Notes

Presented by tyonngf

---

Jaehyun sibuk mencari kunci cadangan kamarnya yang entah ia lupa dimana menaruhnya, memakan waktu dua puluh menit, hingga ia menemukan benda tersebut.

Buru-buru Jaehyun membuka kamarnya, kelopak matanya melebar tatkala melihat sosok Taeyong yang kini hanya mengenakan kemeja kebesarannya tadi. Lelaki manis itu tengah menggeliat, menggesekan kejantanannya pada selimut Jaehyun seraya membenamkan wajahnya pada bantal beraroma si lelaki berlengsung pipi.

"Ngh.. Jaehyunh.." Taeyong melenguh begitu saja, iris legamnya mendapati Jaehyun tengah mematung diambang pintu.

Tidak, Jaehyun sama sekali tidak sange. Sejujurnya ia tergolong kaum alim walau kadang suka khilaf. Ehem.

"Ih, Kak. Sadar atuh. Bangun, Kak." Jaehyun lantas menghampiri Taeyong, ia menepuk-nepuk pelan pipi tirus si mungil yang kini memejamkan kedua matanya. Seperti sedang menikmati sesuatu.

"Jae.." Taeyong meraih tangan lelaki berlesung pipi itu, ia mengelus jari telunjuk Jaehyun dengan sensual. Sarat matanya akan nafsu yang membuai.

Ini benar-benar seperti bukan Lee Taeyong si maung barbar.

"K-Kakak ngapain, sih? Udah, Kak. Kakak tidur di kamar Kakak, ya? Aku gendong."

Taeyong mengerucutkan bibirnya, kepalanya menggeleng kuat. "Ga mau, aku mau disini. Elmh.." Bibir tipisnya meraup jari telunjuk Jaehyun, menghisap pelan seraya memainkan lidahnya diatas jemari besar itu. Kepalanya ia maju mundurkan, membayangkan seperti dirinya tengah mengulum sesuatu yang lebih besar.

"Ssh, Kak.."

"Eulmh~" Taeyong kini mengulum kedua jari Jaehyun, jari telunjuk serta jari tengahnya. Mengemut begitu telaten, seakan Taeyong pernah melakukan kegiatan oral. Lidahnya bergerak memutar,  lalu menjilati kedua jari tersebut bersamaan dari pangkal hingga ujung.

"Slrrp.. mmh~" Lenguhan demi lenguhan Taeyong racaukan, seolah begitu menikmati kegiatan tersebut.

Taeyong lantas melebarkan kedua kakinya, menekuk lututnya dan menampilkan lubangnya yang bisa Jaehyun lihat. Warnanya pink, dan berkedut. Meminta untuk segera dimasuki, atau lebih tepatnya memaksa. Lelaki manis itu menurunkan tangan Jaehyun, menggerakan tangannya, dan menggesekan kedua jarinya yang basah pada lubang Taeyong. Jaehyun meneguk ludahnya kasar, ia bisa merasakan lubang itu begitu berkedut.

"Ngh.. Jae.. Ayo main." Lelaki manis itu memasukan jari telunjuk Jaehyun ke dalam lubangnya, Taeyong lantas mendesah pelan, begitupun pada Jaehyun. Merasakan betapa sempit dan hangatnya lubang seorang Lee Taeyong.

"Aku mau kamu, Jae.. aku mau punya kamu masuk ke lobang aku.. mmhh~ aah.." Taeyong mengangkat pantatnya, ia mulai menggerakan pinggulnya pelan. Mencari kenikmatan sendiri.

"Perkosa aku, Jae.. ngh~ Jaehyunh~ mmh.. perkosa aku.. mmh.." Lelaki manis itu makin mengeluarkan lenguhannya, seraya meminta agar Jaehyun mau menuruti kemauannya.

Tangan satunya yang menganggur, ia gunakan untuk memainkan puting susunya. Memilin pelan, sesekali ia menarik kencang ia mencuat kemerahan.

Sampai kapan Jaehyun mampu menahan nafsunya? Disuguhi pemandangan yang begitu menaikkan libido, belum lagi seorang Lee Taeyong yang begitu sexy memohon untuk segera menggempur lubang analnya.