Notes

Defense Against The Dark Arts Task (May 29, 2019)
Sara Jazmin Amara (@saranghanengeo - 5/AU - 649)


Gemercik suara air mancur dari sisi area halaman tengah sekolahnya dan sesekali suara daun-daun yang bergesekan terkena angin pun masih bisa ia dengar. Tak heran hari ini sudah hari tenang, jadi tak begitu banyak yang berlalu lalang di koridor pada sore hari. Hanya sesosok gadis muda dari asrama Hufflepuff yang tengah terisak tipis terduduk di bangku panjang taman seraya memegang buku novel karangan Muggle.

Beruntung tak banyak siswa sebayanya di sekitar itu, jadi ia tak terlalu memikirkan air mata yang terus saja lolos dari sudut mata akibat tokoh utama novel yang meninggal karena mengorbankan nyawa untuk sang kekasih. "Kenapa ceritanya tidak Happy Ending sih!" Hela puan. Seketika saja bulu kuduk gadis muda itu merinding, membuat sang gadis bernama Sara itu menghentikan kegiatan membacanya. "Kenapa tiba-tiba dingin begini?!"

Angin makin berhembus kencang, daun dan bunga seketika layu beku, air mancur sudah tak lagi mengalir digantikan dengan kristal es hingga menjalar ke bangku taman yang ia duduki tadi. Sara Jazmin Amara segera waspada dan bangkit dengan memegang Ash-nya, ia tahu ada sesuatu hal yang tak beres. Badan gadis hampir tersungkur ke belakang saat melihat dengan mata kepalanya sendiri segelintir Dementor tengah bergerumung di atas sana. "De, Dementor.." gagapnya panik.

Tak banyak yang ia pikirkan saat itu, berusaha untuk kabur pun Sara tak mampu menggerakkan tungkai. Tanpa sadar satu mantra terlintas, "Expecto Pa..." belum sempat ia menyelesaikan lafalan satu dementor langsung cepat mengarah kepadanya dan meghisap ruh kebahagian gadis dengan kecupan khas Dementor tersebut. Kesadaran makin menghilang, kedua lutut mulai lemas hingga wajahnya pucat pasi. Tak lama ia tersungkur di atas rerumputan halaman dan entah bagaimana keesokan harinya ia sudah berada di Rumah Sakit Wing.