Notes

ㅤ ㅤ　Malam pun tak terasa telah hadir. Ia masih memikirkan kejadian dimana ia dikhianati oleh sahabatnya sendiri, Hyunjin. Bagaimana tidak. 
+

+
Ia menyaksikan sendiri kejadian dimana Jihyun menyatakan perasaan pada Hyunjin. Ia tidak percaya bahwa sahabatnya setega itu pada dirinya.
----------------------------------------------------------------------------------------
 ㅤ ㅤ　Waktu menunjukkan semakin larut, namun adegan demi adegan di kepalanya tidak bisa ia hilangkan begitu saja. Ia pun tidak bisa tenang diatas tempat tidur, ia sedari tadi berjalan tak tentu arah memutari kamarnya. Sangat gelisah, memikirkan perkara kejadian tadi.
----------------------------------------------------------------------------------------
 ㅤ ㅤ　Setelah lama ia gelisah memikirkan mengapa sahabatnya itu tega pada dirinya. Kini, ia memikirkan sebaliknya. Yaitu bagaimana ia bisa membalas perbuatan sahabatnya itu pada dirinya.
----------------------------------------------------------------------------------------
ㅤ ㅤ　Karena ia kelelahan berjalan tidak jelas kesana kemari, ia pun duduk di pinggir tempat tidurnya yang masih rapi. Karena baru ia sentuh.
ㅤ ㅤ　Ia pun berusaha menenangkan dirinya, dan berusaha berpikir jernih kali ini.
+

+
Dan benar, gelisah tidak ada untungnya untuk sang teruna. Saat ini, ia sudah terpikir akan cara balas dendamnya kepada sang sahabat.
ㅤ ㅤ　Ia teringat akan lukisan seorang perempuan yang pernah sahabatnya itu lukis dan mimpikan. Ia hanya berharap cara ini dapat berhasil.
----------------------------------------------------------------------------------------
ㅤ ㅤ　Kini ia mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang, Lee Taeyang. Seseorang yang terpaut beberapa tahun lebih tua dari dirinya namun ia bisa akrab dengan mudah dengannya.
ㅤ ㅤ　Ia ingat bahwa temannya itu bisa bahkan ahli merakit robot,
+

+
ia akan meminta bantuannya untuk membuatkan sebuah robot mirip dengan sosok Haseul, robot yang dilukis oleh sahabatnya itu.
ㅤ ㅤ　"Ayo, angkatlah." gumamnya sesaat setelah mendengarkan nada sambung pada ponsel pintarnya. ㅤ ㅤ　— (@WARLOCKARESJ)
----------------------------------------------------------------------------------------
— @WARLOCKJZ

ㅤ ㅤ　Lagu yang berasal dari daerah Barat menyelimuti kamar Taeyang pada malam itu, terlihat pemeran utama di kamar tersebut sedang sibuk menggoyangkan kepala ke depan maupun ke belakang. Menikmati lagu yang memang ber-genre heavy metal, tetapi masih ada bumbu hip-hopnya.
----------------------------------------------------------------------------------------
ㅤ ㅤ　Buku-buku yang berserakan di depan Taeyang, hanya menjadi hiasan bagi jadwal dirinya yang seharusnya belajar pada malam itu. Sedangkan realita seperti berkata lain, untuk apa belajar? Mungkin itu yang Taeyang pikirkan.
----------------------------------------------------------------------------------------
ㅤ ㅤ　Di sela-sela bisingnya lagu yang berasal dari Bluetooth speaker lanang bermarga Lee tersebut, ia masih bisa mendengar suara getaran ponsel yang bertempatan tidak jauh dari di mana ia berada.
ㅤ ㅤ　Taeyang dengan sigap menurunkan volume speaker untuk menerima panggilan tersebut.ㅤ
----------------------------------------------------------------------------------------
ㅤ　“Sunwoo?” batin nya bertanya sebelum menggeser tombol hijau tersebut. “What’s up, my brother?” Kebiasaan Taeyang adalah seperti ini,
+

+
tidak memikirkan seberapa urgent panggilan tersebut. “Tumben sekali kau tidak mengirimkan surel kepadaku, dan lebih memilih untuk menelpon.”
ㅤ ㅤ　Taeyang kembali duduk di salah satu sofa yang ada di kamarnya itu.
ㅤ ㅤ　— @WARLOCKJZ