Notes

Matter.


Manusia selalu berpikir bagaimana dia, dunia ini dan seluruh alam semesta terbentuk dengan melihat hal-hal disekelilingnya, dalam proses ini manusia akan berpikir tentang sebuah hubungan antara pencipta dan makhluk yang diciptakannya, oleh karena itu munculah mitos-mitos akan dewa (hal inilah yang memunculkan mitos dewa dewi dalam Yunani kuno).


Salah satu contohnya, seorang filsufuf Yunani bernama Thales of Miletus menyimpulkan bahwa dunia berasal dari kesatuan dari beragam material, namun yang menjadi dasar dari semua adalah bahwa sesuatu hal di dunia berasal dari air, dengan berbagai bentuknya.


Namun pendapat ini langsung dihempas oleh Anaximander yang berpendapat bahwa alam semesta berasal dari sesuatu yang tidak tentu seperti udara, hal ini didasari akan perkiraan Anaximander tentang udara dapat mengembun menjadi awan, lalu air, lalu bumi, lalu batu.


Tapi selain mereka, pendapat lain juga dikemukakan oleh banyak filosof lain, pendapat lain datang dari Herakleitos beranggapan bahwa dasar dari terbentuknya dunia adalah api.


Sementara Empedocles berpendapat bahwa ada empat elemen, dari mana benda berasal, Bumi, Air, Api dan Udara.


Namun karena Plato juga tidak mau kalah ia mengatakan hal yang sama seperti Empedocles namun ditambah satu yaitu Langit.


Dua pendapat terakhir, datang dari Anaxagoras yang mengemukakan bahwa alam semesta mengandung unsur-unsur yang tak terhingga, jadi banyak macamnya.


Dan terakhir dari Pythagoras mengungkapkan bahwa makhluk dan semua yang ada dunia memiliki unsur pembentuk yang berbeda dan dapat berubah-rubah.