Notes
Notes - notes.io |
ㅤㅤMenjalani hari dengan bekerja mungkin bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh semua orang. Bisa jadi, terdapat orang-orang dengan tidak ingin bekerja, namun tetap mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
ㅤㅤBodoh, bisa dibilang.
ㅤㅤPada zaman modern seperti ini, nyatanya masih banyak orang yang berpikiran sempit seperti itu. Terkadang, dirinya cukup kebingungan dengan pikiran malas tersebut, walau, sebetulnya, kalau dipikir-pikir, dirinya juga ingin seperti itu.
ㅤㅤHanya tidur-tiduran di kamar yang nyaman, tetapi rekening tetap penuh dan nominal uang tidak pernah berkurang walau dipakai sebanyak apapun yang kita mau.
ㅤㅤSayangnya, lagi-lagi itu hanya tinggal keinginan yang terjebak di angan, tanpa pernah bisa sampai pada ujungnya.
ㅤㅤKembali pada kenyataan, dirinya juga bukanlah orang mai menerima uang tanpa bekerja sebelumnya. Lagipula, manfaat bekerja selain mendapatkan uang cukup banyak. Misalnya saja, memperlambat keterbelakangan kinerja otak, tidak mudah pikun, dan masi banyak keuntungan lain yang akan didapatkan.
ㅤㅤHari itu, tidak pernah disangka-sangka olehnya, ia akan bertemu lagi dengan sang mantan suami. Seseorang yang dulu pernah hampir dicintainya dengan sepenuh hati. Sosok orang yang hampir dipilih oleh hati untuk dijatuhkan sejatuh-jatuhnya.
ㅤㅤPertemuan setelah beberapa lama perjumpaan terakhir pun akhirnya terjadi begitu saja. Semuanya seakan menggelap seketika, dan fokus Sakura hanya tertuju pada sosok tinggi yang terlihat dari pintu kaca utama, Park Jaewon.
ㅤㅤIa sukses tertegun.
ㅤㅤMelupakan dunia yang sebetulnya terdapat puluhan pasang mata disitu. Seluruh bagian dirinya seakan tersedot dalam pesona asma Park Jaewon.
ㅤㅤJarak yang semakin menipis pun membuat jantungnya berdegup gila, seperti layaknya seorang remaja yang sedang kasmaran; dimabuk cinta.
ㅤㅤ"Jaewon?" Gumannya pelan, tanpa disadari. Perlahan, tungkainya pun membawa tubuh pada sang adam.
[ @gna_leeminho ]
ㅤ ㅤ‣ ‹ @gna_tiffany ›
ㅤ ㅤ
ㅤ ㅤSampai pada tujuannya, aplikasi peta membantu banyak untuk mencapainya. Syukurlah teknologi semakin canggih dan berkembang seiring berjalannya waktu.
ㅤ ㅤSesampainya disana, Jaewon memarkirkan mobilnya ditempat yang telah disediakan. Melangkahkan kedua tungkai panjangnya menuju pintu otomatis yang ada disana.
ㅤ ㅤTokonya masih buka, Jaewon tidak datang terlambat atau datang saat tokonya sedang libur. Pintu kaca tersebut terbuka, Jaewon langsung saja mengambil langkah masuk tanpa basa-basi.
ㅤ ㅤBerada diantara puluhan pasang mata yang juga berada disana, Jaewon mencoba bertingkah biasa saja, menggap bahwa dirinya datang sebagai pelanggan biasa. Kedua netranya cukup sibuk mencari-cari meja kosong yang sekiranya bisa ia tempati.
ㅤ ㅤAlih-alih mendapatkan meja kosong, Jaewon hanya menemukan sosok perempuan yang berhasil membuatnya mematung untuk beberapa sekon. Dari pijakannya, Jaewon melihat seorang Fujiwara Sakura dari jauh. Mematung, itu adalah reaksi pertamanya.
ㅤ ㅤBingung harus apa dan bagaimana dengan sosok yang telah lama tidak ia temui ini, Jaewon akhirnya mengangkat salah satu tangannya untuk melambai dari kejauhan. Tidak lupa senyum tipis yang juga menghiasi wajahnya.
ㅤ ㅤSekian lama tidak bertemu, Sakura masih saja seperti itu. Masih dengan kulit berkilaunya dan senyum manisnya. Masih sama, seperti dulu. Seperti Sakura yang pernah menjadi miliknya. Tidak bisa dipungkiri, sedikit banyaknya Jaewon merindukan sosok Sakura.
ㅤ ㅤPerpisahan memang tidak mengenakkan, dan merupakan hal yang paling Jaewon hindari. Namun apa daya, takdir berkata lain. Menyakitkan, memang. Namun harus tetap dijalankan, kan?
ㅤ ㅤAndai saja Sakura tau, senyum dan aroma manisnya masih menjadi favorit seorang Park Jaewon, hanya saja kini Jaewon tidak mencintainya lagi.
ㅤ ㅤ‣ ‹ @gna_tiffany ›
[ @gna_leeminho ]
ㅤㅤRindu dan terkejut. Dua perasaan ini yang sedang mendominasi dirinya sekarang, begitu melihat sosok Jaewon benar-benar ada dihadapannya.
ㅤㅤBukan pada layar ponsel, tidak juga pada kenangannya dalam hati. Park Jaewon benar-benar muncul.
ㅤㅤ"Ini Park Jaewon, 'kan?" Tanyanya, lebih kepada dirinya sendiri. Sudah jelas-jelas yang berdiri tidak sampai sepuluh meter di depan adalah jelas sang mantan suami, Park Jaewon.
ㅤㅤBegitu melihat adanya pergerakan pada tangan Jaewon, refleks dirinya sedikit melemas. Tidak pernah menyangka, bahwa efek kedatangan seorang Jaewon akan berdampak sampai seperti ini pada dirinya.
ㅤㅤBagaimana pun, Jaewon adalah seseorang yang pernah membagi dan mengukir kisah hidup bersama seorang Sakura, yang notabene adalah pembenci kaum adam.
ㅤㅤSaat kesadaran sudah berhasil kembali dikuasai, Sakura pun membungkuk sejenak, layaknya yang ia lakukan pada seluruh tamu yang datang ke Au Bon.
ㅤㅤ"Bienvenue (selamat datang)." Tuturnya pelan, namun ia dapat memastikan bahwa Jaewon masih bisa mendengar kalimatnya tersebut.
ㅤㅤBeberapa karyawan yang melihat kejadian ini pun hanya terdiam seribu bahasa, karena Sakura memang tidak pernah menceritakan sosok Jaewon pada mereka, kecuali Karin.
ㅤㅤTanpa sepengetahuan Jaewon dan Sakura, Karin sudah mengetahui kedatangan sang adam melalui kamera cctv yang tersambung langsung ke ruangannya di lantai dua Au Bon.
ㅤㅤ"Ada apa berkunjung kesini, Jaewon-kun?" Aneh. Aneh sekali rasanya menggunakan embel-embel 'kun' setelah nama Jaewon disebutkan. Hanya saja, sebagai seseorang yang pernah tinggal serumah dengan pria itu, apalagi mereka juga berpisah secara baik-baik, sejujurnya Sakura masih menganggapnya sebagai seorang sahabat.
ㅤㅤMungkin, Jaewon memang termasuk pada daftar lima orang lelaki yang tidak ditakuti versi Fujiwara Sakura.
ㅤㅤAu Bon yang saat itu sedang ramai pengunjung pun membuat kedua insan yang tengah tertegun itu menjadi tontonan gratis.
ㅤㅤ"Hm, sebaiknya kita duduk, atau mereka akan mendapat tontonan gratis." Bujuk Sakura kemudian, tidak mau menjadi pusat perhatian di tokonya sendiri.
ㅤㅤTerutama, dengan Jaewon yang notabene adalah mantan suaminya.
[ @gna_leeminho ]
ㅤ ㅤㅤ‣ ‹ @gna_tiffany ›
ㅤ ㅤ
ㅤ ㅤMasih dengan senyumnya, jarak antara mereka semakin menipis. Sakura menghampirinya,lalu membungkuk kepada Jaewon layaknya kepada pengunjung pada umumnya. Ia mengucapkannya dengan bahasa Perancis. Jaewon memang tidak menguasai bahasa tersebut dengan baik, hanya mempelajari beberapa kosakata yang bahkan sekarang sudah terlupakan.
ㅤ ㅤJaewon juga sedikit membungkuk kepada sang mantan istrinya. Refleksnya begitu cepat hingga ia terlihat konyol. Sebab disana ia berstatus pengunjung, lagipula geraknya sangat canggung hingga membuatnya sangat aneh.
ㅤ ㅤ"𝘈𝘥𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘶𝘯𝘫𝘶𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘴𝘪𝘯𝘪, 𝘑𝘢𝘦𝘸𝘰𝘯-𝘬𝘶𝘯?"
ㅤ ㅤSuara yang sudah lama terdengar itu, akhirnya berhasil ia dengar lagi.
ㅤ ㅤ"Menemuimu, Sakura..."
ㅤ ㅤSadar akan ucapannya yang tidak sejalan dengan apa yang ia pikirkan Jaewon melirik kearah lain dan langsung saja menjelaskan hal tersebut dengan canggung.
ㅤ ㅤ"Maksudku, aku tadi melihat seseorang yang mirip kamu dijalan. Ia kecopetan, aku pikir itu adalah kamu, jadi aku kesini untuk memastikan bahwa kamu baik baik saja, dan yang barusan aku temui bukanlah kamu" jelasnya.
ㅤ ㅤAir liur melintasi kerongkongannya begitu cepat setelah akhir kalimat, atmosfer canggung yang tidak biasanya dirasakan ini terus menghantui. Jaewon mencoba mengatur napasnya seraya bertatapan dengan Sakura.
ㅤ ㅤSekon kemudian, Sakura membujuknya untuk segera pergi dari pijakan mereka, mencari tampat dan tidak sekadar berdiri disana menjadi tontonan.
ㅤ ㅤ"Tentu. Tapi aku lihat tokomu sedang ramai, apa masih ada tempat tersisa?" ucap Jaewon asal tanpa memperhatikan sekitarnya.
ㅤ ㅤㅤ‣ ‹ @gna_tiffany ›
[ @gna_leeminho ]
ㅤㅤKedatangan Jaewon yang mendadak ini sebenarnya membuat dirinya sedikit terkejut, namun di sisi lain juga merasa senang.
ㅤㅤSenang, karena setelah sekian waktu tidak bertemu dengan pria itu, sekarang ia diberikan kesempatan untuk melihatnya lagi. Walau, sekarang ini sudah serba berbeda; keduanya sebagai teman, tidak lagi sebagai suami dan istri yang sedang membangun bahtera rumah tangga.
ㅤㅤNamun, itu bukan menjadi masalah. Toh, keputusan untuk bercerai waktu itu berasal dari keduanya, bukan salah satu saja. Itu artinya, Sakura juga ikut andil.
ㅤㅤ"Menemuimu, Sakura."
ㅤㅤBohong. Bohong kalau dirinya mengatakan bahwa suara milik Jaewon tidak membuat tubunya merindu. Nyatanya, suara lelaki itu berhasil membuat gejolak sayang dalam dirinya lagi.
ㅤㅤKarin yang melihat kedua orang yang sangat canggung itu pun akhirnya hanya memberikan kode kepara karyawan lainnya untuk membiarkan mereka seperti itu.
ㅤㅤVe dan Nora pun untungnya segera menangkap kode dari Karin dengan cepat, dan akhirnya memilih untuk meninggalkan keduanya sendirian.
ㅤㅤ"Oh, soal itu," Sakura segera melirik ke sekitarnya. Memang benar, toko sekarang sudah ramai. Hanya ada beberapa tempat saja yang kosong, dan itupun masih terdapat beberapa piring kotor yang belum dibersihkan.
ㅤㅤ"Kita duduk dulu saja, nanti aku yang akan membersihkannya." Ia pun berjalan terlebih dahulu ke salah satu tempat duduk dekat jendela, seraya meminta Jaewon untuk mengikutinya.
ㅤㅤ"Tunggu sebentar, aku akan membersihkan ini." Setelah Jaewon sampai di dekat meja yang dimaksud, barulah Sakura ambil tindakan untuk merapihkan beberapa piring yang masih ada disana.
[ @gna_leeminho ]
ㅤ ㅤㅤ‣ ‹ @gna_tiffany ›
ㅤ ㅤ
ㅤ ㅤPermintaan sang puan yang bukan orang asing ini tentu saja Jaewon turuti. Di sisi lainnya, Jaewon juga sedikit risih menjadi tontonan beberapa puluh pasang mata disana, para pengunjung beberapa kali menatapnya dari kursi mereka.
ㅤ ㅤSetelah apa yang ia ucapkan, Sakura juga menjelaskan kalau memang kondisinya sedang ramai. Bahkan meja yang kosong juga masih ada sisa makanan diatasnya. Sedikit kaget dengan apa yang barusan Sakura katakan, Jaewon langsung saja menatapnya.
ㅤ ㅤAlih-alih memotong ucapannya, Jaewon malah mengikuti langkah Sakura yang sudah terlebih dahulu berada didepannya untuk menuju meja kosong yang mereka bisa tempati disana. Tidak terlalu di tengah, juga tidak terlalu di pinggir. Merupakan tempat yang cocok untuk bertegur sapa dengan seorang mantan istri.
ㅤ ㅤJaewon duduk disana, di tempat yang Sakura tunjukkan. Tidak langsung duduk, Sakura malah membersihkan mejanya sendiri.
ㅤ ㅤ"Kenapa kamu yang membersihkan mejanya? Memangnya tidak ada pegawai lain yang bertugas untuk membesihkan ini?"
ㅤ ㅤKebiasaan lama yang sulit hilang, sesungguhnya Jaewon tidak begitu suka melihat Sakura bekerja. Apalagi, kalau dia lupa dengan batasannya atau bahkan kelelahan. Namun bisa apa Jaewon kalau memang Sakura menyukai apa yang ia lakukan.
ㅤ ㅤ"Sini, biar kubantu"
ㅤ ㅤBukannya mengoceh, Jaewon hanya heran kemana perginya pegawai lain yang bertugas untuk membersihkan mejanya.
ㅤ ㅤBeberapa piring dengan sisa kue berada di meja yang akan menjadi tempatnya. Mengangkat dua piring dari sisa barang yang berada diatas meja, Jaewon sedikit memberikan bantuannya kepada Sakura.
ㅤ ㅤㅤ‣ ‹ @gna_tiffany ›
[ @gna_leeminho ]
ㅤㅤTernyata selama ini ia salah sangka. Park Jaewon masih yang dulu, masih yang ia kenal. Selalu tidak mau merepotkan orang lain dan berusaha sendiri sebaik mungkin.
ㅤㅤTanpa bisa ditahan, senyum pun terukir pada belah bibir sang gadis.
ㅤㅤ"Wajar, 'kan. Ini sedang ramai, Jaewon-kun. Biarkan saja ini aku yang bereskan." Balasnya ringan, sambil kemudian memindahkan beberapa piring dari meja pada tangannya.
ㅤㅤTak disangka-sangka, lelaki itu malah ikut membantunya juga. Salah satu hal yang pasti menambah daya tarik Jaewon dimata para kaum hawa.
ㅤㅤAh, betul juga. Bagaimana kabar Jaewon sekarang? Apa dia sudah menikah lagi? Apakah dirinya sudah benar-benar meninggalkan pikiran Jaewon dan digantikan dengan wanita lain?
ㅤㅤSecara tiba-tiba, sebagian dirinya menginginkan Jaewon kembali; walau sepertinya keinginan ini hanya sesaat.
ㅤㅤ"Tunggu sebentar, aku tidak akan lama." Setelah memberikan kode kepada sang adam untuk segera duduk, Sakura pun melangkah cepat ke arah dapur untuk meletakkan piring dan gelas tersebut.
ㅤㅤ"Nona Blair, lelaki itu siapa?" Tiba-tiba saja, sebuah pertanyaan terlontar dari salah satu karyawan Au Bon. Wajar saja mereka bertanya, pasalnya Sakura mau repot-repot membersihkan piring dan gelas kotor secara mandiri, agar permukaan meja tersebut bersih. Tidak seperti biasanya, pantas saja akan ada karyawan yang sadar akan tindakannya barusan.
ㅤㅤ"Dia temanku, Jaewon namanya." Jawab Sakura sambil menguasai dirinya sendiri. Ia tidak mau karyawan disini mengetahui jati diri Jaewon yang sebenarnya. Lagipula, tidak ada untungnya juga bagi Sakura atau siapapun di Au Bon jika mengetahui identitas Jaewon yang adalah mantan suaminya.
ㅤㅤMereka cukup tahu dengan informasi bahwa Sakura belum memiliki kekasih dan juga tidak akan punya sampai waktu yang belum dapat ditentukan.
ㅤㅤUntuk menghindari adanya pertanyaan lebih lanjut, akhirnya pemangku trah Fujiwara itu segera menghilang dari dapur dan kembali ke tempat di mana Jaewon menunggu.
ㅤㅤ"Kamu lapar? Ini, aku bawakan kue tiramissu." Ia meletakkan dua buah potongan kecil kue berwarna putih pucat itu di mejaㅡsatu untuknya, dan satu untuk Jaewon.
[ @gna_leeminho ]
ㅤ ㅤㅤ‣ ‹ @gna_tiffany ›
ㅤ ㅤ
ㅤ ㅤSeorang Fujiara Sakura masih seperti itu, masih sosok yang sama dan tidak banyak berbeda selain menjadi begitu cantik dengan tampilannya yang sekarang. Sebenarnya, hampir tidak ada bedanya, hanya saja Sakura terlihat lebih cantik sekarang. Mungkin karena sudah lepas dari ikatan yang tidak begitu ia sukai, pernikahan mereka.
ㅤ ㅤAlih-alih membantu, sang nona malah melakukannya sendiri. Jaewon diperintah untuk duduk disana dan menunggu sedangkan Sakura pergi meninggalkan meja dengan piring kotor yang ia bawa dengan kedua tangannya sendiri.
ㅤ ㅤJaewon hanya mengangguk dengan senyum tipis yang terukir di wajahnya. Sakura terlihat begitu mandiri, namun kadang ia benci itu. Kedua netranya tertuju pada Sakura yang berjalan menjauh dari meja dan menuju dapur.
ㅤ ㅤDia sungguh terlihat mandiri, dia sungguh terlihat bahagia. Dulu, Jaewon sangat membenci itu. Begitu menyesakkan melihat wanitanya seolah bisa melakukan segalanya tanpa dia. Tanpa bantuannya sedikitpun.
ㅤ ㅤSenyum tipis yang tadi menghias wajahnya perlahan pudar dan menghilang. Terpikir bagaimana kehidupan Sakura yang sudah lama tak bersama dengannya? Apakah baik-baik saja? Atau mungkin dia sudah menemukan sesuatu yang akhirnya bisa mengerti dia sepenuhnya?
ㅤ ㅤPertanyaan itu berputar di kepala Jaewon. Tidak begitu fokus, tenggelam di pikirannya sendiri. Jaewon sedikit kaget dengan kehadiran Sakura dan menawarkan kue kepadanya. Tiramisu, kesukaannya.
ㅤ ㅤDua potong tiramisu kini berada di meja mereka. Jaewon menatap Sakura lekat-lekat.
ㅤ ㅤ"Melihatmu setelah sekian lama..." Jaewon memberi jeda sebelum melanjutkan ucapannya, senyum tipis kembali menghiasi wajahnya.
ㅤ ㅤ"Entah apa yang harus pertama aku ucapkan terlebih dulu,"
ㅤ ㅤ"Kamu terlihat cantik hari ini, atau ... aku bersyukur bisa bertemu denganmu lagi"
ㅤ ㅤMenyelesaikan ucapannya, Jaewon sedikit hilang kesadaran. Mungkin dia memang benar-benar tidak sadar, rasanya ucapan tersebut keluar dari mulutnya begitu saja tanpa ia pikir lagi.
ㅤ ㅤSekon kemudian setelah sadar atas apa yang ia ucapkan, Jaewon menatap tiramissu yang sudah disediakan di meja.
ㅤ ㅤ"Terima kasih juga atas tiramisu yang kamu berikan. Apa ini hadiah ulang tahunku?" tanya Jaewon penuh canda.
ㅤ ㅤㅤ‣ ‹ @gna_tiffany ›
[ @gna_leeminho ]
ㅤㅤTentu saja, dirinya tidak lupa. Tidak akan pernah lupa, bahwa hari ini adalah hari ulang tahun Park Jaewon.
ㅤㅤSelesai dengan urusan dapur, ia memang sengaja langsung kembali ke meja Jaewon sambil membawakan kue untuk menemani keduanya selagi berbincang.
ㅤㅤBukannya segera menyantap, lelaki itu malah berkomentar mengenai dirinya. Kalau Sakura adalah perempuan normal seperti kaum hawa kebanyakan, seharusnya pipinya sudah memerah akibat pujian yang dihaturkan oleh lelaki didepannya.
ㅤㅤSayangnya, dirinya sudah bisa mengontrol diri dengan baik agar tidak melakukan hal-hal memalukan di depan Jaewon.
ㅤㅤ"Aku, juga," Sakura menjeda kalimatnya sesaat, sebelum meyakinkan diri bahwa kalimat berikutnya tetap tidak akan merubah keadaan. "Bersyukur bisa kembali bertemu denganmu." Bisiknya lemah. Akhirnya, setelah sekian lama berjuang sendirian, ia boleh merasa kelelahan kali ini.
ㅤㅤDi depan Jaewon, dirinya boleh terlihat lelah dan merasa bahwa kekuatannya tidaklah sebegitu besar.
ㅤㅤSejurus kemudian, suasana sudah menjadi lebih cair, karena ucapan Jaewon mengenai ulang tahunnya.
ㅤㅤ"Sebenarnya tidak juga, aku tidak menyiapkan hadiah apapun untukmu, Jaewon-kun." Ia terkekeh pelan, sebelum akhirnya mulai menyantap apa yang sudah tersaji.
ㅤㅤ"Jadi, bagaimana pekerjaanmu sekarang? Kabar Eomma dan Appa?" Dan juga, apakah Jaewon-kun sudah mendapatkan penggantiku?
ㅤㅤIngin sekali rasanya pertanyaan itu juga ditanyakan saat ini. Namun, Sakura masih merasa hal tersebut sudah tidak selayaknya lagi ia tanyakan.
ㅤㅤTerlebih, karena sekarang status keduanya hanya teman baik belaka, tidak lebih, tidak kurang. Lagipula, tidak ada untungnya juga jika Sakura mengetahui bagaimana kehidupan percintaan Jaewon setelah mereka bercerai.
ㅤㅤToh, pernikahan mereka tidak akan kembali, terlepas dari apa yang sudah dan sekarang terjadi.
ㅤㅤ"Karin beberapa kali menanyakan kabarmu padaku. Namun, aku juga tidak bisa menjawab karena aku belum bertemu lagi denganmu sampai saat ini." Sakura mulai bercerita, ketika suapan demi suapan mulai juga masuk dalam pencernaan.
[ @gna_leeminho ]
|
Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team