Notes

Malam harinya, ketika ia sedang asyik bermain bersama burung hantunya, ia teringat akan sesuatu.
"Aku rasa ada yang aku lupakan-- #plot177
-- tapi apa ya?" tanyanya pada burungnya itu. 'Kur..kur..kur' hanya itu yang ia dapatkan dari si burung. #plot177 pic.twitter.com/u50Kq4KjPO
Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal, tanda kebingungan.
"Ya Tuhan! Aku hampir saja lupa, aku masih harus mencari-- #plot177
-- sisa bahan!" serunya frustasi.
Ia lalu memasukan burung hantunya ke dalam kandangnya kembali dan bersiap-siap menuju greenhouse. #plot177
Ia keluar dari room 2 dengan memakai baju putih, tak lupa membawa buku catatan serta wand yang ia simpan di balik bajunya-- #plot177
-- juga membawa lilin sebagai penerangan karena di luar sangat gelap sekali. #plot177 pic.twitter.com/0CMXE8eYdO
Lelaki itu berjalan dengan hati-hati, takut langkahnya terdengar oleh 'penunggu' di asramanya.
Ia mengedarkan pandangannya-- #plot177
-- ke seluruh penjuru.
Akhirnya ia pun sampai di green house, Armin lalu memasukan kunci kedalam lubang, setelah pintu tidak-- #plot177
-- terkunci lagi, ia lalu melangkahkan kakinya ke dalam, tak lupa menutup pintunya kembali.
'tunggu, apa yang harus-- #plot177
-- kucari sekarang' pikirnya.
Ia melihat-lihat di setiap sudut dan melihat botol bergambar tikus "ah, limpa tikus!" -- #plot177
-- serunya lalu bergegas mengambilnya dan memasukannya ke dalam kantung.
"Hmm, satu lagi ya... ah apa ya..." gumamnya sembari-- #plot177
-- melihat-lihat keadaan sekitar.
Karena tak ingat apapun, ia lalu membuka bukunya dan membaca 'jus lintah' "ah, jus lintah." -- #plot177
-- gumamnya.
Ia langsung mencari-cari keberadaan jus itu, dan menemukannya tepat di sisi kiri badannya.
Tidak pakai lama-- #plot177
-- ia langsung mengambil jus itu.
Ia lalu berjalan keluar dari green house, dan tak lupa menguncinya kembali. #plot177

Dengan langkah pasti, ia langsung menuju ruang pembuatan ramuan.
Sesampainya disana ia langsung mempersiapkan semua bahan #plot177
Ia mulai memasukan air kedalam kuali, dan menunggu air itu hingga mendidih. #plot177 pic.twitter.com/34D86z7SkA
Sembari menunggu airnya mendidih, Armin mengiris akar daisy yang ia petik tadi siang.
Saat air sudah-- #plot177 pic.twitter.com/VC5ERmDIBF
Sembari menunggu airnya mendidih, Armin mengiris akar daisy yang ia petik tadi siang. #plot177 pic.twitter.com/VC5ERmDIBF
Ia membelah akarnya menjadi dua, saat air telah mendidih, ia memeras sari akar itu dan memasukannya kedalam kuali-- #plot177
-- dan mengaduknya.
Setelah itu ia memasukan 2 buah limpa tikus yang ia ambil dari botol ke dalam kuali. #plot177 pic.twitter.com/vNucUvZPrA
Armin mengaduk perlahan bahan yang telah ia masukan.
Setelah itu ia memasukan 1 sendok makan jus lintah, dan memasukannya-- #plot177
-- ke dalam kuali dan mengaduknya perlahan.
Sembari menunggu, ia mengupas kulit shrievelfig-- #plot177 pic.twitter.com/2h573n5wFz
-- lalu memasukannya lagi kedalam kuali, lalu mengaduknya kembali.
Terakhir ia memasukan seekor ulat-- #plot177 pic.twitter.com/owkUiszJMM
-- dan memasukannya kedalam kuali lalu mencampurkannya menjadi satu dengan bahan lain dengan cara mengaduknya. #plot177
"Yosh, tinggal menunggunya matang." gumamnya sambil sesekali mengaduk ramuan yang ada di kuali itu. #plot177 pic.twitter.com/fP3d0qUpVr
Sembari menunggu, lelaki itu membereskan sisa bahan dan menyiapkan botol untuk diisi dengan ramuan yang telah jadi. #plot177
Setelah ramuan matang, dengan perlahan ia memasukannya kedalam botol kecil yang akan ia berikan kepada @DSP_Elizabeth itu. #plot177
Setelah dirasa cukup, Armin lalu menutup botol ramuannya, dan akan diberikan kepada @DSP_Elizabeth #plot177 pic.twitter.com/o0IvfMHd2a
"Yokatta, ramuanku sudah jadi!" serunya antusias #plot177 [@DSP_Elizabeth]
Armin lalu membawa ramuannya dan kembali ke room 2. #plot177