Notes

RANGKUMAN PSIKOLOGI

PROSOSIAL
Menurut Wispe (1972) prososial merupakan perilaku yg memiliki pengaruh positif & berkontribusi terhadap kesejahteraan fisik dan psikologis orang lain.
Perilaku ini merupakan kebalikan dari perilaku antisosial dimana orang dengan perilaku ini cenderung memiliki intensi/inisiatif untuk menolong orang lain.
Orang yang memiliki sifat prososial umumnya memiliki motivasi sebagai berikut:
(1) tujuan instrumental
(2) tujuan utama/ultimate
(3) konsekuensi yg tidak diduga
dan ada 4 motif untuk membantu orang lain, yaitu:
(1) Egoisme,
(2) Altruisme,
(3) Kolektivisme,
(4) Prinsip

Parasosial:
Merupakan perilaku obsesi berlebihan pada artis pujaan (idol) dimana pelaku bukan hanya sekedar mengikuti perkembangan selebriti favoritnya, namun juga ingin menjadi orang pertama yang melihat, mengetahui dan memberikan respon atas perkembangan tersebut.
Perilaku ini cenderung menyita waktu karena pelaku akan terus memperhatikan akun media sosial idolnya selama berjam-jam.
Menurut Spitberg hubungan parasosial ini sebagai suatu konsep, dimana karena media massa, individu menjadi terlibat secara emosional pada karakter atau tokoh yang mereka lihat secara online atau melalui televisi.
Perilaku parasosial dapat dikategorikan sebagai hubungan antarpribadi yang bersifat semu karena hanya terdapat dalam pikiran satu individu saja.
Perilaku parasosial dapat timbul karena:
1. Frekuensi penggunaan media
2. Rasa kesepian
3. Adanya hubungan yang terpenuhi dengan menggunakan media
4. Ketidakmampuan otak manusia memisahkan apa yang tampak di media dengan realita.
Ada 4 dimensi yang dapat digunakan untuk mengukur intensitas hubungan parasosial, yaitu:
1. Identifikasi terhadap Selebriti Favorit
2. Ketertarikan pada Selebriti Favorit
3. Interaksi/identifikasi kelompok (merasa sebagai bagian dari kelompok “keluarga” dalam suatu acara televisi)
4. Sikap terhadap kemampuan selebriti favorit dalam menyelesaikan masalah.

JAWABAN PERTANYAAN:
1. Tidak, kedua perilaku itu tidak sama, namun bisa jadi saling terikat/berkaitan. Misalkan saja, dengan lama surfing di media sosial, pelaku parasosial melihat ada berita mengenai bencana, lalu tergerak untuk memberikan sumbangan/membantu korban bencana yang masuk dalam sifat prososial/altruisme
2. Prososial: Perilaku yang berpengaruh positif bagi kesejahteraan fisik maupun psikis orang lain (perilaku untuk cenderung memberi, kalau bersifat altruisme dilakukan dengan tanpa pamrih)
Parasosial: one-sided-bond yang merupakan obsesi berlebihan seseorang pada suatu hal (idol, penulis, dkk).
3. Contoh prososial: memberikan sumbangan bagi korban bencana/bersedekah untuk anak-anak yatim
4. Ya, sepertinya saya agak merujuk pada perilaku parasosial karena obsesi berlebihan saya pada Choi Seungcheol.