Notes

Rangkuman Purification - Nakayama Kina

Purification memiliki arti penghilangan susbtansi kontaminan dari sesuatu. Prosesnya sama seperti exorcist yang memiliki pengertian pengusiran atau usaha pengusiran roh jahat dari seseorang atau suatu tempat. Di Jepang terdapat suatu ritual pemurnian (Purification) yang dinamakan harae (祓) atau harai ( 祓い).

1. Harae (祓)
Harae adalah satu dari empat elemen penting yang terlibat dalam upacara Shinto. Tujuannya adalah pemurnian polusi atau dosa (tsumi) dan najis (kegare). Sebelum memulai ritual Purification perlu dilakukan empat tahap layanan yaitu:
- Pembersihan >> merupakan persiapan dengan menyapu sampai mencuci
- Doa >> untuk Kami (Dewa) dengan kata kata indah yang nyaring dan komunikasi yang tulus
- Persembahan,
- Ritual furification
Ritual pemurnian ini ada 4 :
- Harae
- Misogi : ritual purification mengunakan air untuk membebaskan tubuh dari pikiran dan dosa pencemaran
- Shubatsu : ritual purification dimana garam dipercikkan pada pendeta atau pemuja, atau pada tanah untuk menyucikannya
- Oharae : upacara pemurnian besar. Sebuah ritual purification khusus yang digunakan untuk membersihkan sekelompok besar orang dilakukan pada akhir Juni dan Desember di Istana Kekaisaran dan di tempat tempat besar lain juga. Oharae juga bisa dilakukan sebagai ritual purificatin akhir tahun untuk perusahaan, atau pada waktu tertentu, seperti setelah terjadi bencana.

Haragushi adalah tongkat untuk pemurnian yang terdiri dari sebuah tongkat dengan pita kertas putih atau rami yang diikatkan ke ujung tongkatnya. Benda ini nantinya akan dilambaikan oleh seorang pendeta Shinto diatas seorang, tempat, atau objek yang akan dimurnikan. Konsep purification, ini berasal dari legenda dewa Izanagi, sedangkan harae berasal dari mitos Susano-o dan Amaterasu. Biasanya yang melakukan Purification adalah biksu yang suci dalam artinya tubuhnya suci apa yang ia kenakan suci, tidak sehabis melakukan hubungan intim, maupun masa menstruasi.