Notes

Nama : Juan Davinder Laveuz Astan
Id : D-52144
Tgl : 04/10/18 — 01.08 a.m

__________________________________
Perkembangan Bahasa dan Budaya di Salah satu negara Eropa.

— Bahasa & Budaya Italia —
Bahasa Italia adalah bahasa mayoritas penduduk Italia, namun ada juga minoritas penutur bahasa Jerman, Prancis, Slovenia, dan Ladino. Bagian dari pengalaman belajar di luar negeri, di Italia bisa untuk mempelajari bahasa Italia, yang merupakan cara terbaik untuk memahami kebiasaan setempat, bertemu orang baru dan menjelajahi budaya di Italia dengan cara yang paling otentik dan mendalam.

Kontak di Kantor-kantor Internasional universitas dan banyak siswa fasih berbahasa Inggris, namun perlu diingat bahwa bahasa Inggris tidak selalu banyak digunakan di Italia, terutama di kalangan orang tua. Oleh karena itu, jika sedang bepergian dari daerah pusat yang sibuk, yang terbaik adalah memiliki pengetahuan bahasa Italia untuk berkomunikasi dan memaksimalkan waktu di sana.

— Wawasan Budaya di Italia —
Budaya di Italia sama bumbunya dengan makanan mereka, dengan banyak hal yang akan menarik perhatian saat tiba. Keluarga adalah pusat struktur sosial dan memberikan pengaruh yang stabil bagi anggotanya. Makanan, seperti yang mungkin bisa diduga, adalah sarana untuk mempertahankan hubungan antara keluarga dan teman. Salam yang antusias namun agak formal, biasanya terdiri dari jabat tangan dengan kontak mata langsung. Namun saat hubungan itu berkembang mengharapkan ciuman udara di kedua pipi.

Orang Italia adalah komunikator yang sangat ekspresif. Mereka cenderung bertele-tele, berlebihan dan demonstratif, sering menggunakan gerakan wajah dan tangan untuk membuktikan maksud mereka. Jangan heran jika nanti merasa terganggu saat berbicara atau beberapa orang untuk berbicara sekaligus.

— Etimologi —
Asumsi-asumsi etimologi "Italia" sangatlah banyak, dan kumpulan tulisan solusi yang diajukan oleh sejarawan, dan bahasawan sangatlah panjang-lebar. Menurut salah satu penjelasan yang lebih umum, istilah Italia, dari bahasa Latin: Italia, dipinjam melalui bahasa Yunani dari bahasa Oska Víteliú yang berarti "tanah anak sapi" (bandingkan: Latin vitulus "anak sapi", bahasa Umbria vitlo "anak sapi"). Banteng atau sapi pernah menjadi simbol suku-suku di Italia selatan, dan seringkali dilukiskan menyeruduk serigala Romawi sebagai simbol keengganan menyerahkan kemerdekaan Italia selama Perang Sosial berlangsung. Sejarawan Yunani Dionysios dari Halikarnassos menyatakan sebuah risalah bersama-sama dengan legenda bahwa Italia dinamai sedemikian untuk menghormati Italus seperti yang disebutkan Aristoteles, dan Thukidides.

Nama Italia mulanya hanya digunakan untuk menyebut kawasan yang kini disebut Italia Selatan, menurut Antiokus dari Sirakusa, bagian selatan Semenanjung Bruttium (kini Calabria, Provinsi Reggio, dan bagian dari Provinsi Catanzaro dan Provinsi Vibo Valentia). Tetapi pada zaman Antiokus ini Enotri dan Italia menjadi sinonim, dan nama ini juga berlaku bagi sebagian besar Lucania. Orang Yunani lama kelamaan menerapkan nama "Italia" pada wilayah yang lebih luas, tetapi pada masa berkuasanya Kaisar Augustus (akhir abad ke-1 SM) istilah ini berlaku meluas meliputi seluruh semenanjung sampai Pegunungan Alpen.