Notes

Hai kalian? Terlepas dari jabatan maupun status apapun yang dimiliki di Academy, entah masih dianggap Daddy atau tidak, di kesempatan ini izinkan saya menyampaikan pesan sebagaimana ayah terhadap anaknya.

Teruntuk Liam.
Hai, nak. Lama tak berjumpa. Sudah berapa lama ya? Ah sudah tak usah basa-basi ya.

Setelah sekian lama dari awal bertemu, akhirnya kamu menjalani masa ini juga. Pernikahan. Meski sempat kecewa karena tak ada pemberitauan dan tidak meminta restu sebelumnya, tapi semua telah terjadi. Sampai saat ini, kamu masih satu-satunya anak Daddy. Bukankah itu keinginanmu dulu? Dan kini kamu telah mempunyai istri, dimana nantinya pasti lebih fokus ke keluarga barumu. Meski nanti Daddy dilupakan, tapi Daddy bakal tetap menganggap kamu anak. Kamu udah gede aja ya. Wkwk. Jadi terharu.

Semoga kamu bisa menjalani amanah dengan baik. Jaga istrimu. Kalo ada masalah selesaikan baik-baik. Jangan terlalu dingin, meski Daddy tau kamu gimana tapi orang lain belum tentu tau. Oh ya, request anak cewek dong. Siapa tau pas udah besar nanti mau Daddy minta. /g

Apalagi ya? Disambung lain waktu deh.


Teruntuk Anya.
Hai, mantu. Perlu kenalan? Sepertinya tidak ya. Saya gak akan ngomong banyak. Cuma mau minta tolong, meski tanpa perlu diminta kamu pasti mau lakuin. Tolong urus Liam ya. Jangan telantarin anak saya. Sabar juga kalo ngadepin dia. Ada masalah selesain baik-baik. Kalo dia dingin atau menurutmu cuek, bakar aja gpp. Wkwk. Kalo tau aslinya gimana, jadi pasti tau cara nanganin. Dinginnya pencitraan aja. Dia itu gila.

Saya mau ponakan 101. Tolong bikinin ya.


Buat kalian berdua.
Happy wedding! Semoga banyak kebahagiaan menyertai kalian. Inget, ponakan buat Daddy yang banyak ya!

Regards,

Your Daddy.