Notes

Vet Activity
— Wynegard Pet

Kegiatannya hari ini cukup padat mengingat toko mereka baru resmi beroperasi kemarin. Dirinya bertemu banyak sekali peliharaan menggemaskan dan tentu saja sang pemilik yang jarang sekali ia temui di kota.

Saat ia baru saja meletakkan penanya di atas meja, sebuah ketukan pelan terdengar dari pintu ruangannya. Pintu yang tidak tertutup menampakkan seorang pemuda dengan seekor buaya muda di lengannya.

"Selamat malam, silahkan masuk," sapa sang puan sembari beranjak dari mejanya dan berjalan ke arah meja periksa. "Buayanya boleh diletakkan di atas sini ya," imbuhnya sembari meletakkan kedua tangannya di atas meja yang di maksud dan tersenyum lebar.

"Selamat malam juga, dok. Saya ingin memberikan vaksin pada peliharaan saya dan mengecek kondisi kesehatannya,” sahut sang pemuda seraya meletakkan peliharaannya.

Ia mengangguk pelan dan kembali tersenyum, "apa ada keluhan yang ingin disampaikan? Atau mungkin akhir-akhir ini ada tingkah yang aneh?" Skyivera bertanya dengan kedua tangannya mengusap puncak kepala si buaya mengikuti gerakan sang pemilik. Berusaha membuat hewan tersebut terbiasa dengan sentuhannya.

"Sejauh ini tidak ada tingkah yang aneh dan dia selalu makan dengan teratur. Mungkin dia hanya lebih banyak tidur dari buaya-buaya lainnya."

"Wah, pantas saja dia sangat tenang. Siapa namanya?"

"Kroko."

"Oke Kroko, saya ikat dulu ya mulutnya," ujarnya seraya mengambil sebuah kain yang sebelumnya sudah dirinya siapkan. "Karena setiap hewan memiliki insting pertahanan diri, dia akan bereaksi pada jarum suntik. Jadi, akan lebih aman kalau kita mengikat mulutnya terlebih dahulu."

Pemuda dihadapannya hanya mengangguk pelan.

Kroko bereaksi saat tangan Skyivera berada tidak jauh dari mulutnya, ia berusah untuk meraih telapak sang puan namun berhasil dihindari dengan sigap. "Ups, tidak kena. Bisa minta tolong lehernya dipegang sebentar?" Pinta Skyivera pada sang pemilik yang langsung dilaksanakan.

"Terima kasih," ucapnya saat ia selesai mengikat mulut Kroko. Kemudian ia mulai melakukan prosedur yang biasa dirinya lakukan. Seperti menimbang berat dan panjang tubuh si buaya. Mengecek apakah ada benjolan pada tubuh Kroko dan memastikan gerak refleksnya masih normal dan tidak terlalu sensitive.

"Semuanya normal dan bisa dibilang dia buaya paling sehat dan gemuk. Apa tidak berat menggendongnya kemana-mana?" Tanyanya kembali seraya mengambil peralatan vaksinnya.

"Lumayanlah."

Seulas senyum kembali tercetak di bibir Skyivera tatkala kedua kuasanya mencari titik suntik di kaki kroko Kroko. Kaki kanan belakang Kroko yang berada di hadapannya tidak bisa berhenti bergerak saat sang puan mengoleskan alkohol pada kulitnya. "Hitung-hitung olah raga ya."

Skyivera kemudian menyutikkan vaksinnya ke kulit Kroko yang sudah ia olesi alkohol sebelumnya. Jarum suntik menembus kulit Kroko dan membuat buaya itu bergerak semakin liar. Skyivera menahan kaki sang buaya dengan tangan kirinya agar, Kroko tidak mematahkan jarumnya.

"Nah selesai." Setelah berkata seperti itu, sang puan kembali mengoleskan alkohol pada bagian yang sama, kemudian ia membereskan peralatannya dan mengembalikannya ke tempat semula.

"Ikatan dimulutnya mungkin bisa dilepas nanti saja ya. Tunggu dia kembali tenang."

"Baik, dok."

"Kalau ada hal aneh yang terjadi setelah vaksin, bisa langsung dibawa kemari ya," sarannya lagi.

"Siap dok, terima kasih banyak," ujar sang pemuda sembari menggendong peliharaannya.

"Sampai ketemu lain waktu, Kroko." Skyivera menepuk pelan puncak kepala sang buaya kemudian mengantarkan mereka ke bagian resepsionis.

— End of Plot

Skyivera A.S - 1853