Notes

A. MASALAH YANG TIMBUL

Bahasa lisan merupakan jenis bahasa yang menjadi alat komunikasi utama antar manusia. Mulut yang dijadikan sebagai alat ucap ini terkadang menimbulkan masalah lain bukan hanya sekedar sebagai pelengkap dalam penggunaan bahasa lisan. Hampir setiap manusia, setidaknya mengucapkan 1000 kata per hari. Bahasa lisan ini dituturkan bisa kepada seseorang maupun diri sendiri.

Seperti yang telah di singgung pada bab 2, bahwa penggunaan bahasa lisan memiliki pengaruh yang besar dan jelas terhadap kognitif seorang pelajar. Kognitif yang berkaitan dengan kemampuan otak tersebut dapat dipengaruhi oleh bahasa lisan yang digunakan sehari - hari. Adapun permasalahan utama yang sering timbul adalah:

1. Penggunaan bahasa lisan yang kurang baik dan santun

Bahasa gaul yang sudah merajalela di kalangan para kaum pelajar membuat penggunaan bahasa lisan sudah tidak sesuai dengan kaidahnya zaman ini. Banyak pelajar maupun kalangan usia lain yang menggunakan bahasa gaul agar terlihat eksis dan tidak memikirkan bahwa ada dampak besar dari penggunaan bahasa gaul tersebut. Penggunaan bahasa yang kurang santun juga diakibatkan kurang nya rasa memiliki dan hormat terhadap bahasa sendiri. Padahal sudah seharunya tiap masyarakat bangga dan menggunakan bahasa yang ada di negara nya.

2. Kurangnya aspek kognitif pelajar

Pelajar sebagai generasi yang akan meneruskan pembangunan negeri ini sudah seharusnya memiliki kemampuan intelektual yang baik dan benar. Memang benar, zaman ini teknologi sudah berkembang pesat hingga banyak yang merasa aman karena adanya kecerdasaan lain. Tanpa sadar kecerdasaan buatan itu bisa menghancurkan masing - masing individu karena tidak mengerti cara mengoperasikan maupun mengontrolnya. Aspek kognitif yang terdiri dari Pengetahuan (Knowledge), Pemahaman (Comprehension), Penerapan (Application), Analysis (Analisa), Sintesis (Synthesis), Evaluasi (Evaluation) sudah seharusnya dimiliki generasi abad ini agar tidak tertinggal zaman.

Namun, akibat luasnya negara dan penerapan yang kurang efektif membuat sebagian orang tidak terlalu memperdulikan aspek kognitif dan memilih untuk memperbanyak praktek, padahal susunan dari awal hingga akhir aspek kognitif harus dilakukan secara berurutan agar menciptakan hasil praktek yang tepat sasaran.

B. PEMECAHAN MASALAH

Masalah yang timbul akibat penggunaan bahasa lisan memang tidak bisa dihindari oleh karena adanya kemajuan pada bidang budaya yang pada dasarnya akan mempengaruhi penggunaan bahasa lisan. Sebagai pelajar yang masih memiliki masa depan panjang, kita harus berupaya untuk setidaknya memperbaiki masalah yang timbul dan jika bisa menghindarinya. Beberapa cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah:

1. Menambah wawasan pelajar dalam menggunakan bahasa lisan

Untuk terampil menggunakan bahasa lisan diperlukan wawasan yang lebih luas pula menggenai penggunaan bahasa lisan. Bahasa lisan yang baik dan benar adalah bahasa lisan yang digunakan berdasar pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Ejaan yang disempurnakan. Salah satu cara untuk menambah wawasan adalah dengan Rajin Membaca, “Buku adalah jendela dunia. Buku adalah gudang ilmu.” kutipan tersebut ada benarnya bukan hanya sekedar ucapan belaka. Peneliti Anne Cunningham dan Keith Stanovich menyatakan bahwa kebiasaan membaca sejak kecil diperkirakan mampu memengaruhi kuantitas membaca seseorang dari tahun ke tahun. Menurut penelitian lain dari University of Edinburgh dan King’s College London, kemampuan membaca yang sudah dibangun dari usia belia tersebut mampu meningkatkan kecerdasan secara keseluruhan. Dengan membaca juga dapat mengurangi penyakit Alzheimer atau penyakit pada otak yang menyebabkan penurunan daya ingat dan fungsi kognitif seseorang. Perlu diketahui jika sampai saat ini belum ada obat penawar bagi penyakit Alzheimer. Kabar baiknya, Alzheimer bisa dicegah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rush University Medical Centre, aktivitas sehari-hari sangat berpengaruh terhadap fungsi kerja otak sehingga tidak bisa disepelekan begitu saja. Aktivitas sehari-hari tertentu diketahui dapat mengurangi penurunan kemampuan mental seperti Alzheimer pada 32 persen penderitanya. Dan salah satu aktivitas yang dapat mencegah penyakit ini adalah Membaca Buku.

2. Memperbanyak penggunaan bahasa lisan yang santun
Selain wawasan yang luas, cara penyampaian juga penting untuk dikuasai. Jangan hanya sekedar wawasan yang luas tetapi tetap menggunakan bahasa yang tidak sesuai. Untuk menggunakan bahasa lisan yang baik diperlukan variasa kata yang banyak, ini bisa didapatkan dari aktivitas membaca seperti yang disinggung pada poin sebelumnya.

3. Melatih diri untuk meningkatkan aspek kognitif
Menurut KBBI, Berlatih adalah belajar dan membiasakan diri agar mampu (dapat) melakukan sesuatu. Maka dari pada itu, agar aktivitas membaca yang dilakukan pada dua poin sebelumnya bisa terlaksana dengan baik diperlukan latihan yang konsisten dan tekun.