Notes

Dewi Circe, merupakan salah satu dari penyihir-penyihir hebat dari mitologi Yunani. Dibantu tongkat sihirnya, ramuan-ramuan, jamu-jamuan, dan mantra-mantra, dia bisa merubah manusia menjadi hewan, menyebabkan huhtan-hutan bergerak, dan merubah siang menjadi malam.

Putri dari Dewa matahari Helios dan peri laut Perse, Circe tinggal di pulau Aeaea di pesisir Italia, di mana dia menghabiskan hari-harinya menenun dengan alat tenunnya dan menyanyi dengan suara yang paling mempesonakan.
Dia dulu sering dikunjungi oleh wisatawan yang menghampiri pulaunya, atau orang-orang yang memang mengetahui kekuatan sihirnya dan datang untuk meminta bantuannya. Tapi Aeaea ternyata jauh lebih berbahaya daripada pulau-pulau yang khas dengan tempat santainya.

Sebut saja Dewa Laut yang bernama Glaucus, yang pergi ke pulau Aeaea untuk bertemu Dewi Circe.

Maksud kedatangan Glaucus ini, yaitu ingin meminta dewi Circe membuat sebuah ramuan cinta, karena pada saat itu Glaucus sedang jatuh cinta pada Dewi laut, yang bernama Syclla. Circe yang jago membuat ramuan itu melemparkan ramuan beracun ke dalam air yang dimana Syclla sedang mandi. Ia merubah saingannya tersebut menjadi monster dengan bentuk kepala anjing dan ular yang menonjol dari tubuhnya.

Dan yang membuat dewi Circe ini masuk ke dalam materi kita hari ini yaitu, saat tamu - tamu dari luar datang mengunjungi Circe. Tamu - tamu tersebut tentunya akan Circe layani sepenuh hati, dengan disajikannya gandum dan keju bagi pengunjung yang datang. Roti tadi diberi ramuan yang memiliki efek kuat merubah ingatan mereka dan menghilangkan keinginan mereka untuk kembali pulang. Pada akhirnya, semua tamu-tamu tadi berubah menjadi hewan yang sering digiring Circe ke dalam kandang.