NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

"Selamat datang di SMA Ritdha, sekolah menengah atas nomor satu di negeri ini.

Memiliki kelas 1 sampai 8 yang disesuaikan dengan kecerdasan setiap murid. Dan terdapat satu program spesial yaitu... The Gifted."

"TIDAK! KOIIII!"

Teriakan itu sukses membuat semua murid SVA yang serius mendengar penjelasan saling bertatapan.

Salah satu dari mereka berdiri dan berlari keluar auditorium. Menemukan seorang laki-laki memeluk tubuh perempuan yang tampaknya sudah tak bernyawa.

Ms. Ladda mendekati sosok muridnya tersebut.

"Ada apa ini?"

Guru perempuan itu berjongkok untuk memeriksa keadaan sosok yang dipeluk sang adam. Namun kemudian ia menggeleng, "gadis ini sudah tewas."

"Tidak! Tidak! Tidak mungkin!"

"Korn- sebaiknya kau memeriksa cctv, saya akan membawa mayat Koi ke klinik."

Tadinya, Korn ingin menolak. Namun akhirnya setuju dan meminta murid-murid SVA mengikutinya.

Mereka pun menuju ruang cctv dan memeriksa rekaman di setiap ruangan.

Salah satu rekaman menampilkan sosok dengan pakaian serba tertutup menyeret mayat Koi di sepanjang koridor.

"Tidak ada rekaman lain. Apa mungkin dihapus?"

Korn mengepalkan tangan, "Wasuthorn."

"Maaf?"

"Wave. Salah satu murid Gifted yang memiliki kemampuan mengendalikan semua alat elektronik, bahkan lewat jarak jauh. Pasti dia yang sudah menghapus semua rekaman cctv," jelas Korn. Nadanya terdengar sangat marah.

"Bisa berikan ciri-ciri anak itu seperti apa?"

/kasih clue orang yg jadi wave/

"Anak-anak, sebaiknya kita membantu Korn memanggil Wave kemari."

/kasih waktu diskusi; mention yang jadi wave/

"Aku tau kalau kau pasti mencurigai aku, Korn. Tapi Koi pantas mendapatkan itu. Dia hampir membocorkan program Gifted pada seluruh siswa, kau lupa?" Wave tersenyum sinis.

"Err... kau benar-benar yang melakukan itu, Wave?"

"Bahkan jika mengelak, kalian tetap akan percaya pada apa yang kalian percayai kan?"

Semua yang ada disana terdiam. Sedikit banyak setuju dengan kalimat tersebut.

"Tubuhnya basah oleh air, juga sudah mulai membiru. Dugaanku adalah... Koi dimasukkan ke dalam tangki air sebelum dibawa kemari.

Sebaiknya kalian mencari clue lain kesana. Aku pergi."

Walau masih sedikit curiga pada Wave, Korn akhirnya mencoba untuk percaya dan membawa rombongan SVA menuju tempat tangki air di sekolah itu.

"Ini... ada sebuah surat."

Terdapat sebuah kertas tertempel di tangki air tersebut.

Find me : /soal crypto/
Jawabannya "ruang kelas 4.2"

"Ini ruang kelas Koi... aku akan memeriksa lokernya."

Saat dibuka, terdapat banyak sampah di dalam loker tersebut, juga tulisan umpatan yang ditujukan pada Koi.

"Kau merebut Korn dariku. Aku akan membunuhmu."

"Wanita sialan. Kau hampir membuat Korn dikeluarkan dari kelas Gifted!"

Mereka membaca kertas-kertas tersebut. Dan mengambil kesimpulan jika pembunuh Koi adalah seseorang yang juga menyukai Korn.

Serta... ia mengetahui soal program Gifted.

"Mungkinkah ini... Claire?"

/kasih clue yang jadi claire; mention orangnya/

Memasuki ruang kelas tersebut bersama seorang lelaki dengan sedikit kesal, "Ada apa memanggilku kemari?"

"Claire... oh, Punn."

Lelaki disebelah Claire, Punn, melempar senyum tipis pada Korn.

"Oh ya Korn, aku mau memberikan... ini. Aku menemukannya di atap sekolah. Aku pikir itu milik Koi karena wallpaper ponsel itu adalah foto kalian berdua," Claire menyerahkan ponsel ditangannya pada Korn.

Korn menerima ponsel tersebut. Buru-buru memeriksa isinya.

Terdapat banyak pesan berisi teror di kotak pesan Koi.

"Temui aku di ruang teater..."

Korn mengangkat kepala untuk menatap Claire.

"Claire... apa kau yang melakukan ini?"

Mengerutkan kening, "Apa? Melakukan apa?"

"Koi terbunuh-"

"Dan kau menuduhku membunuh Koi? Hanya karena pembunuh itu memintanya bertemu di ruang teater?!"

Claire berteriak, sukses membuat semua yang ada di ruangan itu terkejut.

"Claire... tenanglah."

"Seharusnya kau berpikir jika ini ulah Pang. Bukankah dia dapat mengontrol pikiran orang?"

Itu kalimat terakhir Claire sebelum kemudian meninggalkan ruang kelas tersebut.

Tiba-tiba, seorang laki-laki memasuki ruang kelas tersebut. Itu adalah Mr. Pom, wali kelas program Gifted.

"Ada apa ini, Korn? Jelaskan padaku semuanya. Kau tidak seharusnya melibatkan mereka semua dalam kasus ini," bentak Mr. Pom sambil menunjuk rombongan murid SVA yang tampak kebingungan.

"Lalu aku harus bagaimana? Membiarkan kasus Koi begitu saja hanya karena dia bukan murid Gifted?" Korn tampak putus asa.

Mr. Pom berbalik untuk menatap murid-murid SVA kemudian membungkukkan tubuh.

"Saya sebagai perwakilan sekolah meminta maaf atas kejadian tidak terduga ini... sebaiknya kalian sekarang beristirahat terlebih da-"

Sret

Lampu ruangan tersebut padam.

"AAAAA!"

Terdengar teriakan dari luar dan semua yang ada di dalam kelas tersebut berlari menuju sumber suara.

"Namtarn!" Korn menghampiri perempuan yang dipanggil Namtarn, yang tampak berdarah-darah.

"Hentikan! Aku tidak tau apapun!"

"Namtarn, tenang. Ini aku, Korn." Korn mengguncang pelan bahu Namtarn.

Gadis itu tersadar kemudian buru-buru memeluk Korn, masih dengan keadaan sesenggukan karena menangis.

"Aku tidak tau apa yang terjadi. Seseorang tiba-tiba menyeretku kemari dan menusuk lenganku de-dengan... pisau..."

"Siapa? Kau melihat wajahnya?"

"T-tidak, tapi aku yakin kalau itu... perempuan."

"Pergilah ke auditorium, aku akan mengumpulkan semua anggota Gifted," perintah Mr. Pom.

Korn dan yang lain mengangguk kemudian kembali menuju ruang auditorium.

Hanya butuh beberapa menit untuk mengumpulkan semua anggota Gifted.

"Dimana Mon?"

Mereka semua saling berpandangan.

Mr. Pom menghela nafas lalu menatap murid-murid SVA, "Bisa bantu kami mencari Mon?"

/lampirin clue yang jadi Mon; mention Mon/

"Maaf aku terlambat, sebentar lagi akan ada kompetisi taekwondo jadi aku harus pergi berlatih lebih lama," Mon tersenyum kemudian duduk di kursi deretan murid Gifted.

"Koi terbunuh."

Mon mengangkat kepala dan menatap Mr. Pom tidak percaya.

"Seseorang mengirim pesan teror padanya, juga menaruh banyak sampah di lokernya.

Kemudian orang itu memintanya bertemu di ruang teater.

Koi sempat hilang selama dua hari. Aku mencarinya di klub jurnalistik, tapi tidak juga ketemu. Wave bilang kemungkinan pembunuh Koi memasukkan mayat Koi ke dalam tangki air sebelum menyeretnya ke... depan auditorium."

Hening.

"Korn bilang dia mencurigai 3 orang. Wave, Claire, dan kau... Mon."

"Apa? Kenapa harus aku?!" Mon jelas tidak terima. Dia tidak melakukan apa-apa.

Mr. Pom lagi-lagi menghela nafas, "Masing-masing dari kalian aku beri waktu untuk membela diri. Wave, kau duluan."

"Bukan aku. Kalian bisa bertanya pada Namtarn kemana aku selama 2 hari ini. Lagipula, tidak mungkin aku menyukai Korn, iya kan?"

"Sudah jelas bukan aku! Aku dan Korn memang teman dekat. Aku juga tidak suka Koi karena gadis itu hampir membuat program Gifted bocor dan hampir membuat Korn dikeluarkan.

Tapi... melakukan pembunuhan? Tidak. Aku benar-benar tidak melakukannya. Lagipula selama ini aku selalu bersama Punn."

"Aku tidak tau kenapa harus aku yang dicurigai disini. Kenapa bukan Namtarn? Dan penjelasan Claire sepertinya lebih akurat untuk menjadikan dia sebagai pembunuh.

Selama ini aku sibuk berlatih untuk kompetisi. Aku menyukai Korn... sebagai teman."

"Jika memang pembunuhnya wanita, aku rasa itu mungkin Mon. Pembunuhnya membekap wajah Koi sampai kehabisan nafas, memasukkan ke dalam tangki, lalu menyeretnya ke depan auditorium.

Kalian pikir siapa murid Gifted perempuan yang sanggup melakukan itu selain Mon?"

"Pang!" Mon menatap Pang tidak percaya.

"Hentikan." Mr. Pom memijat pelipisnya pelan.

"Berdasarkan kesaksian mereka... aku ingin kalian yang membuat keputusan. Siapa sebenarnya pembunuh Koi?"

/buat polling/

"Berikan alasan kenapa kalian memilih orang tersebut," lanjut Mr. Pom.

"Sudahlah, akui saja kalau memang kau yang melakukannya."

"Tidakkah kalian berpikir kalau kasus ini terlalu mudah dipecahkan?" Wave tiba-tiba berujar.

Semua mata tertuju padanya dan Wave akhirnya hanya mengangkat bahu, "Ini bukan urusanku juga."

"Ah, kami harus kembali ke Montana sekarang. Kami turut berduka cita atas kepergian Koi, dan tenang saja, kasus ini tidak akan tersebar keluar sekolah."

"Ayo anak-anak, kita kembali ke Montana."

Mereka semua tidak menyadari, salah satu dari murid Gifted memegang sapu tangan miliknya dan tersenyum miring.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.