Notes

Memberi makan Badas.

Zayn membuka kedua matanya saat udara dingin pagi serasa memeluk tubuhnya. Dia beranjak menuju wastafel asrama kemudian membasuh wajah. Masih dengan keadaan dingin yang seperti mencekik, dia menyambar hodie tebalnya sambil sesekali meniup kedua tangan.
"Dingin." Bahkan uap-uap terlihat keluar dari mulutnya. Entah apa yang merasuki di pagi hari Montana, sang adam yang membawa plastik berisikan sebuah benda itu menjadi orang pertama yang keluar dari asramanya.
Dia berjongkok di depan sebuah kandang yang berukuran besar. Kuasanya membuka pintu kandang itu, membuat sang empu melolong. Bukan menghardik sang pengganggu, anjing berjenis Bulldog itu justru menerjang lalu menjilati wajahnya.
"Cukup Badass, cukup!" Ujarnya ditengah-tengah tawa geli. Dia menyapu bulu Badas dengan telapak besarnya, kemudian menarik piringan kecil. Kuasanya mencapai kantung hitam plastik itu, kemudian membuka salah satu kemasan makanan anjing lalu menuang pada piringan.
"Makanlah." Dia menarik kedua sudut bibir begitu melihat antusiasme seekor Badas yang lebih dulu mendekati piringan sebelum mendengar perintah tuannya.
Setelah memastikan sahabat setianya itu kenyang, Zayn menutup kandangnya lalu meninggalkan kandang Badas, tak lupa membersihkan sisa sampah plastik.

— Plot Of.

Memberi makan Niki.

'Tuk tuk!' bunyi jari yang kini tengah beradu dengan meja terdengar hingga ke inderanya. Adam yang diketahui bernama Zayn itu menggaruk kasar surai gelapnya, kala rasa bosan melanda.
Dia menyambar kantung plastik transparan berisi benda berwarna kuning yang kentara jika dilihat dari luar. Mengunjungi Niki mungkin ide yang bagus, pikirnya.
Anjing yang diketahui bernama Niki ini sejak tadi menatap sayang pada tuannya begitu Zayn membuka pintu kandang.
"Oh, kamu sudah bangun?" Dia berujar kemudian akan dibalas oleh Niki dengan suara menggonggong. "Keluar lah." Ujarnya begitu mengeluarkan Niki dari kandang.
"Apa kau mau dipeluk?" Rasa bosan mungkin sedikit membuat 'nya tidak waras. Lelaki itu membuka diri agar buntalan bulu kesayangannya segera mendekat untuk memeluk.
Namun berbeda dari ekspektasi, bukannya menerjang lalu menjilatinya, Niki justru menggigit sebuah piringan lalu menarik benda itu kearah sang adam. Dia mengangguk lalu tertawa. "Rupanya kau sangat lapar ya." Zayn berujar disela-sela tawanya.
"Silahkan." Dia menuangkan makanan anjingnya. Lalu memperhatikan Niki yang makan dengan nikmat. Dia menggeleng lalu tersenyum kemudian berlalu dari sana.

— Plot Of


Memberi makan tsunade.

"Padahal ini kalo dibuat sup lumayan." Monolognya, ditengah-tengah perjalanan menuju sebuah kandang. "Tapi kasihan tsunade kalau cuma makan sedikit." Tambahnya. Dia membuka kandang kecil dan menemukan seekor landak mini yang sedang bermalas-malasan dikandangnya.
Tak ingin mengganggu —lagi pula dia tidak mengerti bagaimana cara memanggil hewan penuh duri itu— Sang adam hanya meletakkan satu persatu sayuran dikandangnya.
"Makanlah, supaya kamu menjadi landak besar." Candanya seakan seekor penuh duri itu mengerti candaanya.
Merasa pekerjaannya sudah selesai, dia kembali ke asrama untuk membersihkan diri, lalu berisitirahat.

End.