Notes

( @SJH_JJaehyun )

Akhirnya.

Setelah persiapan yang memakan waktu cukup--bahkan sangat panjang, berdirilah kesembilan pemuda yang dahulu mengatas namakan diri sebagai 9UY-ON ini di atas panggung debut.

Tidak. Mereka bukan lagi sekumpulan lelaki yang bermain dengan nama 9UY-ON. Kali ini, nama resmi grup NONAGON sudah disandang sebagai identitas. Iya, hari ini mereka melepas status trainee dan melangkah maju menjadi sosok yang didambakan --idol.

Riuh sorak-sorai hadirin mengiringi nyanyian Jaehyun yang terdenger begitu bertenaga, pun tidak goyah apalagi keluar nada. Seusai seruan 'Hey!' terakhir, SONG melangkah maju dan meninggalkan formasi untuk mengambil alih atensi seisi venue.

"Aeiniragiboda chingugateun naega dwego shipeo." Tenor jejaka berasmakan Han Seongjin melantun kuat dan jernih sebagaimana /clean sound/ yang kerap ia latih selama ini, pun stabil dalam satu tarikan napas.

Rasa gugup yang sempat menyelimuti tak menjadi hambatan, justru itu membuat penyandang nama panggung SONG lebih percaya diri. Selain itu, hey, ia sangat suka menjadi pusat perhatian seperti ini! Sangat menyenangkan menjadi sorotan kamera dan mendengar banyak orang mengelu-elukan namanya. Sudut bibir kiri terangkat lebih tinggi, menghasilkan sunggingan seringai tipis di paras SONG.

Sedikit jeda yang tercipta dimanfaatkan untuk menarik napas. Beruntungnya ia--mereka sudah menjalani banyak pelatihan, rutinitas bernyanyi sambil menari dengan koreo yang padat tidak membuat napas menjadi tersengal. Kemudian, lantunan lirik dengan nada yang lebih rendah pun dilafalkan dengan teknik /staccato/ yang dibubuhi ayunan nada pada akhir kalimat, "Neoye modeun gomin seulpeum hamkke ganjikagopa~."

Kepala menghentak pelan, dagu terangkat dan itu membuat ekspresi SONG tampak congkak. Menggambarkan arti lirik yang dengan percaya diri menyatakan, bahwa ia siap untuk menyimpan segala pikiran buruk dan kesedihan dari sosok terkasih.

Tak lama, sembari dirinya bergabung kembali ke dalam barisan formasi, suara milik vokalis utama dalam grup terdengar dan berakhirlah bagian SONG untuk lagu SORRY, SORRY.

( @SJH_PChanyeol )

---

( @SJH_Hyunbin )

Mendapat kehormatan untuk menyanyikan bagian /pre-chorus/ pertama, pemuda dengan kode NN6HSJ berdiri di tengah panggung dan membelah barisan menjadi dua --formasi 4-1-4. Dengan bantuan /in-ear microphone/, secara mudah ia merentangkan kedua tangan dan memimpin kedelapan member lain untuk menumpukan tubuh pada tumit. Lirik lagu terlantun lantang, memperdengarkan tenor seorang SONG yang jernih dan stabil dengan teknik /legato/, "Neoye hyanggil ttara~."

Kuasa kiri mengayun ke atas lalu turun perlahan ke hadapan wajah --hidung, tepatnya-- pada kata 'ttara'. Pergerakan tersebut juga mewakili pembahasan tentang aroma yang terucap oleh lirik lagu. Pun rekan segrupnya kembali berdiri tegak mengikuti gerakan tangan SONG yang seakan menarik tubuh mereka untuk bangkit.

"Ni juwil maemdolda~." Lagi, lantunan merdu disertai ayunan vibrato kembali diperdengarkan. Putaran tubuh yang menghasilkan kesembilan pemuda di bawah nama NONAGON memunggungi penonton terjadi, tetapi SONG lekas berputar kembali dan melanjutkan lirik dari salah satu lagu utama pada album BLACK BOMB ini.

"Nan dansume pagodeureo, neoreul sarojabeul gihoereul noryeo!"

/Power/ suara ditambahkan, tetapi sama sekali tak terkesan dipaksakan. SONG membawakannya dengan santai dan tenang, meski begitu ia tetap mampu menyesuaikan suara dengan nada dan ketukan musik pengiring. Raut wajah penuh percaya diri masih terukir dan belum pudar dari paras. Sama sekali.

Seiringan dengan tiap ketukan musik, satu per satu member NONAGON kembali memutar tubuh untuk menghadap penonton. Selayaknya seorang /gentleman/, mereka menunduk dan mengayunkan tangan ke sisi samping. Setelah itu, formasi segitiga terbentuk. SONG lekas memposisikan diri di sudut belakang, sementara NINE kini menjadi /center/ yang memimpin barisan.

( @SJH_Namjun )

---

( @SJH_Sanghyuk )

Menyandang status sebegai salah satu /lead-vocal/ dalam grup membuat SONG mendapatkan kesempatan untuk menyanyikan bagian-bagian spesial.

/Bridge./

Atau jembatan dari bagian satu menuju bagian lain, di mana biasanya memiliki kesan dan /vibe/ berbeda dari keseluruhan lagu.

Dan, benar saja, seusai Kuroya menyelesaikan bagian /chorus/, iringan musik latar pun meredup atau bisa juga disebut dengan /beat drop/. Sebagai seorang vokalis, tentu ini merupakan ajang unjuk bakat yang tepat.

Kembali menjadi /center/ penampilan, SONG merupakan satu-satunya pemuda yang berdiri karena rekan lain tengah bersimpuh menghadap jajaran hadirin di hadapan. Sebagai pembuka, di akhir pelafalan 'Black Suit' yang dibawakan Kuroya, SONG menghentak kedua kuasa ke atas. Sengaja, sih, untuk menarik perhatian.

Setelahnya, baru lah ia melafalkan barisan lirik lagu. Sorot mata dalam dilakoni, menatap lurus ke arah lensa kamera yang tengah mengambil gambar keseluruhan panggung.

"Daeul deut seonmyeonghan neoye ipsul," lantunnya lembut. Tidak banyak /power/ yang diberi, suara SONG juga terdengar lebih /airy/ sebagaimana /breathy sound/ yang sengaja dilakukan untuk menghasilkan efek berbisik. Secara serempak, jemari bergerak menyentuh bibir kala kata 'ipsul' terucap. Lantas, pergerakan /tutting/ lambat lekas dilakukan kedelapan anggota NONAGON yang masih bersimpuh. Pergerakan itu mengiringi SONG yang tengah melanjutkan bagian /bridge/, "Geu wiro ssodajideon, nae mami neoreul weonhae."

'Aku menginginkanmu,' katanya. Ekspresi yang ditunjukkan begitu serius, seakan memang benar adanya kalau keinginan tersebut begitu besar dan bukan sebuah omong kosong.

( @SJH_JJaehyun )