Notes
![]() ![]() Notes - notes.io |
ㅤㅤUntuk kesekian kalinya, Au Bon mendapatkan kesempatan untuk menjadi vendor kue tunggal untuk pernikahan seseorang. ㅤㅤDari semenjak Sakura menjabat sebagai /superior manager/ di Au Bon, ia sudah diingatkan oleh kakek dan Karin untuk tidak pernah meremehkan siapapun yang menjadi customer mereka nantinya.
ㅤㅤDan, itu pun yang memang pada akhirnya tertanam pada benak seorang Fujiwara Sakura. Bahkan, untuk acara pernikahan /costumer/nya kali ini, seluruh karyawan Au Bon dibawanya ikut serta.
ㅤㅤTidak memandang apa pun peran yang mereka pegang ketika di toko, bagaimana pun juga untuk acara ini tentunya membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak. Apalagi, Au Bon menjadi vendor tunggal. Itu berarti, mereka tidak bisa mengandalkan orang lain jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
ㅤㅤ"Pastikan semuanya sudah benar ya, teman-teman." Sudah dari sekitar tiga jam yang lalu, Sakura dan timnya sampai di gedung tempat di mana resepsi pernikahan akan diadakan, untuk mengatur lokasi untuk meletakkan kue utama dan juga kue-kue kecil lainnya.
ㅤㅤSeakan tidak lelah untuk berjalan kesana-kemari, Sakura terus melihat keadaan disekitar /ballroom/, juga memantau karyawan lainnya yang juga sibuk dengan bagiannya masing-masing.
ㅤㅤBeruntung mereka memang datang lebih awal beberapa jam sebelum acara, sehingga tim Au Bon memiliki waktu yang cukup lama untuk menata kue.
ㅤㅤPaling tidak, mereka bisa melakukannya dengan tanpa harus buru-buru, sehingga meminimalisir kesalahan yang bisa terjadi.
ㅤㅤ"Kalau semuanya sudah siap, kita akan bertemu di ruang panitia sebentar untuk pembagian tugas saat acara nanti, ya."
ㅤㅤSerentak, semua orang pun mengatakan 'ya' dan kembali melanjutkan pekerjaan masing-masing. Ada yang masih mengeluarkan kue dari dalam mobil box, melihat apakah susunan kue-kue kecil untuk diambil oleh tamu sudah menarik atau belum, dan lain-lain.
ㅤㅤSemoga saja, dengan pelayanan yang diberikan, klien Au Bon kali ini tidak merasa kecewa. Melainkan, akan menggunakan jasa Au Bon lagi kalau ada acara penting lainnya selain pernikahan.
[ @gna_hyungwon ]
Langit malam ini bercerita tentang sebuah kebahagiaan. Dilihat dari cerahnya malam ini, meskipun tidak banyak yang peduli padanya, langit sedang damai dengan penduduk bumi setelah beberapa hari belakangan membuat gaduh di mana-mana.
Begitu juga dengan perasaan Jo Yeongjae malam ini. Sama halnya dengan cerahnya rembulan, malam ini Yeongjae dikelilingi bintang-bintang. Tidak ada alasan khusus kenapa dia bisa berbunga-bunga seperti ini, mungkin karena hubungannya dengan seseorang mendapat kemajuan. Banyak hal yang bisa membuat Yeongjae bahagia, makanan saja sudah cukup.
Dan lagi, seorang kerabat dekat mengumumkan rencana pernikahannya beberapa bulan lalu. Dan hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Hari ikut bahagia untuk mereka. Yeongjae diundang, tentu saja. Yeongjae mengenal baik ayah dari mempelai pria, seorang sutradara yang kerja selalu dinanti-nanti oleh masyarakat Korea.
Yeongjae bukan senang atas pernikahan mereka, dia justru senang karena diundang langsung dan artinya sutradara itu menyukai dirinya jika dilihat dari siapa saja yang mereka undang. Dan sesungguhnya Yeongjae belum pernah bekerjasama dalam 'project' apapun, dia hanya kebetulan kenal di suatu tempat dan akhirnya dekat. Mungkin tanda-tanda akan mendapat tawaran pekerjaan? Bisa saja 'kan, tidak ada salahnya berharap.
Singkat cerita, Yeongjae tengah bersiap. 'Stylish' dan penata rias yang bekerja untuknya datang ke rumah untuk mempersiapkan Yeongjae di acara malam ini. Beberapa setelan telah disiapkan, tak ada ketentuan berpakaian, tapi untuk acara formal begini dia harus tetap rapi, 'kan?
"Aku mau yang kanan saja," sementara penata rias memastikan wajah lelahnya terlihat segar, 'stylish' bernama Uhm Dami itu menyodorkan beberapa setelan yang ia siapkan.
Ah, ya. Hanmyung tidak akan terlihat malam ini. Manajernya itu masih butuh istirahat setelah kecelakaan yang ia alami beberapa hari yang lalu. Yeongjae mungkin akan kesepian dan kelelahan selama acara berlangsung, tapi mau bagaimana lagi. Dia tidak punya pilihan untuk tidak datang.
Tinggal sentuhan terakhir, penata riasnya memberi pelembab berwarna merah muda pada bibirnya untuk memberikan kesan segar, bibirnya terlihat pucat sebelumnya.
Setelah itu, Yeongjae beranjak dari posisi duduknya dan meraih setelan jas yang ia pilih lalu membawanya ke kamar mandi. Butuh waktu lima menit untuk Yeongjae memakai kemeja putih dan celana bahan hitam itu, menyisakan jas yang akan dipakaikan Uhm Dami sekaligus memasangkan dasi.
Untuk jas dan dasi, staff Yeongjae bekerja dengan cepat. Profesional memang berbeda, pikir Yeongjae.
Barulah, setelah semuanya selesai Yeongjae keluar dari rumahnya setelah berpesan kepada kedua staffnya, "Tolong berikan anjingku makan sebelum kalian pulang!" Mereka memang staff serba bisa.
Jika biasanya Yeongjae diantar oleh Hanmyung, kali ini Yeongjae diantar oleh dua pengawalnya Son Hyunwoo dan Lee Hoseok. Menggunakan mobil Van miliknya, Yeongjae berangkat menunju hotel yang menjadi tempat pernikahan pasangan muda itu.
"Hyung, nanti kalian langsung pulang saja. Aku akan pulang naik taksi."
Berpikir acaranya akan lama, Yeongjae tidak ingin dua orang yang selalu menjaganya ini menunggu lama. Tapi kedua pria itu justru menolak, "Jangan. Kami akan menunggumu sampai selesai."
"Kalau begitu pergilah ke suatu tempat selagi menungguku agar kalian tidak bosan. Atau kalian bisa menemani Hanmyung hyung."
Keduanya terlihat berpikir. Jika mereka bertemu Hanmyung dan pria itu tahu Yeongjae sendiri, bisa habis diomeli mereka. Saran Yeongjae ditolak meski tak disuarakan. Lee Hoseok hanya berkata, "Baiklah. Jangan khawatirkan kami." yang disusul anggukan kepala Son Hyunwoo, "Nikmati saja acaranya."
Hal ini sukses membuat Yeongjae tersenyum. Senang sekali rasanya dikelilingi orang-orang berguna seperti mereka.
Setelah beberapa kali terjebak lampu lalu lintas yang berubah merah, mobil Van itu tiba di lobi hotel yang terlihat sangat ramai. Di depannya saja sudah dipenuhi awak media yang ingin mengabadikan momen tamu undangan yang datang. Dan saat Yeongjae keluar dari mobil Van miliknya, Yeongjae disambut kilatan cahaya dari kamera.
Berjalan dengan biasa, Yeongjae tiba di depan lift bersama beberapa tamu undangan lain yang ingin mengggunakan lift.
Lift itupun mengangkut sepuluh (yang Yeongjae tebak sebagai) tamu undangan ke lantai dimana 'Ballroom' yang menjadi saksi bisu pernikahan itu berada.
/ @gna_tiffany /
[ @gna_hyungwon ]
ㅤㅤAkhirnya, sebentar lagi pun acara akan berlangsung. Kedua mempelai masih menunggu di ruang /make up/, sedangkan beberapa /staff/ EO lainnya sibuk untuk memastikan bahwa semuanya akan berjalan dengan baik, sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya.
ㅤㅤWalau ketika acara nanti, seluru kru Au Bon juga akan bekerja sama dengan EO untuk mendengarkan arahan, tetap saja menurut dirinya setiap orang yang bertugas memiliki peranan yang cukup penting.
ㅤㅤCoba bayangkan kalau salah satu orang salah atau terlambat melaksanakan tugasnya? Bisa-bisa, akan menghancurkan keseluruhan acara. Oleh karenanya, baik dari pihak Au Bon dan pihak EO sudah memiliki frekuensi sama yang tergabung pada satu HT. Akan tetapi, keduanya juga memiliki satu frekuensi tersendiri jika hanya ingin berkomunikasi dengan sesama EO saja atau Au Bon saja.
ㅤㅤSemuanya itu bisa langsung diatur dari tombol kecil yang ada di dekat antena HT, dan tinggal tergantung pada yang menggunakannya, mau mendengar frekuensi yang mana. "Nona Blair, semuanya sudah beres dan berada di tempat yang sesuai dengan permintaan kedua mempelai." Salah satu tim Au Bon, baru saja melaporkan via HT kepada Sakura.
ㅤㅤ"Baiklah, sekarang, kita hanya tinggal menunggu waktu untuk membawa kue utama ke tengah-tengah /venue/ saat menjelang pemotongan kue nanti." Ujar Sakura mantap di /mike/ HT. Tidak lama kemudian, tamu-tamu pun sudah mulai berdatangan dari berbagai tempat. Sepertinya, yang menikah saat ini salah satu orang yang cukup tersohor di Gangnam.
ㅤㅤSama sekali tidak mau memusingkan hal tersebut, Sakura pun hanya berusaha untuk fokus pada arahan dari HT, agar ia tidak melakukan kesalahan yang bisa membuat kliennya kecewa dan berujung tidak mau menggunakan jasa Au Bon lagi.
ㅤㅤLima belas menit kemudian, kedua mempelai pun sudah siap untuk dipanggil guna memasuki /ballroom/ yang sudah didekorasi sedemikian rupa. Banyak tamu yang refleks memuji kecantikan dan kemewahan dari dekorasi ruangannya. Seperti penikahan biasa pada umumnya, teriakan dan sorakan bahagia memenuhi ruangan.
ㅤㅤGelak canda dan tawa, serta ucapan dari kerabat dan keluarga mengiringi kedua mempelai sampai akhirnya bisa duduk di panggung untuk mendengar arahan dari MC yang sepertinya juga berasal dari kalangan atas.
ㅤㅤWalau belum waktunya makan, terlihat beberapa orang sudah mulai mengambil hidangan yang sudah disiapkan guna menghindari keramaian saat waktu makan malam telah tiba nantinya. Namun, tidak sedikit pula orang yang juga memilih untuk menyalami kedua mempelai terlebih dahulu sebelum mengisi perut.
ㅤㅤSaat melihat aura kebahagaiaan yang terpancar dari kedua mempelai, sontak saja Sakura teringat pada acara pernikahannya beberapa tahun lalu bersama Jaewon. Kalau sekarang pasangan ini terlihat sangat bahagia, maka dirinya dan Jaewon waktu itu tidak merasakan hal yang sama.
ㅤㅤBagaimana mau bahagia, kalau menikah saja karena terpaksa, bukan? Sungguh miris. Padahal, waktu itu pesta pernikahan mereka bisa dibilang tidak kalah mewah dengan yang sekarang ini ada di depan mata. Jangan salah, Jaewon mungkin memang bukan seorang /public figure/, tetapi ia sudah sangat mapan untuk membiayai sebuah keluarga.
ㅤㅤSayangnya, bayangan akan sebuah keluarga bahagia dan penuh tawa bukan untuk keduanya. Ah, kenapa Sakura jadi memikirkan hal-hal menyedihkan seperti ini, sih?
ㅤㅤ"--Blair?" Ia segera saja tersentak. Rupanya, sedari tadi ada yang memanggilnya melalui HT. "Iya, iya! Saya segera kesana untuk mempersiapkan kue utamanya." Ternyata, pihak EO baru mengabarkan bahwa acara pemotongan kue akan dilaksanakan sepuluh menit lagi.
ㅤㅤOleh karena itu, semua kru Au Bon yang tidak bekerja diminta untuk segera mempersiapkannya, sehingga pada saat MC selesai mengumumkan acara selanjutnya, kue utama hanya tinggal didorong perlahan ke tengah-tengah para hadirin dan kedua mempelai.
[ @gna_hyungwon ]
Pintu lift terbuka di lantai di mana 'ballroom' berada. Yeongjae termasuk enam orang lainnya keluar dari ruang persegi itu. Tersisa empat orang di dalamnya, yang artinya perkiraan Yeongjae sedikit meleset. Habisnya, pakaian mereka sangat mendukung!
Sudahlah, hal itu tidak penting untuk dibahas. Fokus saja pada Yeongjae yang baru saja melewati pintu raksasa dan disambut penerima tamu. Dia diberikan sebuah bunga dengan pita kecil yang dipasang di dekat kerah jasnya. Ternyata, setibanya Yeongjae di 'ballroom' acara sudah di mulai.
Padahal perkiraannya dia akan tepat waktu, dia jadi sedikit tidak leluasa untuk menyapa kerabatnya. Jadi Yeongjae hanya menghampiri pria paruh baya itu untuk menunjukkan batang hidungnya. Pria itu duduk di meja paling dekat dengan altar yang mana sudah diisi pendeta dan kedua mempelai.
Perhatian pria itupun tertuju pada anak terkasihnya dengan wajah bahagia. Bahkan dari matanya yang berbinar saja sudah cukup untuk menunjukkan kebahagiaannya. Yeongjae jadi ragu untuk menyapa pria itu. Tapi juga tidak punya pilihan lain, pria itu bisa lebih sibuk nantinya.
Makanya, dia sedikit membungkukkan badannya saat berjalan ke sisi depan dan meminta seseorang yang yang duduk di sisi kiri pria itu untuk pindah.
"Jo Yeongjae-ssi!"
Pria itu sedikit kaget dengan kehadiran Yeongjae yang tiba-tiba di hadapan. Yang ditegur hanya memamerkan deretan gigi putihnya sebelum menyampaikan maafnya, "Maaf aku terlambat, sutradara Kang. Aku terjebak macet," dengan sedikit kebohongan di sana. Tentu, jalanan sangat lancar tadi. Ini karena Son Hyunwoo yang menjungjung tinggi keselamatan Yeongjae sehingga mobil mereka lambat seperti keong.
Untungnya, pria yang ia hadapi sekarang terkenal santai jika diluar jam kerja. Jadi pria itu menanggapi penyesalan Yeongjae dengan kekehan seraya menepuk lengannya, "Tidak masalah! Kau hadir saja aku sangat senang." senyuman pria itu sehangat Mentari di pagi hari sehingga mengundang Yeongjae untuk ikut tersenyum.
"Kalau begitu saya ingin menyapa yang lain. Selamat atas pernikahan Kang Bohyun, sutradara Kang."
Setelah itu, Yeongjae meninggalkan meja sutradara Kang dan membaur dengan tamu undangan lain. Duduk bersama rekan kerja sutradara Kang lainnya. Mereka berbincang-bincang, sekitar pekerjaan sampai kehidupan pribadi. Hanya obrolan ringan di sela-sela prosesi pernikahan malam ini. Mereka juga saling berbisik agar tidak mengganggu jalannya acara.
Saat ini, pendeta sedang memberi sedikit pencerahan, ya, maksudku khotbah. Topiknya tidak jauh dari pernikahan. Bagaimana hidup berkeluarga dalam rangkulan Sang Pencipta.
Yeongjae tidak begitu menyimak isinya. Perhatiannya dicuri saat dua insan berbahagia itu naik ke atas altar. Ruangan yang sempat dipenuhi seruan haru dari rekan kedua mempelai, kini menjadi senyap tatkala kedua insan itu mengikat janji sehidup semati di hadapan Sang Pencipta.
Yeongjae sendiri tersenyum melihat momen manis itu, hhh, sial. Setan apa yang merasuki pikirannya sampai-sampai tersenyum seperti orang gila.
Sepertinya dia butuh angin segar. Benar, mungkin membasuh wajahnya bisa memberi sedikit kesadaran. Berani-beraninya dia membayangkan dirinya ada di momen seperti ini. Kau tidak pantas, Jo Yeongjae.
"Saya mau ke kamar kecil sebentar."
Saat Yeongjae meninggalkan ruangan itu, yang ia tahu kedua mempelai sedang bertukar cincin. Terserahlah, yang pasti Yeongjae butuh tamparan agar cepat sadar.
/ @gna_tiffany /
[ @gna_hyungwon ]
ㅤㅤTamu yang datang begitu banyak dan terlihat sangat meriah. Walau saat pendeta mulai melakukan khotbahnya mengenai pernikahan, tidak sedikit pula tamu-tamu yang mengumandangkan siulan-siulan kecil, seraya untuk meledek dua insan yang sedang dimabuk cinta itu.
ㅤㅤAgaknya, memang sebuah pernikahan identik dengan kebahagiaan tanpa kesedihan. Hal itu sangat terlihat sekali dari kedua mempelai, yang masih bisa dengan sempurna menyulut luka-luka lama yang juga masih bersarang dalam lubuk hati sang kenya.
ㅤㅤMenggelengkan kepalanya kuat-kuat, ia mencoba kembali meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini adalah salah satu kenyataan yang harus dihadapi.
ㅤㅤNamun, sekeras apapun ia mencoba untuk mengalihkan pandangan dari kedua mempelai, berkali-kali pula usahanya gagal.
ㅤㅤMereka memang sangat, sangat menggambarkan sebuah pasangan yang siap untuk membangun sebuah rumah tangga hangat dan bahagia. Dan mungkin, Sakura juga akan merasakannya, suatu saat nanti.
ㅤㅤSetelah seluruh pembicaraan mengenai pernikahan selesai dibicarakan oleh pendeta yang memang dikhususkan untuk kedua mempelai, beberapa orang sudah mulai terlihat saling memberikan kode kepada satu sama lain untuk membawakan cincin yang sudah disiapkan menuju Altar.
ㅤㅤSejenak, terputar kembali dalam otaknya akan memori saat pernikahan dirinya dengan Jaewon juga disucikan di depan Altar kudus.
ㅤㅤSaling bertukar cincin, mengucap janji sehidup semati, dan hal-hal wajib lainnya yang konon memang selalu dilakukan pada setiap pernikahan.
ㅤㅤSalah satu cincin berkilauan itu pun akhirnya sudah terpasang dengan elegan pada jari manis si wanita. Tanda itu jugalah yang akhirnya menyadarkan Sakura bahwa ia harus segera bergerak untuk membantu timnya memindahkan kue utama untuk bisa masuk ke dalam ruangan.
ㅤㅤSakura pun memilih untuk keluar melalui pintu belakang agar tidak menjadi perhatian banyak tamu, dan juga ia bisa bergerak dengan lebih bebas.
ㅤㅤBeberapa kru Au Bon pun sudah siap di pintu keluar /ballroom/ dengan memegang pegangan troli yang diatasnya sudah berisikan kue tingkat yang sangat cantik.
ㅤㅤDengan dominasi warna putih pucat dan emas di titik-titik tertentu kue, semakin menambah kesan elegan pada kue tersebut. Tidak lupa, di tingkat kue yang teratas, terdapat sebuah figur kecil pasangan yang memakai gaun pengantin dan /tuxedo/ berwarna hitam.
ㅤㅤSungguh sangat menggambarkan pernikahan yang diimpikan oleh setiap wanita.
ㅤㅤKala itu, Sakura memang sudah membagi tugas untuk Ve dan Nora yang bertugas untuk mendorong kue utama untuk masuk ke dalam ruangan.
ㅤㅤSayangnya, keberuntungan memang tidak selalu berpihak kepada si pemohon, bukan? Akan selalu saja ada sesuatu yang terjadi diluar apa yang sudah direncanakan tanpa bisa dicegah.
ㅤㅤMungkin, salah satunya ketika tiba-tiba saja, Nora seperti menabrak sesuatu dengan keras.
[ @gna_hyungwon ]
Yeongjae memang butuh tamparan agar dia sadar. Sudah dibilang dia akan ke kamar kecil untuk membasuh wajahnya. Dan dia akan ke kamar kecil sekarang, tapi saat dirinya hendak keluar dari 'ballroom' sesuatu terjadi.
Saat pintu raksasa itu ia buka dan Yeongjae keluar, sebuah troli makanan datang dari arah berlawanan dan menabraknya. Posisi Yeongjae yang saat itu baru menutup pintu dengan hati-hati dan hendak berbalik, sehingga troli yang menabraknya membuat Yeongjae kehilangan keseimbangannya.
![]() |
Notes is a web-based application for online taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000+ notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 14 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team