Notes

"Wo-woaaah—"

Mencari sesuatu yang bisa menahan berat badannya, bukannya meraih sesuatu yang kokoh (karena semua terjadi dengan cepat) ia malah meraih troli makanan yang menabraknya, tidak, bukan troli, kain yang melapisi troli lah yang bisa ia raih.

Makanya, bukannya terjaga, Yeongjae mendatangkan petaka baru. Isi troli itu ia bawa jatuh bersamanya. Sudah ia terjatuh di lantai, kue yang seharusnya dibawa masuk ke dalam ruangan terbang di udara sebelum akhirnya jatuh mengenai wajah dan pakaiannya.

Mulutnya bisa merasakan manisnya kue itu dari krim yang mengenai wajahnya. Sial. Dia harus senang atau marah? Bagaimana dia harus mengekspresikan perasaannya sekarang? Dia hanya ingin menyegarkan pikirannya, tapi kenapa dia mendapatkan masalah yang memancing amarah seperti ini?

"Anu... anda baik-baik saja, tuan?"

Suara yang terdengar gugup itu datang menghampiri saat dirinya tak bergerak sama sekali dari posisinya setelah jatuh.

"Pakai matamu, apa saya terlihat baik-baik saja?" Yeongjae yang awalnya menatap langit-langit di lorong itu menoleh dan menatap sosok yang berhasil membangkitkan sisi gelap Yeongjae yang akhir-akhir ini ditutupi rona merah jambu dari Kang Jiseul.

Dengan perasaan jengkelnya, Yeongjae mencoba bangkit dari posisi tidurnya, duduk dengan wajah penuh krim.

"Ew..." Yeongjae meratapi penampakannya yang kacau. Dia benar-benar tidak suka makanan manis dan sekarang rasa tidak suka itu semakin besar saja.

"Bagaimana caramu bertanggungjawab atas ini semua?" tuntut Yeongjae dengan tatapan tak suka.

/ @gna_tiffany /

[ @gna_hyungwon ]

ㅤㅤSiapa yang akan menyangka, bahwa kali ini, Au Bon akhirnya akan kedatangan masalah baru diluar sehari-hari yang sudah dihadapi oleh seluruh staff di toko.

ㅤㅤTidak hanya masalah pengunjung saja, melainkan sampai kepada persoalan-persoalan yang diluar dari toko sudah sering kali dihadapi. Namun, tidak pernah Sakura sangka, bahwa dirinya akan mengalami hal yang paling ditakutkannya selama ini kalau sedang menjadi vendor kue di sebuah acara penting.

ㅤㅤBaru beberapa langkah menuju ke tempat di mana kru Au Bon dan panitia lainnya berkumpul, tiba-tiba saja Sakura mendengar suara yang cukup keras dari tempat yang sama.

ㅤㅤJantungnya berdegup cepat, harap-harap cemas, seraya juga berdoa semoga yang terjadi bukanlah sesuatu yang buruk. Paling tidak, jangan sampai ada sesuatu yang buruk pada kue-kuenya.

ㅤㅤMenambahkan kecepatan pada kedua kaki, tungkainya membawa kepada sumber suara yang cukup membuat dirinya tertegun.

ㅤㅤKue utama yang jatuh, menyatu dengan karpet yang ada, disambung pula dengan pemandangan adanya seorang pemuda yang ikut terjatuh.

ㅤㅤKabar buruk selanjutnya, beberapa bagian kue utama itu ada yang mengenai sang adam dengan sangat tidak elit; sampai ke bagian wajahnya.

ㅤㅤBisa dibayangkan bagaimana perasaan pemuda tersebut, bukan?

ㅤㅤSakura yang hanya melihatnya saja bisa membayangkan bagaimana emosi yang mungkin bisa muncul dari pemuda itu. Bagaimana kalau dirinya yang berada di posisi tersebut?

ㅤㅤMarah? Iya. Malu? Iya. Terkejut? Sudah pasti.

ㅤㅤMelihat Ve yang ada disitu terlihat juga tidak bisa berbuat banyak karena dirinya yang salah, si kenya merasa bahwa dirinyalah yang harus ikut turun tangan.

ㅤㅤSambil masih harap-harap cemas, dirinya pun menghampiri Ve dan si pemuda yang sepertinya sudah dipenuhi dengan aura-aura tidak bersahabat.

ㅤㅤ"S-saya minta maaf, Tuan. Saya tidak sengaja." Ve masih menunduk, benar-benar tidak memiliki keberanian sedikit pun untuk melihat si lawan bicara dihadapannya.

ㅤㅤUntuk membuat dirinya tidak kabur dan memanggil Blair saja sudah cukup sulit, apalagi masih harus meminta maaf dan menenangkan pemuda ini.

[ @gna_hyungwon ]