang sampai segininya. Memaafkan si manusia yang tidak tau diri.

Kamu benar. Aku pantas mendapat yang lebih baik dari kamu. Berkali-kali lipat lebih baik dari kamu. Karena aku sadar, aku tidak pernah seburuk yang kau sebutkan. Aku tidak pernah menjadi seburuk itu.

Aku toxic? Hahaha, perlukah aku kasih kaca? Bahwa sebenarnya kamu yang toxic?

Kamu sayang sekali sama sihyeon kan? Ingat ini, jangan kamu ulangi lagi. Cukup aku yang terakhir kamu sakitin sampe sebegininya. Jangan bagi-bagi lagi rasa sayangmu ke beberapa orang dalam satu waktu. Jangan bagi-bagi lagi hati kamu ke beberapa orang dalam satu waktu.

Dan yah, memang benar. Aku menyesal. Aku benar benar sangat menyesal dulu pernah selalu ada di samping kamu. Seharusnya sejak pertama aku tau kenyataannya, aku memilih pergi.

Terima kasih, Levin. Han Seung Woo. Jevan. Atas segala rasa sakitnya. Terima kasih 242, hari kenal kamu. Setelah ini, aku berharap tidak akan mengenalmu lagi.

Seperti yang sudah aku bilang. Kamu harus baik-baik aja. Kamu harus bahagia dan sehat selalu, agar aku tidak peduli lagi padamu. Agar kita tidak saling mengganggu dan menyakiti lagi.

Terima kasih banyak ya. Karena kamu, aku jadi tahu bahwa ketulusan seseorang, bisa dihancurkan sesakit itu.

Untuk orang-orang yang menganggapku terobsesi sama kamu. Terserah mereka ingin berpikiran seperti apa terhadapku. Aku akan beranggapan, mereka hanya tidak tau saja kenyataannya bagaimana. Mereka hanya tidak pernah mengalaminya saja.

Udah ya? Sehat selalu, bahagia selalu. Baik mun ataupun rp nya.





Dear,
Nathania.