NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Warning: cerita ini mengandung adegan kekerasan, bahasa kasar, dan adegan berdarah. Bimbingan dari orangtua sangat diperlukan mengingat Rangers merupakan superhero favorit anak-anak.

"Benar-benar keras kepala, ya? Well, you wanna play games, do you? Let me tell you the definition of GAME OVER then!" ujar Pink Karma geram. Tampaknya ia sangat jengkel dengan sikap para superhero yang terkesan terlalu meremehkannya.

Sesaat kemudian, kulihat monster berwarna merah muda tersebut melompat dari tempatnya berpijak dan mencekik leher superhero yang sebelumnya menembakkan semacam sinar kematian kepadanya--aku tak tahu namanya, jangan tanya diriku. Aku tercengang melihat adegan tersebut, apalagi Pink Karma melompat sangat tinggi seperti menggunakan roket pendorong. Serangan tersebut lantas membuat sang superhero terpelanting keras dari tempatnya melayang dan keduanya pun jatuh berguling di atap gedung lain.

"Kita pergi dari sini, terlalu berbahaya jika kita terus berdiam diri di sini!" seru sang pilot helikopter.

Mendengar seruan tersebut, aku pun terbelalak ke arah kokpit. Aku tidak sependapat dengannya. "Tidak! Ini adalah momen langka dimana dunia harus mengetahui keberadaan monster baru! Aku harus merekamnya, cobalah sedikit menjauh, aku akan perbesar daya jangkau kameraku!" sergahku.

"Herman benar, kita harus merekam ini. Bukankah tugas kita memang meliput dalam keadaan ekstrem sekalipun?" Annisa menyetujui pendapatku. Aku merasa lega ada yang membelaku. Kejadian seperti ini memang tidak boleh dilewatkan meskipun pada kenyataannya aku gemetar ketakutan.

Bukankah memang itu tugas seorang jurnalis?

"Ah! Baiklah, baiklah! Tetapi, jika ada ledakan gila seperti tadi, aku tak jamin akan mampu menyelamatkan kalian semua!" tukas sang pilot, ia pun menerbangkan helikopternya ke zona aman.

"Terima kasih, Karno! Kau memang pilot helikopter terbaik!" ujar Annisa.

"Ah! Whatever!"

Setelah pilot merasa cukup jauh dari jangkauan bahaya, aku segera menyorotkan lensa kameraku kembali ke lokasi terjadinya perkelahian, di atap gedung Wisma 50 tepatnya. Kuperhatikan pertarungan didominasi oleh Pink Karma, ia dapat menghindari semua serangan sang superhero dan membalasnya dengan pukulan serta tendangan mematikan.

Tak sampai lima menit, wajah sang superhero pun babak belur. Hampir setiap rongga di kepalanya mengeluarkan darah, fisiknya juga tampak sudah loyo.

Sang superhero pun mengerahkan seluruh tenaga terakhirnya untuk menyerang Pink Karma. Sambil berteriak keras, ia melayangkan tinjunya ke wajah Pink Karma. Sayangnya, serangan tersebut dapat ditangkis dengan mudah dan Pink Karma segera mendislokasikan persendian sikut sang superhero. Memilukan!

"Aaaaaaaa!" kami semua dapat mendengar betapa kerasnya jeritan sang superhero, Annisa bahkan tak berani melihat kengerian tersebut.

Tetapi, Pink Karma tak peduli. Ia segera menjatuhkan sikutnya ke bahu sang superhero, dilanjutkan dengan pukulan sikut ke arah rahang, dan pukulan hook ke arah rusuk. Seketika itu, jeritan sang superhero terhenti, tetapi aku tahu sesungguhnya rangkaian serangan Pink Karma sangat menyakitkan baginya. Mungkin rasa sakit itu terlalu sulit untuk diungkapkan.

"Tidak! Toniiii!" di saat yang sama aku mendengar seseorang berteriak dari kejauhan, akupun menyorot kameraku ke arah sumber suara. Superhero penyelamat sang gadis berjilbab, rupanya ia telah menurunkan sang gadis entah di mana dan kembali untuk temannya.

"Oh, itu Rocket Guy! Bukankah ia terbang untuk menyelamatkan sang gadis tadi?" papar Annisa, rupanya nama superhero yang menggunakan jetpack tersebut adalah Rocket Guy. Aku jadi tahu sekarang.

Akan tetapi, nama sekeren itu tak menjadi jaminan bahwa ia akan menyelamatkan kawannya. Rocket Guy terhenyak hebat saat melihat rangkaian serangan terakhir Pink Karma terhadap superhero yang dipanggil Toni. Monster merah muda itu menendang perut Toni dengan lututnya dan segera menangkap kepala Toni seperti bola rugby. Bagian penutupnya? "KRAK!" Pink Karma tak ragu-ragu mematahkan leher Toni, superhero pemberani itupun terkapar tak berdaya dengan batang leher yang telah keluar dari poros.

Holy crap! Ini berlebihan sekali! Ya Tuhan, tanganku lemas bukan main.

Aku menurunkan kameraku sejenak tetapi mataku masih menatap ke arah lokasi pertarungan. Kulihat Rocket Guy terpaku, ia tak percaya kedua temannya dihabisi oleh monster yang ia remehkan sebelumnya. Ia pun mengepalkan kedua tangannya seraya menundukkan kepala dengan ekspresi penuh kepiluan. "Bangsat kau, monster merah muda..." ucapnya lirih.

"Aku sudah bilang, tak usah ikut campur masalahku. Kalau kau mau membalas dendam, kemarilah. Akan kupercepat kematianmu," tantang Pink Karma. Gila, kalau aku menjadi superhero, aku takkan mau menantangnya bertarung. Perbedaan kekuatannya terlalu jauh.

"MATILAH KAU, PINK KARMA!" tiba-tiba saja Rocket Guy berteriak seraya menembakkan ratusan misil kecil ke arah Pink Karma. Oh tidak, apakah daya ledaknya akan berefek sama seperti sebelumnya?

"KABOOM!" lagi-lagi gedung tak berdosa menjadi korban serangan superhero. Ledakannya cukup besar, tetapi tidak berefek besar kepada helikopter kami karena jaraknya cukup jauh. Meskipun begitu, aku tak yakin Pink Karma selamat dari serangan Rocket Guy, pasalnya serangan itu muncul secara mendadak, tidak seperti sinar kematian Toni sebelumnya.

!!!

Tidak! Pink Karma tidak mati! Ia muncul dari kepulan asap dan bersiap menerkam Rocket Guy seperti saat ia menerkam Toni. Dan ia berhasil. Ia berhasil menyeruduk Rocket Guy yang mengawang-awang dan mendorong tubuhnya ke bawah. Rocket Guy tak bisa melawan beban Pink Karma, ia pun kehilangan keseimbangan dan menabrak dinding gedung beberapa kali.

Tak gentar, Rocket Guy pun bergelut dengan Pink Karma di atas udara. Keduanya menabrak gedung-gedung yang menjulang, tampak seperti bola tenis yang memantul-mantul. Hingga akhirnya, mereka berdua jatuh menghantam aspal. Orang-orang yang berada di sekitar sana segera melarikan diri, mereka panik. Pilot kami segera menurunkan ketinggian helikopter agar kami dapat melihat pertarungan Pink Karma lebih jelas.

Tak kusangka, setelah jatuh dari ketinggian beberapa ratus meter, keduanya masih dalam keadaan prima dan bertarung dengan kekuatan penuh. Pukulan dan tendangan menyambut silih berganti, hingga kemudian Rocket Guy berhasil menguasai situasi.

Entah bagaimana, pukulan dan tendangan Rocket Guy tampak menjadi lebih kuat. Sekalipun serangannya berhasil ditangkis oleh Pink Karma, namun Pink Karma beberapa kali terpental karenanya. Dan betapa mengejutkan ketika kulihat tendangan Rocket Guy berhasil menghantam rusuk Pink Karma serta membuatnya terpental keras hingga menabrak dinding bangunan. Tampaknya amarah Rocket Guy memberikan keuntungan besar bagi pertarungan tersebut.

"Mati! Mati! Mati! MATI!" Rocket Guy kesetanan, ia kembali menembakkan beberapa rudal kurcacinya ke arah Pink Karma. Ia tak peduli dengan bangunan yang berada di hadapannya, tembok pun hancur berkeping-keping. Aku harap APSI mau mengganti kerugian yang disebabkan oleh Rocket Guy.

...

Keadaan pun berubah menjadi hening, kulihat asap tebal menyelimuti lokasi terjadinya pertarungan. Apakah konfrontasi brutal tersebut telah berakhir?

"Kau pikir kau bisa membunuhku dengan roket-roketmu itu? Kau pasti sedang bermimpi," setan alas, Pink Karma masih hidup! Aku mengenali suara garangnya, tetapi di mana keberadaannya?! Aku tak bisa melihat wujudnya. Apakah ia hendak menerjang dari balik tirai asap seperti sebelumnya?

"Anjing! Di mana kau?!" Rocket Guy geram, ia menoleh ke sana-kemari mencari keberadaan Pink Karma. Benar-benar gila, monster sebesar itu menghilang dari pandangan padahal aku yakin ia sudah hancur berkeping-keping oleh tembakan Rocket Guy.

"Di belakangmu!" tak kusangka, Pink Karma secara tiba-tiba muncul di belakang tubuh Rocket Guy. Ia pun melayangkan tinjunya ke wajah Rocket Guy dan membuatnya terlempar seperti dihantam oleh kereta api--sebuah balasan setimpal atas apa yang dilakukan Rocket Guy terhadap Pink Karma.

Tak berhenti sampai di sana, Pink Karma segera menghampiri Rocket Guy dan melanjutkan serangannya dengan brutal. Keadaan pun berbalik, Rocket Guy kini dihajar bertubi-tubi oleh Pink Karma. Ia sama sekali tak bisa membalas serangan Pink Karma, semuanya luput.

Di sisi lain, Pink Karma mendapatkan banyak celah untuk menyerang Rocket Guy. Ia melepaskan pukulan uppercut ke kepala Rocket Guy dan menampar telinga Rocket Guy hingga kehilangan keseimbangan. Sepersekian detik kemudian, Pink Karma segera bergerak ke belakang tubuh Rocket Guy dan meninju jetpack miliknya.

Usai sudah. Kini superhero pecinta roket tersebut takkan bisa terbang lagi, Pink Karma memang cerdik, aku semakin yakin ia merupakan jelmaan seorang manusia.

Rocket Guy putus asa. Ia pun mengeluarkan semacam pistol dari jetpack-nya yang telah hancur, bentuknya seperti mesin pendorong pesawat terbang tetapi jauh lebih kecil. Dengan luruh, ia mengarahkan moncong pistolnya ke arah Pink Karma. "WUUUUNG!" kudengar suara supersonik dari pistol tersebut, sepertinya akan ada ledakan baru.

Pink Karma tanggap, ia segera menangkap pergelangan tangan Rocket Guy dan menendang kemaluannya. Begitu lengah, Pink Karma segera menekuk tangan Rocket Guy dan mengarahkan moncong pistol supersonik tersebut ke wajah pemiliknya sendiri. Wait, what?!

"Selamat tinggal, kawan..." tutup Pink Karma.

"BLEDAAAAR!" aku terkejut setengah mati, Pink Karma menarik pelatuk dan membuat kepala Rocket Guy meledak oleh senjatanya sendiri. Bayangkan, meledak! Aku syok, sesaat itu rasanya seluruh darahku terpompa ke ubun-ubun.

Cukup sudah, aku tak mau merekam lagi. Sepertinya aku trauma berat. Tiga superhero mati mengenaskan malam itu, kejutan apa lagi yang akan dipersembahkan Pink Karma kepada kami?

Damned you, filthy monster.

TO BE CONTINUED
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.