Notes

[PSYCHOLOGY; KOKOLOGY]

secara harfiah berasal dari gabungan dari:
- bahasa jepang (kokoro yang artinya adalah pikiran, semangat, perasaan) 
- yunani (logia yang artinya adalah ilmu). 

Kokology merupakan sebuah permainan psikologi dari Jepang untuk menyingkap emosi dan tingkah laku seseorang. Penciptanya adalah Tadahiko Nagao dan Isamu Saito. Fokus utama kokology adalah menganalisis psikis terdalam seseorang (alam bawah sadar manusia) dengan menggabungkan dua teori psikologi kenamaan, Freud dan Jung. Kokology ini bisa mengungkapkan kepribadian seseorang dalam banyak aspek.

Bentuk tesnya biasanya adalah soal cerita, dimana nanti akan diberikan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dengan berimajinasi. Cara menjawab pertanyan kokology adalah dengan (harus) mengandalkan alam bawah sadar. Jadi selalu jawab dengan jawaban yang pertama kali melintas di pikiran anda.

Berikut ini adalah tips agar permainan kokology menyenangkan (Isamu Saito)
1. Katakan hal pertama yang muncul di kepala anda.
2. Mainkan bersama orang lain.
3. Jangan berusaha mengira-ngira jawaban.
4. Jujurlan dengan diri sendiri.
5. Jangan membaca lembar jawaban lebih awal.
6. Lihatlah reaksi orang lain (termasuk diri sendiri).
7. Tetaplah berpikiran terbuka.

Contoh kokology:
Anda berjalan di jalan sambil memikirkan hal-hal lain. Tiba-tiba tanpa sengaja anda tersandung tong sampah di trotoar dan jatuh. Apa yang tumpah keluar dari tong sampah?
A. Tong sampah kosong.
B. Tumpukan sampah tumpah ke jalan.
C. Biji apel, tulang ayam, dan beberapa sampah kecil tumpah ke jalan.
D. Plastik sampah yang terikat rapi.

Pertanyaan barusan menggambarkan bagaimana cara anda menunjukkan diri kepada dunia.
Arti pilihan:
A. Orang yang memilih A adalah orang yang cenderung hidup tanpa menarik perhatian atau berpura-pura. Si A akan menunjukkan dirinya sebenarnya kepada siapa pun itu, orangnya terus terang. Apa yang dipikirkan itulah yang dikatakannya.
B. Orang yang memilih B adalah orang yang mungkin kelihatannya bersikap jujur dan terus terang kepada orang lain, tapi sebenarnya ia memiliki setumpuk perasaan tak terkatakan yang terkunci di dalam. Jangan pernah harapkan si B akan mengatakan seluruh perasaan atau kekesalannya.
C. Orang yang memilih C adalah orang yang sebenarnya suka makan tapi jaga image.
D. Orang yang memilih D adalah orang yang mampu menyembunyikan perasaan dan kekurangannya dari dunia. Berbeda dengan B, si D akan menggunakan segala macam cara untuk menyembunyikan perasaannya dan bahkan 'menjadi org lain' agar bisa diterima oleh lingkungannya. D selalu merasa bahwa harga diri adalah hal paling penting bagi dirinya, orang lain tidak boleh mengetahui dirinya yang sebenarnya. Semua 'sampah', yaitu kekesalan, kebencian, dan kegagalannya dibungkus dengan sgt "rapi". Si D tidak akan berterus terang, bahkan kegembiraan saja jarang mau dibagi. Bila harga dirinya terancam, D akan memilih untuk pergi.