Notes

Tanggal 24 Januari 2019 tepatnya di hari Kamis, kami @ @ @ @ @ @ berenam melakukan perjalanan dari Yogyakarta menuju Denpasar meggunakan mobil pribadi. Diawal rencana perjalanan ini, kami sudah merencanakan untuk backpacker, ya backpacker dari Jogja menuju Bali, sungguh rencana yg masuk akal bukan? Awalnya kami ingin naik kereta dari Stasiun Lempuyangan kemudian turun Stasiun Banyuwangi, nyambung kapal ferry lalu naik bus ke Denpasar. Ini sih rencana di awal tahun 2018, wkwk. Memang tidak salah, rencana perjalanan ini sudah direncanakan sangat jauh jauh hari. Namun seiring waktu berjalan rencana banyak berubah, yang awalnya mau backpacker jadi pakai mobil pribadi.
Sampai pada akhirnya di awal Bulan Desember kami memantapkan untuk menggunakan mobil pribadi sebagai alat transportasi kami dari Jogja ke Denpasar, berbagai hal sudah kami persiapkan mulai dari rute perjalanan, rincian biaya hingga tempat yang akan kami singgahi nantinya. Tak lupa kami mempersiapkan booking hotel untuk tempat kami istirahat nanti, kriteria hotel yang kami cari adalah ‘murah’ wkwkwk, bukan hal yang tabu lagi mengingat kami harus menekan biaya menjadi seminim mungkin (dibaca : ngirit)
Hari semakin dekat, banyak kendala ketika hari hampir menyentuh tanggal 24, mulai dari saya pribadi. Di 10 hari sebelum tanggal tersebut saya malah jatuh sakit, sampai sampai harus ke dokter minta obat, namun Alhamdulillah di hari ke 2 sebelum keberangkatan kondisi saya sudah fit kembali. Hal tersebut juga dialami teman saya @ , lebih parahnya lagi @ jatuh sakit di 1 hari sebelum keberangkatan. Rencana hampir gagal total, mengingat jika dia tidak ikut kemungkinan besar kita tidak jadi berangkat, padahal hotel sudah dipesan jauh jauh hari. Alasan konkritnya adalah faktor keuangan (bisa dibilang kami kere :), seperti statement di awal, kami berenam memang menekan semua biaya pengeluaran apapun itu.
Namun pada akhirnya di tanggal 24 kami memang diizinkan untuk berangkat, kondisi teman saya sudah agak mendingan dan akhirnya di pagi hari tanggal 24 dia mengkonfirmasi bisa ikut. Oiya awalnya kami sudah terencana ber 7 ditambah @, namun di 5 hari sebelum keberangkatan, dia tidak bisa ikut karena suatu hal, terpaksa kami berangkat ber 6 pada akhirnya.
Perjalanan dimulai, dari Kulon Progo sekitar pukul 4 sore kemudian berhenti di Kota Yogyakarta untuk menjemput @ dan langsung tancap gas menuju Pelabuhan Ketapang. Minim tidur, sekali tidur bak ayam di kandang yang digoyang goyangkan, begitulah gambaran perjalanan kami waktu itu. Di perjalanan kami harus beberapa kali berhenti di SPBU hanya untuk mengantar teman kami ke kamar mandi, entah sedang gangguan pencernaan atau apa sehingga kami harus beberapa kali menghentikan perjalanan.
Tepat pukul 7.00 kami sampai di Gerbang Tol Colomadu, tempel e-toll lalu mobil jalan, kondisi jalur yg basah dan disertai hujan deras agak mengganggu perjalanan kami, Cuma butuh waktu 2,5 jam kami sampai Mojokerto, gilaaaaa. Waktu yg sangat singkat untuk jarak perlanan jauh, padahal jika lewat jalan arteri bisa saja menghabiskan 5-6 jam bahkan lebih, tapi biaya lewat tol juga mahal (bagi kami) :v. Sebenarnya jalan tol masih membentang sampai Grati, Pasuruan tapi asas pengiritan
Pukul 5.30 kami sampai pelabuhan, menyelesaikan pembayaran ferry, parkir sebentar kemudian masuk kapal dan istirahat sejenak di deck kapal, lega rasanya setelah semalaman tak tidur sedikitpun. Tak terasa perjalanan laut sudah usai, mulai disini kemudi diambil alih oleh @ , jatah saya tidur pun tiba.

Pukul 07.30 WITA kami masuk wilayah Bali, keluar pelabuhan kami disambut pemerikasaan kelengkapan kendaraan namun cuma sebentar lalu perjalanan dilanjutkan untuk cari rumah makan dan mencari SPBU untuk mampir mandi. Sekitar pukul 12.30 WITA kami berhenti di sebuah masjid untuk Sholat Jumat, dan setelah selesai kami melanjutkan perjalanan menuju Tanah Lot, kurang lebih 30mnt perjalanan dari masjid kami berhenti tadi. Tiba di area Tanah Lot kami masuk kemudian membayar tiket dan duduk-duduk istirahat sambil sekali dua kali berfoto, ada hal unik yang kami lakukan disini yaitu ‘ngrasani’ turis turis asing yang sedang berbicara pakai bahasanya sendiri. Yah andai saja mereka tau apa yg kita obrolkan pasti mereka tersinggung :v , hal ini pun terus kami lakukan disetiap tempat yg kami kunjungi apabila bertemu turis asing.
Setelah sekian lama menghabiskan waktu di Tanah Lot, perjalanan pun dilanjutkan yaitu ke hotel, agak jauh memang tapi ini sudah masuk waktu check-in dan kami sudah lelah sekaligus jalur ke hotel satu rute ke tempat persinggahan kami selanjutnya, maka kami harus datang sore itu juga. Tiba di hotel, saya langsung datang ke resepsionis isi data dan mengambil kunci lalu setelah itu kami bongkar bagasi dan membagi kamar.
Tiba di kamar saya tak langsung mandi, tapi saya rebahan dulu, baru setelah melihat teman- teman saya selesai mandi, saya ikutan. Sudah merasakan enaknya kasur hotel membuat saya malas untuk kemana mana, padahal jadwal selanjutnya adalah ke Pantai Kuta menikmati sunset, namun saya tetap di atas kasur, pikir saya sunset di Bali kan masih jam setengah tujuh bahkan lebih, ini saja masih jam setengah lima, bermalas malasan dulu lah di hotel sampai jam lima lebih akhirnya kita berangkat. Sempat terbesit pikiran untuk naik GO-CAR karena bingung mau parkir dimana, tapi akhirnya juga pakai mobil sendiri.
Firasat tak sekedar firasat belaka, tiba di sekitaran pantai kami bingung mau parkir dimana, sampai harus jalan pelan untuk cari celah kendaraan tapi tetap saja tidak ketemu, akhirnya kita masuk ke sebuah mall Beachwalk Shopping Center kalau tidak salah namanya, kami parkir di basement kemudian masuk mall dan keluar lagi untuk jalan ke bibir pantai, jaraknya dekat, hanya sekitar 100m.