Notes

***
"Soal rencana, kita sudah pernah gagal mengutus Mister El. Menyebalkan, dia tidak bisa dipercaya! Walaupun dia sudah mendorong Rayner hingga jatuh tertabrak kendaraan, anak itu belum juga lepas dari nyawa, ya."
"Dia bukan sembarangan anak, Needy. Kau salah perhitungan."
Needy menggerutu, "Ya, ditambah lagi, anak perempuan pengacau bernama Vega itu! Kukira Will yang akan datang menolongnya. Rencana kita sudah gagal sepenuhnya,"
Jenny hanya diam sambil menggerutu mendengar celotehan Needy yang tidak penting. Mengungkat-ungkit yang sudah berlalu, Jenny benci itu.
"Tapi, kita tidak bisa biarkan ia lolos begitu saja! Hacker handal dari organisasi TelPort memang hebat. Mereka tak hanya mengorek informasi tentang Rayner. Tapi juga tentang Vega, Will, dan lain-lain."
"Sasaran kita kan, cukup satu," sela Jenny.
Needy menggeleng. "Melan_29 tidak selemah itu. Ia mendapatkan informasi bahwa Vega juga masuk ke dalam anggota AnTelPort kelas bawah. Kak Jen tahu, kan, apa itu AnTelPort? Dengan kata lain, gadis itu bekerja sama dengan polisi. Tidak main-main kepintarannya. IQ-nya saja 165. Ditambah lagi, ia masuk ke dalam anggota AnTelPort kelas A. Hebat, bukan?"
Jenny membuang muka, "Kau ini mau terus mengagumi mereka atau menghabisinya?"
"Eh, eh. Maaf, Kak Jen. Maaf, Kak. Kak Jen marah, ya?"
"DIAMLAH! CEPAT KATAKAN RENCANAMU! BUANG-BUANG WAKTU SAJA!"
"Baiklah, sekali lagi maafkan Needy, Kak Jen. Kak? Kak Jen marah, ya? Needy minta maaf, ya, Kak. Kak Jen masih marah?"
"Tidak. Cepat jelaskan!"