Notes

Disuatu sore, salah satu ruang istirahat dokter di sebuah rumah sakit terdengar begitu ramai. Meski di sana hanya terdapat tiga pria yang tengah bercanda gurau, gelak tawa dan perasaan bahagia jelas sekali memenuhi ruang tersebut. [ 1 ]

Alasan utama ruang tersebut dipenuhi oleh suara tawa karena salah satu dari ketiga pria tersebut tak henti menceritakan beberapa adegan lucu dari seorang komedian baru bernama Yoo Jaesuk. Michael, pria yang bercerita itu, memang dikenal sebagai sosok yang jenaka. Dia bersama dengan dua temannya, Insu dan Daeho, tidak berhenti tertawa terbahak hanya karena cerita mengenai sosok Yoo Jaesuk.

Ditengah keramaian akan tawa, Michael melirik kepada jam tangan yang terdapat pada pergelangan tangan kirinya. Jarum jam mungil itu telah menunjukkan waktu pukul tujuh petang. Tak disangka sudah lama juga mereka tertawa hanya karena perihal kecil. [ 2 ]

“Ya!” sergahnya cepat ditengah-tengah perbincangan mereka. Michael bangkit dari duduknya, dia melepas jas putih panjang yang sedari tadi melekat pada tubuhnya. “Aku ada janji kencan jam 8. Selamat tinggal para single!” candanya, meledek kedua temannya yang belum memiliki pasangan. [ 3 ]

Jas yang menjadi identitas pekerjaannya di rumah sakit tersebut digantungkan olehnya pada /stand hanger/ di ruang tersebut.

[ Insu ]









[ Insu ]

Michael yang hendak keluar dari ruangan mengulas senyum mengejek kepada kedua temannya itu. Dia terlihat menyombongkan diri seakan meremehkan dua pria di sana yang masih berstatus single. “Pria sepertiku lebih banyak diminati dibanding kalian, para single!” tukasnya. [ 4 ]

“Aku berkenalan dengan seorang gadis di kencan buta mahasiswa kemarin,” tukasnya menanggapi pertanyaan Insu. Nada suara Michael kala menjawab jelas sekali mengekspresikan rasa bangga akan dirinya sendiri karena perasaan lebih unggul dari kedua temannya itu.

“Dadah!” tambahnya mengerlingkan sebelah matanya kepada dua pria single itu, sebelum dia benar-benar keluar dari ruang peristirahatan untuk dokter tersebut. [ 5 ]

[Daeho ]