Notes![what is notes.io? What is notes.io?](/theme/images/whatisnotesio.png)
![]() ![]() Notes - notes.io |
Hai namaku Violet, aku hanyalah seorang cewek biasa yang tidak terlalu tinggi, berkulit asia, berambut lurus panjang, berwarna cokelat dan mempunyai mata berwarna biru seperti Ayahku. Ibuku orang Indonesia dan Ayahku orang Jerman. Sebelumnya aku tinggal di Jakarta dan sekarang ini aku tinggal di Dortmund yang terletak di negara Jerman. Alasan mengapa aku pindah kesini karena Ayah dan Ibu bercerai beberapa bulan lalu pada saat kelulusanku di SMA. Aku memilih ikut bersama Ayah tinggal di Dortmund, yaitu kampung halaman Ayah. Tinggal disini bukanlah hal yang mudah tapi untungnya aku bisa berbahasa Jerman walaupun sedikit bercampur aksen Indonesia. By the way, perkenalannya sampai sini saja ya karena sebentar lagi kuliahku akan dimulai hehehe.
Akhirnya kelasku selesai juga, sungguh membosankan dan mengantukkan hari ini. Mungkin karena ini masih hari pertama belum mendapatkan teman sama sekali. Aku rapopo:) Sepulang kuliah pun aku memutuskan untuk pergi ke Starbucks dekat kampus untuk bersantai minum sebentar menghilangkan kebosanan ini. Lalu aku pun masuk ke Starbucks dan mulai mengantri untuk memesan. Giliranku pun tiba. "Guten tag! Ada yang bisa saya bantu?" sapa mas mas bule Starbucks itu. Belum sempat aku mengatakan pesananku tiba tiba seorang cowok menyelak dihadapanku. "Caramel Frappuccino satu ya" sahutnya. The fuck, dia pikir dia siapa menyelak sembarangan didepanku. Aku pun meliriknya sinis dan mulai mengenal wajah yang familiar itu, ternyata dia Marco Reus! Pemain bola yang sangat terkenal dari klub Borussia Dortmund. Tapi aku tak peduli dia itu siapa, aku kesal karena perlakuannya tadi yang tidak sopan. "Hey nigga, lo pikir lo siapa bisa nyelak nyelak gue sembarangan, ngantri dong. belajar sopan santun nggak sih?" Dia menoleh dan tersenyum jahat sambil memandangku "Emangnya lo ga tau siapa gue?" "Engga. Penting amat gue pengen tau lo siapa." kataku menyangkalnya dengan jutek. Melihat antrian sudah mulai panjang dan orang orang memandang kami berdua sambil merekam sesuatu dari handphone mereka seperti paparazzi. Pasti mereka merekam Marco si pemain bola itu. Lalu aku memutuskan untuk langsung memesan Green Tea Frappuccinoku, pergi meninggalkannya dan mencari tempat duduk yang jauh darinya. Akhirnya aku pun bisa duduk menikmati Green Tea Frappuccino ku sambil mendengarkan musik kesukaanku dari iPod. Ditengah-tengah aku mendengarkan musik aku bisa merasakan seseorang sedang memandangku lama. Aku pun menoleh dan menemukan Marco dari meja seberang sedang memandangku sambil mengeluarkan smirk (senyuman menyeringai) nya. Oh My God, cowok ini benar benar aneh dan agak menyeramkan. Aku pun langsung pergi dari tempat itu menghindarinya.
Malam hari di apartement sambil menunggu Ayah pulang aku memutuskan untuk menonton TV mencari cari acara bagus. Sialnya pada saat aku menyalakan TV, cuplikan gol yang dilakukan Marco Reus untuk pertandingan Borussia Dortmund vs Bayern München kemarin sedang ditayangkan. Aku pun mulai bete mengingat kejadian tadi siang sepulang kuliah. Dafuq. Dia benar benar ngeselin. Aku langsung mengganti channel menjadi Teletubbies. Setidaknya itu lebih menghibur. Bel rumah pun berbunyi dan aku langsung membukakan pintu, Ayah pulang. "Papaaaa" aku menyambutnya dan memeluknya "Ich vermisse dich papa!!!" "Ich auch, Papa juga kangen kamu Vi" jawab Ayah sambil tersenyum membalas pelukanku. Kami pindah ke ruang keluarga dan mengobrol bercerita cerita tentang hari ini. "Gimana kerjaan Papa hari ini?" tanyaku. "All good vi, besok papa mau ngurusin iklan barunya Puma tentang produk keluaran barunya mereka jadi mungkin pulangnya agak malam besok, kamu gimana hari ini?" tanya Ayah. "Violet baik baik aja pa" jawabku sambil nyengir berusaha tidak membahas kejadian Starbucks tadi. "Baguslah, sekarang tidurlah besok kamu harus kuliah, kamu harus cukup istirahat ok?" Ayah menambahkan. Aku pun mengangguk dan masuk ke kamarku "Gute nacht papa!" aku mengucapkan selamat malam padanya dan pergi tidur.
Keesokan harinya aku masuk kuliah seperti biasa. Halleluyah ternyata dosennya tidak masuk dan kami semua dipulangkan. Aku merasa bosan dan memutuskan untuk pergi ke Mall dekat kampus untuk shopping cantik. Sesudah dari Mall aku berjalan keluar dengan santai sambil membawa shopping bag ku yang berisi dress yang baru kubeli. Tiba tiba sebuah mobil Aston Martin Vanquish hitam berhenti mendadak dihadapanku. Aku sangat kaget dan kesal, hampir saja aku tertabrak. Orang itu pun keluar dari mobil dan segera minta maaf padaku. Lagi lagi Marco Reus. "Maaf gue ga sengaja maaf banget. eh lo lagi" kata Marco. "Tolong ya, gue udah capek sama lo..jangan gangguin gue lagi please" kali ini aku menjawab dengan nada memelas. "Gue ga maksut kayak gini maaf, sekarang ikut masuk, gue anter pulang deh" jawabnya. "NGGAK!" bentakku. "Please?" dia menatapku seperti merasa bersalah. Sepertinya memang kali ini niatnya baik. Aku pun setuju, masuk ke mobilnya, dan ikut pulang dengannya lagipula kakiku sudah pegel. Diperjalanan aku hanya melihat lihat pemandangan saja sementara aku dapat merasakan Marco memandangiku terus. Aku merasakan jantungku berdegup cepat. The hell perasaan apa ini? “Fokus sama jalanan ya tolong” kataku jutek. Marco mengubah pandangannya kedepan dan menyetir sambil tersenyum menyeringai. Aku melihat senyuman khas nya dan mulai berpikir ternyata ia lumayan ganteng juga. “Green tea girl, rumah lo dimana?” tanyanya. “Eh?Green tea girl? Ngelawak ni anak” “Iya, Green tea girl. Enggalah, Terus nama lo siapa?” “Violet” kataku menjawab pertanyaannya. “Namanya bagus amat. Tapi orangnya enggak hahaha” Marco tertawa sambil menjulurkan lidahnya. “Ketek lo Marco…ups” Watdefak..aku keceplosan. “Marco? Cie tau nama gue kan makanya ga usah sok ga tau waktu itu…” jawab Marco melirikku sambil mengedipkan sebelah matanya sok imut. Tapi kali ini dia benar benar imut. OMG hello Violet. Jangan terpesona olehnya. “Apartemen Castrop-Rauxel” kataku tak merespon dia. “Okay” dia menyetir kearah apartemen dimana aku tinggal. Sesampainya di depan lobby apartemen aku segera keluar dari mobilnya tapi tiba tiba aku merasakan sebelah tanganku ditahan oleh Marco. Aku pun menoleh ke arahnya "Apa lagi?" "Boleh minta no hp nya?" tanya Marco. "Hah buat apa?" tanyaku balik. "Gapapa" jawab dia malu malu. Aku memberikannya nomor hp ku. "Danke Marco!" aku mengucapkan terima kasih dan segera ke apartemenku. Malam harinya aku ditelepon Marco. dia mengajakku semacam ngedate besok sepulang kuliah. Kalau dipikir pikir dia ternyata cowok yang baik juga. Aku menerima ajakkannya dan segera tidur karena sudah ngantuk.
Kelas kuliah akhirnya selesai juga. Aku mulai mendapatkan banyak teman disana. Semua sudah berjalan lancar dan oke. "Violet!" seseorang menepuk pundakku. "Iya Thomas?" aku menoleh kearah temanku itu. Oh ya Thomas itu teman baruku di kelas, dia ganteng dan cool. Dia pindahan dari US. "Buat kerja kelompok presentasi nanti kan 2 orang, mau ga sekelompok sama gue?" "Oh kebetulan gue belom cari kelompok juga, Ya udah kita sekelompok yaa" jawabku sambil nyengir kearahnya. Setelah itu kami bubar. Aku berjalan ke luar lobby dan melihat belum ada Marco disana. Setelah 10 menit aku melihatnya muncul dari belakangku. "Hey" sapaku. "Hi" jawabnya dengan singkat. Kali ini ekspresi wajahnya berbeda, terlihat murung. "Ada apa?" "Gak. Gapapa. Yuk ke mobil" ajaknya. Aku menurutinya. Di mobil Marco sama sekali diam dan hanya menyetir saja. "Marco, bist du in ordnung?" tanyaku khawatir. "Ja, gue ga kenapa kenapa Vi" jawabnya sambil fokus menyetir. "Lo marah sama gue?" "Ga" jawab Marco singkat. "Stop. Berentiin mobilnya gue mau turun" "Hah?" "Iya. Gue mau keluar aja" kataku merespon Marco. Marco pun bingung dan memberhentikan mobilnya dipinggir. Aku membuka pintu mobilnya dan keluar. "Tunggu vi!" Marco mengejarku "Apa lagi? Gue ngeganggu lo kan? Maafin gue ya" "Vi denger dulu gue ga marah sama lo" jelas Marco. "Kemaren lo ngajakin jalan tapi kenapa sekarang keliatannya kayak ga seneng? Gue bingung.." jawabku jutek. "Vi, siapa cowok yang tadi ngomong sama lo pas pulang?" tanya Marco dengan nada agak keras sambil menatapku. "Ah, dia Thomas, cuma temen kok" "Tapi keliatannya kalian so sweet banget. Baru pertama gue ngeliat lo senyum tulus banget depan dia dan lo ga pernah gitu ke gue" tunduk Marco. "Cie Marco...jealous ya? Hahaha" aku tertawa. Tiba tiba Marco menggenggam tanganku dan menatapku dalam dalam. "Gue ga tau kenapa..gue jadi ga bisa berenti mikirin lo akhir akhir ini...gue...suka sama lo" What? Seorang Marco Reus bisa ya suka sama aku? Padahal aku cewek biasa biasa aja. Tepos pula. "Emm...jangan bercanda deh" jawabku polos. "Gue serius" "Tapi...kenapa?" tanyaku. "Hmm Violet. You're different from the other girls. Gue mikir lo orangnya to the point dan bisa gue percaya. Lo selalu bilang yang lo ga suka dari gue dan ga ada orang lain yang pernah kayak gitu ke gue. And..i like it about that." Marco menjawab sambil menunduk malu. The hell jantungku tiba tiba berdetak kencang. Kata katanya menyentuhku. Memang aneh tiap kali aku bersama Marco aku selalu merasakan hal ini. Apakah ini perasaan cinta? Mungkin saja iya. "Vi..jangan marah ya sama gue. Ich liebe dich. would you be mine?" dia mengeluarkan senyuman jahat khasnya lagi. Fak yeah apa yang barusan kudengar? Dia menembakku. Aku terdiam sebentar. "Ich liebe dich auch Marco Reus" jawabku sambil jinjit mencium pipinya. Aku mencintainya juga. Marco membalas dengan mencium pipiku juga dan memelukku. Kami berdua kembali ke mobil dan melanjutkan date kita. Mungkin saja banyak paparazzi diluar sana yang memotret kita tapi aku tak peduli. Ini mungkin adalah hari terbaik untukku.
semoga hubungan kami baik baik saja.
preketek gonong gambreng the end
![]() |
Notes is a web-based application for online taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000+ notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 14 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team