Notes

Dyo mengerutkan keningnya, 'Sepertinya aku mendengar sesuatu,' pikirnya. Merasa penasaran, ia mencari dimana sumber suara ribut itu. Akhirnya ia meyakini bahwa dari Ruang Rekreasi Dracheseith lah asal suara itu. Baru saja ia berniat memeriksanya, tiba-tiba pintu itu terbuka dan sesosok wanita keluar dari sana. "Hayi? Apa yang kau lakukan malam-malam begini?" Tanya Dyo bingung.

"Aku hanya beristirahat sebentar di sini." Jawab Hayi.

"Tapi aku mendengar suara ribut tadi, kau tidak melakukan yang aneh-aneh di sana 'kan?" Dyo menatap Hayi curiga.

"Apa? Tentu saja tidak! Kau sendiri, apa yang kau lakukan di sini?"

"Aku ingin mencari earphone-ku, sepertinya tertinggal di sini,"

Hayi melihat ke arah arlojinya, "Ah sudah waktunya tidur, aku duluan Dyo!" Ia langsung menuju toilet wanita untuk membasuh muka serta menggosok giginya.

Dyo masuk ke Ruang Rekreasi dan langsung mencari earphone miliknya. Tanpa disadarinya, pintu lemari besar penyimpanan barang kembali terbuka dan sekumpulan makhluk kecil keluar dari sana.

Dyo tersenyum lega setelah menemukan earphone-nya. Ia langsung berbalik untuk segera kembali ke kamarnya. Namun matanya langsung membulat melihat apa yang ada di belakangnya. "S-serangga!" Ia pun berlari ke pojok ruangan menjauhi hewan-hewan kecil itu.

Ia gemetar ketakutan, ia phobia serangga. 'Bagaimana ini? Aku harus apa?' Batinnya hampir menangis. Ia melihat pintu lemari besar yang terbuka. Apa mungkin ini boggart?

Dyo mengambil wand dari mantelnya. Kumpulan serangga itu semakin mendekatinya. Dyo berusaha berkonsentrasi, ia membayangkan hal yang menurutnya lucu. "Riddiculus!" Ia melafalkan mantra seraya mengayunkan tongkatnya. Boggart itu langsung berubah menjadi boneka pororo sebesar tubuhnya. "Wah! Lucu sekali!" Dyo menyimpan kembali wandnya lalu memeluk boneka itu gemas. Ingin dibawanya boneka itu ke kamarnya, kalau saja ia tidak ingat bahwa boneka menggemaskan itu adalah boggart.

"Saatnya kau kembali ke rumahmu," ia terkekeh dan memasukan boneka pororo besar ke dalam lemari. Setelah memastikan lemari itu terkunci rapat, ia bergegas keluar dari ruangan itu. Kakinya melangkah membawanya kembali ke room-nya.