NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

SINOPSIS

Ide cerita : Tentang cerita pembunuhan anak sekolah
Setting : Sekolah, Kebun Bunga, Apartemen, Mall
Tokoh : Michi Honoka (heroin), Keito Yamaguchi (villain),
Aiko Yamada (best friend), Yuki Furukawa (villain berst friend)

Adegan dibuka dengan Michi yang menemukan Aiko, sahabatnya, tewas di bawah pohon sakura saat mereka sedang field trip ke kebun bunga. Belum sempat Michi mencari tahu, ia tiba-tiba pingsan.
Saat pingsan, Michi bertemu lagi dengan Aiko yang masih hidup. Mereka kembali sekolah dan bersenang-senang. Mereka bahkan bertemu dengan Keito dan Yuki. Tapi di akhir mimpi, Michi sadar kalau Aiko sudah tidak ada. Dan sebelum terbangun dari mimpinya, Aiko meminta Michi untuk mencari tahu siapa pembunuhnya.
Michi akhirnya sadar dan di makam Aiko, ia berjanji untuk mencari tahu siapa pembunuh Aiko.
Di sekolah, Michi terlihat murung, membuat Yuki ingin menghiburnya. Sial buat Yuki, si Michi memaksa dia untuk menolongnya. Dan bersama-sama mereka mencari bukti tentang si pembunuh Aiko.
Yuki dan Michi lalu kembali ke kebun bunga dan di sana mereka menemukan sebuah pin. Tanpa sepengetahuan Michi, Yuki menyimpan pin itu karena dia merasa pernah melihat pin itu.
Michi lalu diajak teman-temannya jalan-jalan ke Mal. Di sana mereka bertemu Keito.
Keito itu adalah teman dekat Michi di sosial media. Keito juga sahabatnya Yuki saat bermain game.
Karena mereka main kemalaman, Keito lalu mengajak Michi dan teman-temannya ke apartemennya, sementara Keito pulang ke rumah. Saat teman-temannya tidur, Michi yang iseng tidak bisa tidur akhirnya membuka-buka laci kamar Keito. Di sana ia menemukan sebuah buku berisi cerita yang mirip dengan kejadian di mimpinya.
Tapi belum sempat membaca bagian akhir, Keito kembali ke apartemennya. Ia kaget saat melihat Michi membaca bukunya. Keito merebut buku itu dan marah.
Di lain tempat, Yuki mencoba kembali mengingat siapa pemiliki pin itu. Tapi karena nggak ingat juga, akhirnya ia mengajak Keito main game. Saat main game, dia baru sadar kalau Keito tidak memakai pin keberuntungannya. Karena itu dia jadi ingat sama pin di rumahnya. Yuki lalu curiga sama Keito, tapi dia tidak menunjukkannya.
Keesokan harinya di sekolah, Michi cerita tentang isi buku Keito dan membuat Yuki jadi semakin curiga dengan Keito. Yuki lalu cerita kalau dia kenal sama Keito dan dia bingung kenapa Michi bisa kenal sama Keito. Yuki jadi ingat sama pin nya dan saat ia melihat pin itu, kecurigaannya semakin kuat walau dia belum yakin untuk memberitahukan hal ini sama Michi.
Yuki lalu menemui Keito dan menunjukkan pin itu. Tapi Keito berhasil mengelak. Jadi kecurigaan Yuki kembali berkurang.
Keesokan harinya Michi mendengar kabar kalau ibunya Aiko sakit. Dia mengajak Yuki dan di tengah jalan mereka bertemu Keito. Saat tiba di rumah sakit, Keito tiba-tiba jadi bete dan buat ulah sampai pihak rumah sakit membuat surat untuk ayah Keito. Yuki dan Michi heran dengan perubahan sikap Keito.
Mereka lalu menemani Keito menemui ayahnya tapi Keito tidak tahu kalau ternyata ayahnya tidak berada di Jepang. Yuki dan Michi jadi tambah bingung. Saat mereka mau pulang, Keito bertemu ayahnya tanpa sepengetahuan Yuki dan Michi yang berjalan di depan. Michi sadar Keito tidak ada dan saat melihat Keito, dia merasa Keito sedang berbicara dengan ayah Aiko. Michi curiga tapi dia menyimpannya dalam hati.
Di sekolah, Michi menceritakan rasa curiganya ke Yuki dan kecurigaan Yuki ke Keito datang lagi. Yuki lalu menceritakan rasa curiganya ke Keito. Michi yang masih belum terima Aiko dibunuh, akhirnya malah berdebat dengan Yuki.
Michi lalu menemui ibu Aiko dan mencoba mencari tahu sendiri apakah benar Aiko dibunuh. Dan selama itu hubungannya dengan Yuki dan Keito jadi menjauh.
Michi akhirnya sadar kalau Aiko memang dibunuh dan dia meminta maaf sama Yuki. Setelah memohon, Yuki akhirnya mau kembali menolong Michi. Tapi kecurigaan Yuki tetap ke Keito jadi mereka mencari Keito benar membunuh Aiko. Kalau benar, kenapa?
Michi lalu menghubungi Keito. Dia ingin mengetahui cerita di buku Keito, tapi Keito menolak. Michi lalu menemui Keito dan menunjukkan pin di Yuki ke Keito. Keito panik dan akhirnya menculik Michi dan membawanya ke kebun bunga.
Di sana dia cerita kejadian sebenarnya. Keito sudah membawa semua bukti yang dia punya dan memasukkannya ke dalam ransel. Saat Keito pergi meninggalkan Michi, Yuki datang. Dia mencoba mengambil barang bukti yang disimpan sebelum Keito datang. Dan saat Keito kembali ke pohon sakura itu, polisi sudah siap menahannya.
Orang tua Keito dipanggil dan ternyata ayah Aiko yang datang. Keito masih menolak tuduhan Yuki sampai akhirnya Yuki menunjukkan lembar terakhir cerita di buku Keito. Saat itu lah Keito mengakui dan menceritakan semuanya.
Keito dendam dengan Aiko karena sejak kelahiran gadis itu, ayahnya melupakan Keito dan ibunya sampai ibu Keito bunuh diri. Karena itu ia memutuskan untuk menghabisi nyawa Aiko.
Keito tahu kalau Michi dekat dengan Aiko makanya dia mendekati Michi dan dekat dengannya. Saat tahu Michi dan Aiko akan field trip, Keito menyusun rencananya dan mengikuti Aiko lalu membunuhnya. Dia juga yang memukul Michi sampai pingsan. Keito sudah tidak peduli lagi. Dia hanya ingin mendapatkan kasih sayang ayahnya kembali.
Ayah Keito menyesal mendengar cerita Keito tapi dia sudah tidak bisa menolong anaknya. Keito lalu dipenjara untuk menebus kesalahannya.
Setelah semuanya jelas, Michi dan Yuki menemui Aiko di kuburannya.


PROLOG

Bau amis itu menusuk hidungku.
Perlahan aku berjalan mendekat dan saat itu aku melihatnya.
Tubuh sahabatku, Aiko, terbaring lemah di bawah pohon sakura di atas bukit itu. Kerikil di bawahnya basah dengan darah yang menghitam di bawah sinar bulan yang pucat.
“Aiko...,” bibirku bergetar memanggil namanya tapi Aiko tidak bergerak.
Kakiku lemas tapi aku memaksa diri untuk berjalan mendekati Aiko. Belum sempat aku memegang tubuhnya, kegelapan memanggilku.
Dan aku tidak ingat apa-apa lagi.
Seharusnya... Hari itu adalah hari yang menyenangkan bagi kami, siswa siswi Todai High School. Tapi, nyatanya tidak seperti itu. Ini hari yang paling suram yang pernah aku alami. Hari yang paling menyebalkan dimana aku harus menerima kenyataan bahwa sahabat terdekat ku telah tiada.
Di tengah kegelapan itu akhirnya aku menemukan lagi cahaya. Cerahnya matahari itu menyambut ku lagi, aku bersyukur karena ternyata aku masih bisa menghirup segarnya udara Jepang di pagi hari seperti ini.
Bukan kah aku sudah mati?
Ternyata itu semua hanya mimpi... Tapi sepertinya ini yang mimpi, sebenarnya yang mana yang benar?
Lalu aku mengambil handphone ku dan mengecek tombol inbox, yang aku dapatkan adalah pesan belasungkawa dari beberapa teman ku..
Tapi, anehnya aku masih menerima beberapa pesan singkat dari Aiko dan kita masih saling jawab menjawab pesan itu.
Jadi keduanya benar? Aku juga masih bingung, lebih baik aku menjalani saja hari ini dengan normal.
Ibu sudah meneriaki ku dari lantai bawah, “Hey Michi-chan ayo cepat sekolah! Tumben sekali jam segini kau belum siap?”
Aku langsung melihat jam dan... APA?! Dua puluh menit lagi kelas dimulai, memang masih lama tapi biasanya aku datang jam segini supaya bisa ngumpul sama beberapa teman yang beda kelas.
Aku langsung siap siap dan lari ke sekolah tapi sampai di sekolah... Ada anak anak osis yang minta sumbangan buat Aiko, mood ku untuk masuk sekolah ilang lagi lah...
Jadi ku putuskan untuk memutari taman hingga bel ber bunyi dan anak anak osis yang meminta sumbangan itu masuk kelas. Mugkin selama itu aku dapat melepaskan sedikit emosi ku. Menangis, sepertinya satu satunya cara untuk melepaskan semuanya....
Sekarang sudah 15 menit setelah bel jam perlajaran pertama berbunyi, rasanya hari ini aku pengen bolos aja ah...
Karena takut ketauan, belum sempat ku membersihkan muka ku dari basahnya air terjun yang meluncur dari mata ku, aku memasang jurus kaki seribu ku untuk tancap gas dari taman sekolahan ke luar sekolahan. Sayangnya jurus ini membuat ku kehilangan kendali dengan mata ku.
Brakk...!
Aku menabrak seseorang yang baru datang, dan dia adalah Yuki, Yuki Furukawa dari kelas A, teman sekelas ku. Dia juara kelas yang paling aneh yang pernah aku tahu, pelupa, suka ngelanggar peraturan, suka main hp waktu jam pelajaran, dan lain lain.
“Eh lu kalo jalan liat liat ngapa, gua dah telat nih,” kata Yuki seraya membantu ku berdiri.
“Yaudah sih.. Maaf, makasih juga udah nolong gua,” Jawab ku sambil menaikkan muka ku untuk menatapnya dan memberi kesan “songong” supaya dia ga tau aku tadi sempet nangis.
Tapa alasan yang jelas Yuki menertawakan muka ku... Kayaknya usaha ku untuk terlihat “songong” gagal... Aku gak mau diliat cengeng sama dia...
“Ngapa lu ngetawain gua? Ada yang salah kalo gua ngangkat muka gua?,” kata ku dengan nada yang sedikit naik.


BAB 1; Apakah ini mimpi?
[“Ngapa lu ngetawain gua? Ada yang salah kalo gua ngangkat muka gua?”
Aku masih bingung dengan beberapa kejadian yang baru saja terjadi dan yang kemarin terjadi.
Apakah Aiko masih hidup? Kalau memang Aiko udah meninggal, siapa yang tadi pagi ngirimin aku pesan? Ibunya? Ayahnya? Ga mungkin sih kayaknya.]

“Lu abis nangis ya? Hahaha tumben lu nangis, julukan lu di sekolah kan si ANTI air mata.” Jawabnya dengan nadanya yang khas dan menyebalkan itu.
“Kkkaga ah... Gua ga nangis,” Tentang ku dengan nada yang melemah.
“Itu matanya sembab bedaknya juga luntur... Udah jam pelajaran nih masuk yuk! Semakin kita lama ngobrolnya semakin banyak kita disuruh lari sama guru piket,” katanya sambil menyeret ku masuk ke sekolah.
Sial -_-
Sampai di depan lobby sekolah kami langsung dicecar banyak petanyaan dari guru piket.
Tapi, dari sekian pertanyaan aku paling kaget dengan pertanyaan guru ku yang ini, “Seragam kalian kemana? Yuki sejak kapan celana sekolah menjadi warna biru? Dan Michi sejak kapan sekolah mengizinkan siswinya memakai sepatu berwarna merah?”
Seingat ku aku datang dengan sepatu basket warna hitam yang biasa aku pakai, tapi kenapa bisa berubah? Seinget ku juga tadi Yuki pakai seragam sekolah ah....
Ini tidak masuk akal...
“A-a... maaf sepertinya saya salah mengambil seragam, tapi sepatu Michi kemarin saya pinjam dan itu masih ada di loker saya” Jawab Yuki.
“Eh~?” Jawab ku spontan.
Lalu Yuki mengedipkan sebelah matanya dan memberiku sebuah isyarat, “Kali ini kau terselamatkan pergi lah, cepat!”
“Baiklah... Yuki push up 5 kali dan putari lapangan 15 kali, untuk Michi ambilah sepatu mu dan kembali lagi ke sini. Kalian itu... hari ini hanya ada seminar di sekolah. Tapi malasnya..,” sahut guru ku dan kali ini pun aku selamat.
Aku langsung lari ke kelas, ku lihat kelas ku dari kejauhan, sepertinya kelas yang digunakan untuk seminar itu kelas ku.. pufft~
Saat aku mendekat, aku mulai melihat siapa yang mengisi seminar tersebut dan ternyata dia adalah.... AIKO dan Miiki, Miiki adalah seorang master vocal di sekolah kami.
Dari yang ku lihat seminar kali ini tentang pembelokan suara, intinya apapun materinya itu tidak penting, yang terpenting Aiko hidup kembali...
Sekarang aku hanya bisa diam terpaku di depan kelas menatap keajaiban ini, dan ternyata kehadiranku disadari oleh Aiko.
Aiko pun langsung ke luar dari kelas meninggalkan seminar itu bersama Miiko dan menemui ku di depan kelas.
“Eh sepatu lu tuh, tuker nih sama punya gua. Biar gua aja yang dihukum,” itu adalah kalimat pertamanya.
“Bodoh, bukanya lu udah...,” jawab ku terpotong karena aku kurang yakin dengan topik yang akan ku angkat ini.
“Apa? Mati?,” gotcha! Aiko memang hebat, sepertinya dia bisa baca pikiran ku.
“I-iya...,” jawab ku.
“Udahlah ga usah dipikirin gua juga bingung, yang jelas sekarang gua ada di sini. Kita masih bisa ketemu,” jelasnya.
Di tengah tengah percakapan kami datang tiga anak yang bisa dibilang bad-girl seperti, Kumi Sahoko, Hachi Irie, Kobato Aihara.
Mereka sering bolos atau kabur dari sekolah, tapi pihak sekolah tidak pernah berani menegur mereka karena orang tua mereka adalah petinggi di sekolah ini.
Sepertinya kali ini mereka akan kabur lagi, dan sesuai dugaan ku mereka mengajak kita berdua untuk ikut kabur dari sekolah.
Aku ingin ikut mereka tapi, Aiko?
Dia kan lagi ngisi seminar...
“Jadinya gimana? Mau ikut ga Ai-Chan?,” tanya ku dengan muka yang sedikit melas karena aku tahu dia tidak akan berani senakal itu...
“Bolehlah sekali kali ikut kabur, apa salah nya kalo nyoba?,” YOSH! Teriak ku dalam hati.
Kita lalu menyiapkan tas dan beberapa barang yang sudah kami sediakan untuk saat saat darurat seperti, baju ganti.
Saat beres beres buat kabur, Yuki datang menghampiri ku...
“Mau kabur? Yeeh udah ditolongin buat lolos dari guru piket masih aja nyari masalah,” katanya sambil membantu ku memasukkan beberapa barang yang mungkin nanti akan berguna saat di jalan.
“I-iya nih bosen, ngomong ngomong makasih ya tadi udah nolongin,” jawab ku.
“Ah biasa aja kali, have a nice trip ya hahaha,” balasnya.
“Michi ayo!” teriak Kumi-Chan dari jauh...
Tanpa basa basi lagi aku pun langsung lari menyusul mereka dan meninggalkan Yuki tanpa sepatah kata pun, karena kalau kita ngobrol dulu pasti ga bakal selesai...


Gimana bagus kan? Bagus ya ya ya ya
Kalau udah baca kasih rating 1-10 plus review yaaaa....
Kirim via dm ke @hi_sshi ya atau via wa kalau yang udah tau nomor aku~
Tapi sementara via dm aja ya, untuk beberapa alasan aku off wa soalnyaa...
Kalau review nya panjang boleh kirim via e-mail kok, untuk yang mau via e-mail confirmed dulu ke @hi_sshi
Cukup mention dan aku akan mengirim e-mail address ku via dm lagi/?
Ribet ya? Kalo emang ribet telepati ja yapppp
Thanks before all~^^

sincerely,
Hayi
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.