Notes

A.
1. Bahasa Jepang dibagi menjadi 2 bentuk:
• Kyoutsugo (共通語/Penuturan umum)
• Hyoujungo (標準語/Penuturan standar)
— Hyoujungo adalah bahasa resmi, bahasa baku, atau pertuturan standar dan cenderung
diajarkan serta digunakan di sekolah, televisi, maupun dalam sebuah perhubungan resmi.
— Kyoutsuugo adalah bahasa umum yang cenderung jarang digunakan dalam acara resmi.
Pembagian bahasa menjadi standar dan umum ternyata tidak hanya dianut oleh Jepang,
melainkan juga negara lain seperti Korea, Tiongkok, Taiwan, Inggris, Perancis, Italia,
Norwegia, dan sebagainya.

2. Berdasarkan sejarah, Hiragana (平仮名) dahulu dikenal dengan istilah onna de (女手) atau tulisan wanita karena huruf ini biasa ditulis oleh para kaum wanita untuk menggoreskan kisah mereka. Sementara pria di masa itu menulis menggunakan Huruf Katakana atau Huruf Kanji. Barulah pada sekitar awal abad ke-10 Huruf Hiragana dipakai secara luas oleh
semua kalangan.

3. Huruf Katakana (片仮名) adalah salah satu dari 3 jenis huruf yang dipakai di Jepang selain Huruf Hiragana dan Huruf Kanji. Huruf ini digunakan ketika menuliskan kata-kata serapan dari bahasa asing yang disebut gairaigo (外来語). Selain itu, digunakan juga untuk menuliskan nama-nama orang asing dan juga menulis onomatopeserta kata-kata dalam Bahasa Jepang yang sifatnya berupa penegasan.

4. Dakuten (濁点) atau kadang disebut dengan Ten-Ten adalah tanda baca atau diakritik yang berbentuk dua buah titik atau tanda kutip [ " ] yang digunakan pada huruf Jepang atau kana.

5. Handakuten atau Maru digunakan pada beberapa kana dengan awalan fonem [k] untuk menjadi kana yang melambangkan fonem [ŋ], dan [h] dibaca [p].

6. Parts of Speech adalah bagian dasar yang menyusun kalimat dalam bahasa Inggris.

7. a. Proper Noun.
b. Common Noun.
c. Abstract Noun.

8. Tergantung pada berubah atau tidaknya bentuk verb tersebut, jika time signal atau keterangan waktunya berubah.

9. Predicative Adjective, kata sifat ini dipakai untuk menjelaskan noun yang berada di depannya. Biasanya dihubungkan dengan linking verb.

10. Subordinating Conjunction, digunakan untuk menghubungkan dua independent clause yang nantinya akan membentuk kalimat majemuk ( complex sentence ).
Ex : because, if, when, although, as if, dll.