NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Lost in Jungle

Cast: Yoo Kihyun, Kim Bona
Genre : Tidak jelas

Krik krik krik krik

Suara serangga terdengar jelas di telinganya. Bahkan hembusan angin dingin mengenai kulitnya. Karena tidak nyaman dengan tidur nya ia terbangun.

Kalian semua apa yang ditakuti saat terbangun dari tidur? Apa sama dengan gadis ini?

Ketakutan gadis ini adalah ia terbangun dari tidur dan tidak menemukan siapapun. Orang-orang yang disekitarnya juga.

Saat ini gadis ini sedang mengalaminya. Ia ingat betul kalau semalam tidur di dalam tenda bersama temannya. Tapi apa ini? Ia tertidur di atas rumput jarang tanpa alas apapun. Untung saja ia masih memakai sepatunya.

Terlintas ia berpikir kalau ia di kerjai oleh teman-temannya. Bergegas ia bangun dan mencari mereka.

"Ahh kalau beneran mereka ngerjain aku, awas aja!" kesalnya, "ini udah keterlaluan sekali!"

Gadis ini bernama Kim Bona. Seorang mahasiswi dari universitas di Korea Selatan. Dia sedang melakukan camping di hutan. Sejujurnya ia tidak mau awalnga tapi karena teman nya jadi dia ikutan.

"Siapa sih yang punya ide camping dihutan!" geramnya. Ia sudah berjalan jauh tetapi tidak menemukan apapun selain pepohonan tinggi.

Langit sebentar lagi sudah gelap, Bona harus bergegas. Kira-kira sudah berjam-jam menelusuri rimba nya hutan. Karena lelah dan lapar, Bona terkapar ditanah. Sebelum pingsan ia lihat beberapa orang berkerumunan dan membawanya pergi, sepertinya.

Saat terbangun, lagi-lagi hal aneh terjadi. Tangannya di ikat dan sekelilingnya ada beberapa tulang belulang. Ingin berteriak pun tidak ada energi.

"Aku harus keluar!" batinnya.

Ia mencoba berdiri dan mendekati pintu. Samar-samar ia mendengar suara orang mengobrol tetapi tidak paham bahasa yang mereka gunakan. Karena penasaran ia kembali mendengarkan.

"Akh!" bona terjatuh, karena pintu bangunan ini hanya memakai kain, ia kehilangan keseimbangan. Di depannya ada 3 ah tidak 5 orang, mereka berbicara dengan bahasa yang tidak ia ketahui. Satu hal yang pasti, raut wajah mereka tidak menunjukkan keramahan atau niat menolong.

Kalau niat nolong mereka tidak akan mengeluarkan alat senjata. Tanpa berpikir panjang ia bangkit dan berlari sekuat tenaga. Untunglah ia sudah tertidur istirahat karena pingsan tadi walaupun sebenernya perutnya sangatlah lapar.


"Mama! Kalau aku keluar dari tempat ini aku bakal lebih berbakti sama mu!" batinnya. Ia tidak melihat ke belakang. Tetapi selama ia berlari ia melihat rumah rumah disini tidak terlalu banyak. Tetapi aneh, disini agak sepi.

"Aaahhh bonaa! Tidak ada waktu memikirkan ituu!!"

Sekuat tenaga ia menghindari orang orang itu, di depan nya ada hutan. Hutan lebih baik daripada di tempat orang orang ini.


"Aku harus kemana??" nafas nya sudah terengah engah. Tenaganya tinggal sedikit lagi. Pengliatannya juga mulai kabur.


'BOOM!'

Bona terjatuh saat ada suara keras itu. Ia melihat ke belakang, api berkobar menutupi jalan orang -orang tersebut.

"Apa yang terjadi?" bingungnya.

"Kamu nggak apa?" seseorang memegangi bahunya dan menjerit, tetapi mulutnya langsung di tutup. "Sstt tenanglah, aku disini mau membantu mu. "

Bona mengangguk, setidaknya ada seseorang yang bisa di ajak komunikasi. Kalau lelaki ini berniat jahat ia akan tinggal lari lagi.

"Kamu bisa jalan? Aku akan bawa ke tempat yg aman. "

"Bi-bisa" jawab Bona.

Bona dipapah jalan nya dengan lelaki itu. Ia harus menyadarkan dirinya agar tidak di bawa ke tempat aneh lagi.

Di depan sana terlihat kabut yang agak tebal. Ia melirik ke lelaki itu.

"Tenang, aku nggak akan berbuat jahat. Kita senasib disini. "

"Senasib?"

Lelaki itu tersenyum, "Nanti aku ceritakan, yang penting kita harus masuk area berkabut agar para penyamun itu nggak menemukan kita. "

Bona pasrah. Ia juga sudah kuat berlari lagi. Akhirnya mereka memasuk wilayah berkabut. Disana ada sebuah gerbong kereta api. Ia dan lelaki itu memasuki gerbong tersebut.

Bona duduk dan melihat isi gerbong ini. Seketika muka nya memerah karena suara perutnya terdengar jelas. Lelaki itu bahkan tertawa kecil.

"Persediaan makan tinggal ini," ia memberikan makanan ikan yang di bakar, "besok harus cari makan lagi. Luka mu aku bersihkan ya. "

Bona masih menatap diam lelaki itu. Entahlah sepertinya lelaki ini peka dengan keadaan.

"Maaf sebelumnya, nama ku Yoo Kihyun. Mungkin kamu banyak yang ingin ditanya tapi sebelum itu makan dulu. Nanti aku kasih tau semua, karena sepertinya kamu bukan orang sini juga. "

"Juga? Kamu bukan warga sini?" tanyanya sambil memakan ikan dan mendapat anggukan dari Kihyun.

Kihyun bercerita kalau ini bukan dunia yang di biasa mereka tinggalin. Nama tempat ini, Narina, dimana dunia di kendalikan oleh penyihir. Sementara orang-orang yang mengejar Bona adalah seorang penyamun atau bandit. Desa yang Bona datengi milik mereka. Singkat sejarahnya, hutan ini tidak di lindungi oleh penyihir. Walaupun disini ada 1 penyihir.

Kihyun sendiri pun disini sudah terjebak selama hampir sebulanan. Alasannya kalau mau ke kota itu sangatlah jauh. Penyihir di hutan ini juga bilang kalau ada lagi 1 orang yang memasuki hutan ini. Entah bagaimana mereka bisa masuk ke dunia ini.

"Tsk! Penyihirnya nggaaak berguna!" kesalnya.

Kihyun tertawa mendengarnya. "Haha maaf tapi emang aku setuju sih. Penyihir disini nggak terlalu jago kaya di kota. Dia bahkan memberitahu ku kalau mau balik ke dunia asal harus menemukan sesuatu yang dia minta. Atau.... " Dari gesture Kihyun ia seperti merinding.

"Bayaran penyihir kota lebih besar dan bahaya juga kesana selain jaraknya jauh. Yang ku dengar dari para bandit harus ada identitas kalau mau masuk ke kota. " lanjut Kihyun.

Kepala Bona hampir meledak menerima informasi dari Kihyun. Yang intinya dia tersesat disebuah hutan belantara yang entah beranta juga tempatnya.

****

Pagi pun menjelang.

Bona sangat berharap kemarin itu hanyalah mimpi belaka tetapi ternyata....

"Akkhhh bener kenyataaan dong" rengeknya. Ia berada di gerbong itu tetapi hanya sendirian. Dari kaca ia bisa melihat kesekitar. Tempat ini memang di selimuti kabut tebal, seperti yang di bilang Kihyun semalam.

Ia keluar dari gerbong. Ternyata Kihyun ada diluar, tetapi sepertinya ia sedang berbicara dengan oranglain.

"Oh yaampun siapa ini ciwik cantik yang masih cantik mimi. "

Melihat sesosok itu entah kenapa bulu kuduk Bona merinding disko dan hanya bisa terdiam.

"Aduh kenapa diem sih? Kaget ya liat kecantikan mimi?"

Bona melihat ke arah kihyun dengan tatapan, Ini-tuh-siapa?

"Mimi peri haha ternyata ucapannya bener. Dia orang yang sama kaya aku bukan penghuni sini. "

"Ciyusan?! Omaigat padahal eyke cuma asal ngomong loh... " entah kenapa ada raut wajah kecewa, "kihyun jangan bandelnya!" Mimi memukul lengan Kihyun, sementara Kihyun hanya tertawa hambar.

Akhirnya Bona paham dan merasa kasian dengan Kihyun.

Mimi peri, seorang penyihir tingkat bawah yang mendapat tugas untuk berada di hutan ini. Ia di tugaskan untuk mengawasi para bandit itu. Tetapi ia malas jadi hutan ini di rasa oleh para bandit sebagai tempat mereka.

Bona di kasih tau hal apa saja yang harus ditemukan kalau mereka mau kembali pulang. Hal tersebut yaitu mencari kodok ungu, rusa 2 ekor karena mereka 2 orang, bulu soang 2 helai. Mendengar hal itu Bona membeku bahkan Kihyun yang sebelumnya sudah mendengarkan nya tetap terkejut.

Mereka berdua terjatuh di tanah seperti tidak ada tenaga setelah penyihir bernama mimi peri itu pergi meninggalkan mereka.

"Wah gila sih syaratnya... kenapa kamu juga ikut terkejut?" tanya Bona.

"Kamu nggak denger? Rusa 2 ekor... " Kihyun melihat ke arah Bona, "satu pun aja belum aku dapetin. "

"Jadi selama ini apa yang udah kamu dapet?"

Kihyun menggeleng, sementara Bona kepalanya sangatlah sakit. Bona bangkit dan mendekati Kihyun.

"Karena aku ada disini, jadi tenang saja! Ayo kita kerjasama cari barengan?" ajak Bona. Kihyun terkekeh, "Ini siapa yang nyelametin siapa? Baiklah ayo kerjasama!"

Setelah itu, Kihyun mengajari Bona cara beradaptasi di hutan ini. Hal yang mendasar yaitu mencari makanan. Kihyun memberi tahu waktu para bandit itu pulang atau pergi berburu mangsa. Waktu ideal mereka mencari makanan atau mencari sesuatu syarat itu, di siang hari dan saat mau menjelang malam mereka sudah harus di dalam wilayah kabut.

Tempat ini akan membuat para bandit kehilangan arah dan anjing mereka pun juga tidak bisa mencium bau kedua orang ini karena ada bau tanaman yang sangat tidak disukai oleh hewan.

Tidak terasa Bona berada disini sudah hampir 2 minggu. Mereka tidak menemukan syarat yang di minta penyihir itu. Sebenarnya ada syarat yang lebih gampang yaitu menyerahkan Kihyun ke Mimi peri itu. Sepertinya dia menyukai Kihyun.

"Ini seperti sia-sia saja!" keluh Bona. Gadis itu menyender disalah satu pohon. "Mungkin rumor mengenai kota itu hoax! Ayo kesana!" ajaknya.

Kihyun menggeleng, "Aku pernah mencoba keluar dari hutan ini, tapi ada saja kendalanya. Ada anjing liarlah, terkadang ada beruang disini atau para bandit itu menemukan ku. "

Bona sangat frustasi. Ia pun meninggalkan Kihyun dengan berjalan duluan ke wilayah berkabut.

"Hyaa! Kim bona! Tunggu seben.... " Bona menutup mulutnya dan ia mengikut ekor mata Bona untuk melihat apa yang terjadi. Wajah Bona pucat dan tangannya bergetar ketakutan.

Setelah melihatnya, Kihyun ikut pucat juga.

Yang terjadi adalah para bandit sudah menemukan tempat mereka tinggal lalu membakarnya. Kobaran api cukup besar. Tanpa di berpikir lagi, mereka berdua berlari menjauh dari tempat itu.

Bona kehilangan keseimbangan terjatuh dan bunyi jatuh dia terdengar sehingga para bandit itu mulai mengejar mereka. Kihyun memegangi tangan Bona, agar gadis ini tidak jatuh lagi. Mereka berdua bingung harus berlari kemana karena tidak terpikirkan oleh mereka untuk mencari tempat aman lagi.

'Jleb!'

Sebuah panah mengenai bagian paha Bona. Tentu saja itu sangatlah sakit. Sakit ini benar-benar nyata. Bona tidak akan menyangka kalau dia akan mati di tempat seperti ini. Kihyun yang menyadari nya langsung menggendong badan Bona.

Bona meringis kesakitan. Di rasa sudah jauh dari para bandit itu. Kihyun berhenti berlari dan menyenderkan badan Bona di pohon. Ia mencoba mencabut panah itu.

Rasanya ia mau berteriak kencang saat panah itu di keluarkan oleh Kihyun. Rasanya sangat sakit jadi Bona menutup mulutnya rapat rapat.

"Tahanlah. " Kihyun membuka bajunya dan melilitkan ke kaki Bona. Aksi yang di lakukan Kihyun mendapat protes dari Bona.

"Hahahahaha~"

Suara tawa terdengar jelas menggema di hutan ini. Mereka berdua sontak kaget melihat sosok mimi peri.

"Aah kalian membuat ku bosan!" ucapnya. Lalu ada serigaian mengerikan yang mereka lihat, "Ba-gai-ma-na-ka-lau-sa-lah-sa-tu-da-ri-ka-li-an-ma-ti-di-si-ni?" tanyanya dengan menyampaikannya terbatah-batah.

"Apa maksudmu? Kamu sudah berjanji akan membiarkan kami hidup!" geram Kihyun, ia berdiri membelakangi Bona.

"Iya benar tapi itu awalnya kalau kalian bisa membuat ku terhibur, " mimi peri berjalan mendekati Bona yang menjadi sasaran empuk, "tapi kamu! Kamu malah memilih wanita jelek ini daripada aku?!"

Ada cahaya keluar dari ujung jari mimi peri dan mengarah tepat ke arahnya. Karena Kihyun menghindar, Bona yang jadi kena sasaran. Ah tidak, Bona memang dari awal yang ingin ia musnahkan terlebih dahulu.


"BONA!" teriak Kihyun yang panik karena Bona makin mengiris kesakitan.

"Hey hey Kihyun~ kalau kamu teriak begitu para bandit jelek itu akan kesini loh~" kekeh mimi peri.

Kihyun marah. Ia berdiri dan mendekati mimi peri. Ia menghadiahkan satu tinjuan ke muka mimi peri yang tidak menyangka kalau berefek juga.

"Apa yang kamu lakukan?!" kesal mimi peri. Entah ini sebuah keberuntungan atau bukan. Para bandit itu mendekati lokasi mereka dan seketika itu juga Mimi peri pergi.

Kihyun juga langsung membawa Bona pergi. Kemana? Entahlah yang penting mereka berdua selamat dahulu. Dua hal yang pasti. Disini mereka masih terjebak dan tidak bisa kembali ke dunia asal mereka.

THE END
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.