Notes

Manusia kerapkali berekspektasi terlalu tinggi, lantas lupa bahwa ia tak lagi memijak tanah.

10 November 1994, seorang bayi laki-laki yang kehadirannya terus dinantikan akhirnya lahir.

Tanpa berpikir lama, sang ayah lantas menamainya Jung Yoohwan.
--

Alih-alih tercipta dari setetes darah dan cinta, Jung Yoohwan terlahir dari sebuah pengharapan.

Harapan bahwa seorang putra adalah seorang penerus yang terbaik.

Harapan bahwa satu orang putra akan melengkapi seorang putri.

Kepada semua orang-kolega, kawan, dan kenalan- Yoohwan dikenalkan sebagai putra yang pandai dan tampan. Mewarisi hanya gen-gen baik dari ibu dan ayah.

"Tidak ada sifat buruk yang melekat pada dirinya. Lihatlah!"

Mula-mulanya, pujian itu terasa layaknya vitamin yang disuntikkan ke dalam tubuh. Jika sudah sejauh ini, Yoohwan hanya dapat bergerak maju dan berjalan ke puncak alih-alih sebaliknya.

Namun setelah 18 tahun menjalani hidup yang berpusat hanya pada pencapaian, Yoohwan akhirnya jengah. Disadarinya bahwa ia belum pernah betul-betul menjalani hidup.

Hingga titik ini, ia hanya mengisi hari-harinya dengan agenda yang dianggap baik.

Belajar. Kursus. Olahraga untuk membentuk tubuh. Berorganisasi. Sesekali berjalan-jalan sendirian dan berakhir di taman rumah.

Bahkan kisah cintanya tak berjalan baik. Hubungan romantika keduanya kandas begitu saja- bahkan saat perasaan cinta terasa begitu membuncah.

Jadi ia mulai mengonsumsi alkohol. Soju-soju murah di tenda pinggir jalan itu diteguknya dalam satu kali tarikan napas. Melewatkan satu-dua kali kursus dan rapat saat mulai merasa lelah. Berjalan-jalan dan tersasar di kota lain.

"Berhentilah."

"Aku lelah."

"Kau adalah kelemahanku."

Seorang pria yang dahulu memuji-mujinya, kini berbalik dengan begitu mudah- hanya karena tulisan di agendanya tak lagi sesuai dengan kehendak.

Dan skenarionya terus memburuk sejak itu.

"Kecelakaan" ibu yang cukup fatal, penolakan kuliah jurusan hukum yang berakhir dengan pemblokiran kartu kredit, dan rasa lelah yang makin menjadi.

If the current stage is the lowest, he wouldn't mind to stay at the bottom. As long as nobody's there with him.

Kemudian (expectedly) unexpected, Jung Yoohwa hadir. Membantunya dalam banyak hal. *Dalam segala hal*.

Dan ia berhasil.

Jung Yoohwan lulus tes masuk perguruan tinggi dengan nilai sangat baik, kemudian menyelesaikan studi dengan sama baiknya. Ia mengikuti tes lagi, dan berhasil mendaftarkan diri ke dalam pendidikan profesi.

Tepat. Jung Yoohwan kembali berada di puncak, namun hidupnya tak lagi sempurna.