Notes

Resume: Climate-Driven Changes in the Ecological Stoichiometry of Aquatic Ecosystems

Dedmer B. van de Waal, Antonie M. Verschoor, Jolanda MH. Verspagen, Ellen van Donk, dan Jef Huisman (2009). Climate-Driven Changes in the Ecological Stoichiometry of Aquatic Ecosystems. Front Ecol Environ. 8/3, halaman 145–152.

Perubahan iklim pada bumi mengubah ketersediaan karbon dan nutrisi di danau dan di lautan. Khususnya pada konsentrasi karbondioksida atmosfer yang akan naik ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya pada akhir abad ini, yang kemudian pemanasan global akan meningkatkan stratifikasi ekosistem perairan yang kemudian dapat mengurangi pasokan nutrisi ke lapisan permukaan. Sebagai akibatnya, perubahan yang didorong oleh iklim dalam stoikiometri plankton dapat mengubah struktur dan fungsi seluruh jarring-jaring makanan akuatik.

Saat ini kenaikan pada tingkat karbondioksida atmosfer mengalami dampak besar pada kimia karbon lautan. Bahkan, diperkirakan hampir 50% dari total input karbondioksida antropogenik ke atmosfer sejak munculnya Revolusi Industri telah diserap oleh lautan. Hal ini tentu memicu terjadinya pengasaman pada air laut. Pengasaman laut diketahui dapat menyebabkan penurunan konsentrasi ion karbonat, yang mempengaruhi spesies air seperti moluska, krustasea dan bulu babi. Selain itu, naiknya suhu juga dapat mempengaruhi struktur fisik ekosistem perairan, khususnya pemanasan bagian atas lapisan danau dan lautan meningkatkan perbedaan kepadatan antara lapisan permukaan campuran dan perairan yang lebih dalam di bawah. Sama seperti yang lainnya, perbedaan kepadatan yang meningkat ini akan memperkuat stratifikasi vertikal baik danau dan laut. Komposisi unsur fitoplankton dapat bervariasi secara luas, dan seringkali mencerminkan ketersediaan sumber daya di dalam lingkungan hidupnya. Akibat perubahan iklim, komposisi karbon, cahaya, dan ketersediaan nutrisi memungkinkan adanya pengaruh terhadap stoikiometri fitoplankton. Baik tingkat karbondioksida di atmosfer dan peningkatan stratifikasi oleh pemanasan global dapat menggeser stoikiometri fitoplankton ke arah rasio nutrisi dari komunitas fitoplankton yang meningkat dan perubahan terkait komposisi spesies fitoplankton menjadi spesies yang dapat berkembang biak di bawah karbondioksida tinggi ataupun kondisi gizi rendah. Banyak pula organisme planktonik yang cukup fleksibel di pada stoikiometri mereka, dan memiliki potensi yang cukup besar untuk aklimasi fisiologis dan adaptasi evolusi terhadap perubahan kondisi C dan nutrisi dari lingkungan hidup mereka. Adapun pengaruhnya terhadap antar biota yaitu komposisi unsur komunitas fitoplankton mempengaruhi konsentrasi seluler protein, lemak asam, dan berbagai konstituen fitoplankton lainnya penting untuk pertumbuhan zooplankton. Ketidakseimbangan antara fitoplankton dan zooplankton juga dapat memengaruhi efisiensi daur ulang berbagai elemen.

Sebagai penutup, perubahan iklim dapat menyebabkan banyak dampak pada ekosistem perairan yang diantaranya yaitu pertumbuhan alga yang berbahaya, menyebabkan pengasaman laut, dan mempengaruhi distribusi biogeografis dari berbagai spesies. Sementara itu, pengetahuan terkini tentang dampak iklim perubahan pada stoikiometri plankton masih terbatas. Sulit untuk memprediksi perubahan jangka panjang dalam stoikiometri ekologi ekosistem perairan hanya berdasarkan beberapa pendorong perubahan iklim.