Notes

Dear Alex,

Hal pertama yang harus kusampaikan adalah aku ingin minta maaf. Tapi mungkin ini surat terakhir yang bisa kutulis untukmu dan aku tidak akan berdusta-aku tidak akan menutupi semua yang terjadi malam ini. Yang telah terjadi diantara kita akan bersamaku selamanya, -selama yang dimungkinkan. Mungkin yang harus ku katakan adalah aku meminta maaf jika aku membuatmu terluka dengan surat ini. Aku sama sekali tidak bermaksud seperti itu.
Meski begitu, aku ingin menjelaskan beberapa hal. Dan bila selesai, kamu mungkin akan bertanya-tanya mengapa aku tidak memberitahumu sejak awal. Tetapi aku siap menerimanya.
Singkat cerita: Aku menderita tumor otak. Hal itu didagnosis sekitar 1 tahun yang lalu. Dokter bedahku memperkirakan ukuran tumor di otakku saat ini sekitar 5x4x5 cm. Jauh diluar perkiraan dokter setelah aku melakukan operasi pertama. Harusnya, benda itu tidak lagi membesar, tidak apa-bukan masalah yang besar, aku bisa menerimanya. Aku kembali berobat untuk mendapat perawatan demi mencoba mengerutkan ukuran tumor untuk operasi kedua, tetapi ada suatu hal yang telah menghancurkan perawatan itu dan semuanya harus dijadwalkan ulang.
Jika semuanya terjadi seperti yg diharapkan, aku mungkin sudah berada di meja operasi sekarang. Atau, kamu tahu, aku tidak akan berada disana. Apapun yang terjadi, aku ingin kamu tahu, bahwa mengenalmu, meskipun hanya beberapa bulan, adalah hal yang paling menakjubkan, Alexandra NPA. Berbicara denganmu, tertawa bersamamu, mendengar suaramu, telah membuatku memilih untuk tetap bertahan. Bertemu dengan seseorang yang menakjubkan sepertimu, telah membuatku berhenti mencemaskan hari-hariku mulai matahari terbit hingga terbenam. Kamu telah membuatku menjadi diriku sendiri, dan untuk itu, selamanya aku akan berterima kasih.
Aku minta maaf jika kamu merasa aku telah berbohong kepadamu dengan tidak memberitahumu tentang ini. Aku tidak sama sekali bermaksud seperti itu. Aku hanya ingin kamu tetap bahagia dengan tidak mengetahui hal ini.
Dan mungkin, kini kamu bertanya tanya mengapa aku akhirnya menceritakan semuanya padamu, ketika aku berusaha keras mencegahmu untuk mengetahui hal ini.
Saat aku kesepian duduk di "kegelapan" ini. Sementara kamu berada disana-jauh dari sini. Aku sadar, bahwa aku berhutang untuk menceritakan yang terjadi sebenarnya, Alex. Jika keadaanku memburuk, aku ingin kamu tahu mengapa kamu tidak akan mendengar kabar dariku. Dan aku ingin kamu tahu bahwa aku akan pergi dari dunia ini sebagai orang yang paling, paling bahagia. Aku berharap kita bisa memiliki waktu yang lebih lama. Tapi, terkadang ada hal hal yang tidak bisa terjadi sesuai keinginanmu, kan?
Terima kasih atas kepercayaan dan keterbukaanmu. Kuharap kamu tidak merasa seakan-akan aku memanfaatkannya. Karena kurasa akan menjadi kerugian yang sangat besar bagi dunia bila kamu kehilangan kemampuan menawarkan kehadiranmu pada orang lain dengan begitu tulus. Itu adalah salah satu dari sekian banyak hal yang kukagumi tentangmu.

Surabaya, 21 September 2019

Salam,
Arum