Notes

Created by :
Aimée de Chattilon — Valor ( 716 )


Halo! Perkenalkan, namaku Aimée de Chattilon dari Chambord, Prancis.

Berbicara tentang Prancis, mungkin dirimu pernah mendengar tentang kisah seorang pangeran tampan yang dikutuk menjadi suatu mahkluk buruk rupa lantaran hatinya yang dingin dan sikapnya yang angkuh? Jika iya, ya— pangeran tersebut adalah kakekku, dan Belle adalah nenekku.

Aku tidak akan berbicara banyak mengenai kisah mereka, berhubung kisah cinta mereka telah banyak diketahui oleh umum. Namun, aku dapat menceritakan apa yang terjadi setelah kisah yang kalian dengan itu berakhir dengan kata 'and they lived happily ever after'.

Setelah Belle datang di kehidupan Beast, kakekku, mereka pun saling jatuh cinta dan cinta mereka berhasil mematahkan kutukan yang diberikan penyihir tersebut. Beast, atau Pangeran Adam, kemudian menikahi Belle. Pesta perayaan mereka berlangsung dengan sangat megah. Seluruh warga dari desa Belle, Villeneuve, serta beberapa warga desa lainnya di sekitar istana turut berdatangan untuk memberikan ucapan selamat.

Tiga tahun setelah hari pernikahan mereka, akhirnya putra pertama dari Belle dan Beast —— atau kini Raja Adam —— pun lahir. Putra pertama mereka diberi nama yang sama dengan ayahnya, Adam II. Mereka berharap Pangeran Adam mampu menjadi pria yang lebih baik dari ayahnya di masa mudanya. Dan menurutku, beliau tumbuh menjadi pria yang hebat. Tidak hanya itu, menurutku beliau juga merupakan ayah yang baik.

Kebahagiaan Belle dan Beast tidak hanya berakhir sampai disitu. Dua tahun kemudian, putra kedua mereka lahir. Putra kedua mereka kemudian diberi nama Edward.

Pada usianya yang mulai memasuki 20, Pangeran Adam mulai menerima beberapa lamaran pernikahan dari kerajaan lain yang ingin membangun aliansi dengan Chambord. Walaupun kerajaan kami hanya merupakan suatu kerajaan kecil di Prancis, namun tampaknya masih banyak kerajaan besar lainnya yang tertarik untuk membangun persahabatan dengan kerajaan kami.

Chambord memang hanya merupakan wilayah kecil di Prancis, namun wilayah kami tidak kalah indahnya jika dibandingkan dengan keseluruhan wilayah di Prancis. Kami memiliki banyak pohon-pohon hijau nan rindang serta kanal air yang mengalir mengelilingi desa-desa di sekitar istana.

Singkat cerita, pada suatu acara pesta dansa, ayahku —— Pangeran Adam —— bertemu dengan Putri Theresa dari kerajaan Austria. Jatuh cinta dalam pandangan pertama, begitulah kurang lebih awal mula kisah ayah dan ibuku. Dan kemudian aku lahir tidak lama setelah pernikahan mereka berlangsung selama satu tahun.

Tidak banyak hal menarik dalam kehidupanku, tidak seperti kisah kakek dan nenekku yang penuh dengan magis dan hal menarik lainnya, atau kisah romantis seperti ayah dan ibuku. Namun, aku merasa bahagia dapat menjadi bagian dari keluarga mereka.

Paman Edward seringkali menemaniku dan mengajariku banyak hal. Beliau yang menemaniku untuk belajar berkuda untuk pertama kalinya. Ibuku dan nana Belle— maksudku nenekku, mereka lah yang mengajariku untuk membaca. Mereka juga yang memastikan aku tetap memiliki edukasi yang terbaik walau hanya belajar dari rumah. Di tempat asalku, tidak banyak warga desa yang memiliki minat untuk membaca dan belajar, begitu juga dengan anak-anak yang seusiaku. Jadi, sekolah yang berada di Villeneuve pun berujung sepi dan kemudian ditutup.

Suatu hari, aku bertanya kepada ibuku apakah ada sekolah publik dimana aku bisa bergabung. Belajar dirumah mulai merasa membosankan, dan terlebih lagi kau tidak akan bertemu dengan banyak teman jika begitu. Nenekku bilang ia mendengar tentang sekolah ini dan menyarankan kedua orangtuaku untuk mencoba mendaftarkanku disini. Aku sendiri cukup terkejut bahwa bisa berhasil diterima disini, mengingat reputasi baik yang dimiliki sekolah ini.

Aku berharap bahwa disini aku bisa mencari ilmu dengan baik dan juga menemukan teman baru sepanjang kisahku disini, sehingga aku bisa kembali ke tempat asalku dan membawa banyak perubahan baik bagi Villeneuve dan desa-desa lain di sekitarnya. Dan, yah, begitulah kisahku dan juga keluargaku.