Notes

Karangan CoMC

Pengalaman lucu saya dengan satwa gaib ketika saya berada di dunia muggle ini terjadi sekitar beberapa tahun yang lalu (tepatnya ketika saya masih menduduki bangku kelas 3). Saya sangat menyukai satwa gaib dan hewan. Namun, pada saat itu, saya baru berani bermain dengan satwa-satwa gaib yang KKM-nya rendah, masih terlalu penakut untuk bermain dengan satwa gaib yang KKM-nya membuat bulu kuduk berdiri gitu.

Nah, waktu liburan musim dingin itu, saya pulang kampung ke rumah orangtua saya di Hamburg. Saya bawa Peri Hutan ke sana, soalnya mereka kecil, menggemaskan, dan pocket-friendly. Saya ingat sekali bahwa Peri Hutan yang saya bawa itu warna sayapnya gradasi antara ungu dan merah muda, gemas sekali. Saat itu, mereka saya tempatkan di dalam kantung baju sebelah kanan.

Ketika saya tiba di rumah, keluarga Ayah saya yang notabenenya seorang muggle menyambut kepulangan saya. Beberapa adik sepupu saya menyapa saya, dan melihat sayap mungil milik Peri Hutan menyembul di balik kantung ajaib—maksud saya, kantung baju. Mereka dengan heboh berseru, “Thumbelina!”

WUIH, JANTUNGAN SAYA, PROF.

Saya takut diciduk anggota keluarga saya yang lain. Meskipun Peri Hutan tidak begitu berbahaya, tapi ‘kan bisa kacau kalau muggle lihat, bisa-bisa Ayah saya dipecat dari kartu keluarga karena punya anak penyihir. Naas, saudara-saudara Ayah saya dengar. Mereka lihat sekilas bentuk sayap Peri Hutan yang saya bawa. Responnya beda-beda, tapi kebanyakan dari mereka kira itu adalah jepit rambut (karena hanya melihat ujung sayapnya saja) dan sempat meminta, katanya sebagai oleh-oleh. Untung, akhirnya saya berhasil melarikan diri dengan cara ngeles dan bilang kalau itu memang jepit rambut lalu lari ke kamar tidur supaya mereka tidak banyak komentar.